18. Tau, Libur, Bodoh.

2.1K 229 5
                                    

"Ternyata kau lebih jahat dari hyung. Jahat."
_Haehan.

.

"Bibi Han, siapa?"

"Bukan.. Siapa-siapa, dia hanya orang yang aku temui dimimpi hyung.."

Haehan menyergit, dan Haechan meneguk salivanya sendiri karena tak tau harus jawab apa.

"Sudah-sudah. Sebaiknya lanjut tidur."

"Tunggu. Berapa lama aku pingsan?"

"Kau pingsan sekitar pukul sepuluh malam, dan sekarang pukul duabelas malam." Haehan menghembuskan nafasnya, pelan.

Cukup lama juga aku pingsan.

"Kalian sekarang istirahatlah. Aku dan Haechan akan tidur, maka kalian juga harus istirahat." Haehan menatap 6 maid nya sekarang.

"Baik tuan muda. Terimakasih."

Haechan bergeser, Haehan menarik selimutnya dan tidur disamping Haechan.
Kepala Haechan bersandar pada lengannya. Sementara lengan satunya ia gunakan untuk memeluk Haechan.

"Tidurlah. Tapi jangan sampai tidur terlalu. Nanti bangun.

"Hah?

"Diam. Sekarang tidur."

Haechan memeluk perut hyungnya. Entahlah, perut hyung nya itu tidak besar. Tapi cocok jika dijadikan bantal tangan.

"Selamat malam." Haechan.












"Tuan muda hanya kelelahan. Ia hanya butuh istirahat. Jangan khawatir."

"Syukur lah.. Tapi benar tidak ada masalah serius kan?" Raut wajah Haehan menunjukkan ke khawatir-an amat dalam.

Sejenak dokter Jung itu diam dan menghembuskan nafasnya. Ia adalah dokter umum dan pribadi keluarga kediaman Lee Hyuck. Bayaran untuknya juga bukan main-main, bahkan hanya sekedar untuk pemeriksaan.

"Apakah dia pernah belum menyetujui surat untuk kemoterapi dan perawatan?"

"Huh? A-apa maksudmu?"

Ke 6 maid yang paham langsung berbicara.

"Be-belum.. Tuan muda, tidak setuju. Katanya, itu menyakitkan." Salah satu maid berani bersuara.

Haehan menggeleng,

"Apa maksudnya!

" Mungkin tuan Haehan belum tau. Selama ini tuan muda Lee Hyuck mengalami penyakit serius, yaitu-" Mulut dokter Jung itu diam seketika karena jari telunjuk Haehan.

"Hentikan. Jangan melanjutkan kata-kata mu."

Dada Haehan terasa sakit. Matanya menatap adiknya yang sedang terbaring.

"Kau.. Jahat.. Lebih jahat dari yang hyung kira.. Jahat."












08.30 pagi, KST.

"HYUNG, KENAPA TIDAK MEMBANGUN KAN KU!?"

Haechan berlari dari tangga, sementara Haehan yang dibawah dengan santai sembari membaca koran.

"HYUNG!"

"Hari ini kau libur."

Kata-kata itu membuat Haechan seketika menghentikan langkahnya.

"Libur dari mananya! Aku dengan member Dream yang lain harus latihan-

"Kau akan diliburkan sampai tanggal 17." Haehan menatap Haechan yang mematung.

"MANA ADA-

"Berhenti berteriak. Dan kembali istirahat dikamarmu." Haehan berlalu kedalam belakang.

Haechan benar-benar tidak mengerti, ia mengacak rambutnya. Menuju kamarnya lantai dua.

"Jeno-ya!"

"Haechan, kenapa kau belum datang,
hah!"

"Tenang dulu.. Ini karena Haehan hyung."

"Hah? Maksud?"

"Jadi.. Kemarin saat sampai di mansion setelah dari agensi. Aku pingsan. Dan pagi ini, aku benar-benar tidak mengerti. Haehan-hyung bilang aku akan libur hingga tanggal 17 mendatang-"

"Begitu..E-eh! Kembaliin Renjun-ya!"

"Astaga.. Tapi kita harus latihan tari kan.."
(Kembaliin ponselnya!)

"Ya, aku tau.. Tapi Haehan hyung.. Akhhhh! Sudahlah."

"Jangan berkata begitu. Tunggu sebentar.-
(Kembaliin!)
(Kau belum sikat gigi kah? Mulut mu seperti bau dosamu.)
"Baiklah.. Aku mengerti, tapi lebih baik kau juga istirahat."

"Tapi..

"Jangan pikirkan. Paham? Kau sendiri harus menjaga kesehatan mu."

"Baiklah, terimakasih Renjun-ya."

"Sa-
(Dapat juga!)
" Haechan-

"Baiklah hyung. Sampai jumpa!"

Tit.

Huh..

Haechan langsung merebahkan dirinya diatas kasurnya. Ditatap nya tangan, telapak tanganya.

"Apa yang kau pikirkan Haechan-

Dia bangun dan menatap meja disamping kasurnya.

Apa kau akan terus tidur? LEBIH BAIK PERSIAPKAN LAGU SOLO KU HAECHAN BODOH! Ia mengatai dirinya sendiri dalam hati.

Bersambung..

Utang chap nggk papa kan?
Malam ini up lagi kok..📜(mungkin)

-lapak saran dan kritik. Atau hujatan."
(💬➡️)

Heart Wall Onde histórias criam vida. Descubra agora