7. Mansion

6.4K 545 15
                                    

2 bulan setelah September. Mari masuk ke bulan November.

"Nah, sudah selesaikan mama papa? Maaf, maksudku om dan tante? Selesai kan? Sekarang tidak ada lagi sebutan mama dan papa. Dah oh'ya, nama ku dikartu keluarga.. Sudah kucoret sendiri lho.. Jadi tidak usah repot repot lagi mengurusi nya.."

"Soal aku akan tinggal dengan siapa.. Aku sendiri aja.. Lagi pula aku sudah memiliki mansion pribadi.. Hehehe."

"Baiklah! Aku permisi, om dan tante. Dan jangan sampai kita bertemu laginya!"

Dia masuk kedalam mobil pribadinya bersama sang supir dan manager. Menyisakan kedua orang tuanya yang mematung.

"Permisi tuan Lee dan nyonya Shim. Ini kartu keluarga yang sempat Haechan serahkan kemarin. Namanya sudah ia coret sendiri dari kartu keluarga ini. Ini akan menjadi bukti untuk sidang kelanjutan soal gak asuh-"

Ucapan hakim yang berbicara dengan mereka terhenti.

"Tidak. Jangan ada sidang kelanjutan. Putri kami sudah memutuskan. Ia akan tinggal sendiri. Aku tidak ingin membebaninya." Nyonya Shim berkata demikian.

Putra? Mungkin yang mengatakan Putra itu orang tidak waras.

Brakk!

"Urusan rumah kita sampai disini. Urus Haec-"

"Kau saja yang mengurus anak sialan itu jalang sialan!"

Prakk!

"Jaga bicara mu tua bangka Lee! Kau yang sialan, bukan anakku?!"

"Yak kau!?"










Kelima member dream kembali membeli beberapa hiasan, dan persiapan Natal lainya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kelima member dream kembali membeli beberapa hiasan, dan persiapan Natal lainya.

Tetapi mereka terkejut melihat tas dan koper berada didepan pintu. Itu milik Haechan.

"Haechan-hyung!" Teriak Chenle.

Yang dipanggil turun. Haechan mengenakan kaos dan celana panjang hitam dan masker hitam, hanya sepatunya yang putih.

Jisung dan Chenle saling bertatapan seolah bertanya. Ada apa ini?.

"Kau.. Ingin kemana?" Renjun bertanya pertama.

Haechan membuka masker dan tersenyum.

Tin! Tin!

Suara klakson mobil.

"Eummm.. Begini, sebentar lagi natal. Mungkin secara tiba-tiba, tetapi aku ingin natal tahun ini sendiri.."

Jeno dan Jaemin membulatkan mata.

Heart Wall Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang