36

9.6K 866 18
                                    

Di sinilah Vivi berada saat ini. Di dalam ruangan penuh dengan senjata yang terpasang rapi di dinding.

Dor

Dor

Dor

Tiga peluru bersarang di sebuah kayu tebal.

"CAPEK GUE CAPEK ARGHHHHHHH"pekik Vivi
Untung saja ruangan itu kedap udara.

"Gue berdoa dan nungguin Lo sekian lama berharap Lo masih hidup, doa gue terkabul Lo datang ke gue dalam keadaan yang baik dan bernyawa. Tapi apa yang sekarang gue dapetin hiks..."ucap Vivi seraya menangis.

***

Malam pun tiba, setelah kejadian sore tadi Vivi pun memutuskan untuk merapikan pakaiannya dan memasukkan ke koper.

Ia sudah membeli mansion yang cukup besar dan luas untuk dirinya, Keluarga Chalondra, dan Keluarga Levronka tinggal.

Setelah selesai bersiap siap Vivi langsung memasukkan kopernya kedalam mobil dan menjalankan menuju mansion Keluarga Levronka.

Untuk keluarga Chalondra sendiri, mereka sudah lebih dulu berada di mansion baru.

***

Beberapa menit kemudian akhirnya Vivi sampai di mansion milik keluarga Levronka.

"Assalamu'alaikum"ucap Vivi
"Wa'alaikumsalam"sahut orang yang berada di dalam.

"Udah siap?"tanya Vivi
"Udah sayang"jawab Mama
Setelah mengatakan itu Vivi pun langsung keluar dari mansion itu.

Mereka menjalankan mobil dan motor menuju mansion yang dibeli Vivi

***

Pagi telah tiba, hari ini adalah Weekend rencananya Vivi akan joging di sekitar area komplek perumahan elite yang sangat luas.

"Good Morning all"sapa Vivi
"Good morning Vi/sayang/Queen/Dek"balas mereka.

"Mau kemana dek? Kok udah rapi?"tanya Arvan
"Mau keliling bentar"jawab Vivi
"Oh ya udah, hati hati ya dek"ucap Arvan
Vivi pun mengangguk, setelah bersalaman pada semuanya dan berpamitan Vivi pun langsung pergi menuju motor sportnya.

Setelah mengelilingi komplek dengan lari kecil Vivi pun langsung menghampiri motor sportnya yang berada di taman.

"Kenapa coba nih perumahan luas banget"kesal Vivi
Tanpa sengaja ia melihat sepasang kekasih sedang bermesraan di salah satu bangku taman dan tak lupa bermain bunga di sekeliling bangku.

Mereka tampak senang, ada rasa sakit yang muncul dihati Vivi.
Namun, ia menepis semua itu.

Karena tak mau melihat pemandangan di depannya Vivi pun memutuskan untuk segera pulang ke rumahnya.

Mengemudikan motornya dengan kecepatan tinggi bagi seorang Queena Grizelle Chalondra dapat menyalurkan segala emosinya.

Itulah yang ia lakukan saat ini.

Saat sampai di mansion, ia di kejutkan dengan berkumpulnya Vir,dkk.

"Dek, Lo kenapa? Muka Lo kok kucel amat?"tanya Arthur
"Gak papa, oh ya Abang gue pada kemana? Terus Ayah sama Bunda gue kemana?"tanya Vivi berturut-turut.

"Santai dong dek. Arvan sama Elvan pergi sama temennya, sedangkan ayah sama bunda lagi di kantor"jawab Arthur

Namun, tiba tiba seorang perempuan dengan pakaian formal datang.

"Oh hai my CEO. Gue cariin Lo di mansion biasa gak ada, gue cari di apart gak ada. Eh ternyata Lo tinggal disini, untungnya tadi gue di kasih tau sama Arvan kalau gak, gue udah pusing cariin Lo.

Lo kenapa sih gak bilang dulu gitu ke gue, kan gue jadi gak ribet cariin Lo"ucap perempuan tadi yang ternyata Rissa.

Sedangkan Vir,dkk. Yang mendengar ucapan Rissa terkejut, bagaimana tidak Rissa yang biasanya tampil kalem dan berwibawa kini menjadi bar bar dan receh.

"Udah? Lo mau apa?"tanya Vivi
"Ah elo mah gitu. Jadi, gue mau bilang banyak berkas yang menumpuk di meja Lo. Lusa harus jadi, Abang lo gak pada mau tanda tanganin"jawab Rissa

"Males ah, besok aja gue kesana"ucap Vivi
Namun, tiba tiba Gio dan Sherly datang.

"Hai my best friend. Lo kok gak bilang sih kalau udah pindah"kesal Sherly
"Sorry gue sibuk"singkat Vivi

"El, aku ada coklat kesukaan kamu loh. Mau gak?"tanya Gio
Sedangkan Vivi, ia hanya tersenyum kecut.

"Gak deh, makasih"tolak Vivi
"Vi, ayo main ke kamar Lo. Gue pengen lihat kamar baru Lo"ajak Sherly
"Aduh sorry nih Sher, tapi gue ada urusan yang penting banget. Jadi next time aja ya"kata Vivi

"Yahhh..."
"Ayo Ris"ajak Vivi
"Lah tadi katanya–"belum sempat Rissa berbicara namun Vivi lebih dulu menarik tangannya.

***

Malam telah tiba, setelah Vivi menyelesaikan berkas ia pun langsung pulang

Beberapa menit kemudian akhirnya ia sampai di mansion.

Meskipun sudah pukul 9 malam namun mansion masih ramai sebab Vir,dkk. Arvan,dkk. Dan dua pasangan baru yang tak lain adalah Gio dan Sherly menginap di mansion itu.

"Malam banget dek pulangnya?"tanya Sakha
"Banyak kerjaan"singkat Vivi
Ia pun langsung berjalan menuju dapur.

"Eh non udah pulang. Mau makan apa non? Biar bibi siapin"tanya Bi tita
"Gak usah bi, aku mau coklat panas nanti antar ke kamar ya bi"pinta Vivi
"Baik atuh non. Nanti bibi antar ya"kata Bi tita, Vivi pun mengangguk dan berlalu pergi ke kamarnya.

***

Kini Vivi sedang berada di balkon kamarnya dengan di temani gitar serta coklat panas.

"Doaku memang terkabul untukmu kembali, namun aku tak bisa memilikimu kembali seperti semula"monolog Vivi
Tanpa sadar banyak orang yang melihatnya dari balik pintu.

Ia jadi lupa dengan pistol yang ia letakkan di saku piyama tidurnya.

Vivi pun langsung mengambil pistol itu.

Dor

Dor

Dor

Dor

Dor

Dor

Enam tembakan jarak jauh Vivi layangkan dan tepat mengenai sebuah pohon.

"ADEK/EL/VIVI"pekik orang yang berada di balik pintu tadi.

Vivi yang mendengar pekikan itu sangat terkejut hingga pistol yang ia pegang jatuh begitu saja dari lantai 6 menuju tanah.

"Kenapa?"tanya Vivi dengan nada dingin dan datar
"L-lo gak papa kan?"tanya Sakha gugup
"Hm"dehem Vivi. Mereka pun sedikit menghela nafas lega.

"Kenapa El? Ada masalah?"tanya Gio
Sedangkan Vivi, ia hanya mengedikkan bahunya acuh.

Vivi pun langsung berjalan ke kasurnya dan merebahkan tubuhnya.

Tak lupa selimut yang menutupi seluruh tubuhnya.

Semua yang melihat itu hanya pasrah, mereka tidak tau apa masalah Vivi. Namun, mereka yakin Vivi bisa mengatasinya.

TRANSMIGRATION OF GRIZ Where stories live. Discover now