14. Full-Sun

3.2K 296 25
                                    

10 Januari 2022
08.00 pagi KST.

Cuaca hari ini sepertinya sedang bersahabat. Para member NCT Dream sedang bersiap melakukan recording untuk lagu baru mereka. Tetapi namanya nasib, bahkan sebelum recording terhitung 2 jam mereka menunggu.

Dan selama 2 jam itu mereka hanya bisa sabar mendengar umpatan atau lebih tepatnya mulut lumba-lumba seorang Zhong Chenle.

"Hyung.. Kumohon berhenti, sudah 2 jam kau seperti lumba-lumba yang tidak umumnya. Kita sebentar lagi akan recording." Jisung akhirnya berani berbicara setelah 2 jam menunggu.

"Diam-lah kau, Park Jisung. Ini mulutku, bukan mulutmu." Baik, Jisung menyerah.

Huft..

Hyung pendek yang keras kepala. Jisung hanya bisa membatin.

"JANGAN MINGIRA AKU HYUNG PENDEK YANG KERAS KEPALA!

Tunggu, sejak kapan dia bisa membaca pikiran!?

KAU SAJA YANG SEPERTI TIANG BENDERA! Ku katakan sekali lagi, aku ini tinggi. BAHKAN JIKA DISAMPING RENJUN-HYUNG SAJA ORANG-ORANG MENGIRA AKU ADALAH KAKAKNYA!?"

"Oh, begitu nya?" Yang merasa dikata-katai langsung menyahut.

Glupp

'Haishhh.. Zhong Sialan, Chenle. Padahal Renjun ada disampingnya.' Mark menepuk jidatnya sendiri.

Tapk! Tapk! Tapk!
Ada yang berlari kecil menuju mereka.

"Semuanya! Waktunya recording!"

Entah nasib baik sepertinya, Haechan datang sebelum pertengkaran bak tsunami besar yang akan datang.

"Uhh, apa yang.. Terjadi?" Haechan dengan wajah polosnya bertanya.

"Tidak ada." Jeno kali ini menjawab dan seperti yang biasa dia lakukan, bahkan saat menahan amarah. Tersenyum.

"Oh.. Baik.. Begini, yang pertama dimulai dari Jisung-ie, Jeno-ya, Mark-hyung, dan Renjun-hyung, Jaemin, Chenle-ah, dan aku yang terakhir."

Para member memperhatikan senyuman manis Haechan.

Sepertinya mood Haechan sedang bagus. Bahkan ia menggunakan baju sekolah lamanya sebagai terlihat fashion, SM High. Warna putih dengan paduan garis pink, putih dan hitam.

Pukk!

Haechan menepuk tanganya.

"Kenapa kalian diam saja! Ayo mulai!" Tangan Haechan menunjuk para editor editing dan ruang recording.
Bibirnya seperti anak kecil yang sedang marah. Polos dan bugar.

INGAT DIA HYUNGMU! BUKAN ADIKMU, JAEMIN NA! Jaemin sepertinya kerasukan hantu gemas.

Baiklah, Haechan mulai kesal. Ia mulai berdiri menghadap belakang dan kepalanya menunduk dalam.

"Ku bakar gedung ini jika kalian masih diam saja."

Glupp

"Ahhh, baiklah. Ayo kita mulai! Haha." Renjun mulai gelagapan. Disaat Haechan marah, maka Renjun takut. Begitu juga sebaliknya. Sangat manis bukan?

"Hahaha, ayo-ayo!" Mark bahkan gelagapan.

Mereka masih ingin mencari uang.
Kalau Haechan, mudah. Ya wajar, dia cucu dan 'anak' dari seorang terkaya.

***

Dimulai dari Jisung yang recording bagian rap-nya. Para member diluar begitu kagum dengan adik bungsu mereka ini.

Mereka akui, Jisung sudah bertambah dewasa.

Disisi lain. Haechan mengontrol, letak lagu dan nada yang tepat. Karena hampir seluruh lirik lagu adalah buatan Haechan, Haechan jelas tau nada-nadanya. Lebih tepatnya 89% Haechan yang membuat lirik, sisanya bagian solo part para member lain yang membuat sendiri.

10 menit. Jisung selesai dan sekarang giliran oknum Jeno.

Dan begitu seterusnya..

Hingga tiba giliran Haechan. Karena dari para member yang membuat bagian solo part lagunya nada tinggi, sehingga dia harus menyesuaikan-nya juga.

"Eummm, sejujurnya ini sedikit sulit. Bisahkan mulai dari nada rendah, lalu ketinggi? Jika dari tinggi ke rendah, sepertinya suaraku akan serak." Haechan meng-angkat tangannya.

Para editor, staff, dan penata audio/editing sound mengangguk tersenyum.

Dikarenakan high note Renjun dan Chenle mencapai F4, untuk menyesuaikan-nya ia harus mencapai high note hingga G4.
Masalahnya dia bahkan baru kuat sampai F8.

'Siap, mulai!'

Haechan mulai dari nada rendah yang seharusnya itu ia lakukan terakhir untuk diakhir lagu.

Barulah dia ke nada tinggi F4-F6-F8-G2-G4. Ia bahkan terbatuk.

Dikenal vokalis center, tapi bagaimanapun dia manusia.

28 menit..

Dari seluruh member, Haechan yang paling lama recording. Member rata-rata hanya 10-18 menit, tidak sampai 20 menit.

'Baik! Selesai. Kalian bisa pulang dan beristirahat. Kami akan melakukan pengecekan ulang hasil recording nya. Jika ada bagian yang salah, maka bagian yang salah akan di recording ulang. Pastikan aktif ponsel kalian, kami akan menghubungi kalian yang partnya salah.'  edit'ing/tor', dan sound menjelaskan

'Besok datang pukul 7 pagi. Jangan sampai terlambat. Dihari itu kalian juga harus berlatih menari.' Staff menjelaskan kegiatan besok.

Mark, Renjun, 3 J, dan Chenle tersenyum. Haechan hanya bisa mengangguk pelan.

Dadanya terasa sakit, dia sedikit sulit bernafas, tenggorokan sakit, meski dia sudah menghabiskan 2 botol minum berukuran sedang. Ya, apalagi jika bukan karena high note yang terlalu lebih tadi.

Ku harap tidak ada yang salah dibagian ku.. Walau hanya 28 menit, kaki ku sudah mati rasanya.. Ku harap tenggorokan ku tidak terluka. Haechan membatin.

Tapk! Tapk! Tapk! Tapk!...

Seseorang berlali kearah Haechan.

"Haechan-ah!" Dia berteriak dari sedikit kejauhan.

Haechan menengok ke belakang dan menyipitkan matanya untuk memastikan siapa yang memanggilnya.

"Eohhh.. Hyung! Kenapa dia ada- Gila."

Glupp..

Haechan susah meneguk saliva-nya sendiri. Entah rasa sakit tenggrokananya hilang kemana setelah melihat orang yang memanggilnya itu.

Member Dream lain, staff, editing/tor, editing sound hanya bisa heran.

Siapa dia? Dia bukan dari anak agensi SM.. Dan bagaimana ia dengan mudah masuk?

Disaat Mark rasanya ia mengkasari pria didepan Haechan kini, tetapi Haechan lebih dulu menyapa balik pria tersebut.

"Bagaimana? Kapan? Dimana? Apa?" Haechan hanya berkata seperti itu demikian.

Keadaan hening. Pria dihadapan Haechan hanya bisa menunjukan raut wajah khawatir, takut, senang, sedih,  campur aduk.

"Jawab. Tuan muda kedua."

"..." Pria tersebut terkejut ketika Haechan mengucapkan namanya tanpa kata-kata hyung.

"Ya, baiklah.. Begini.. Aku..-

Bersambung..

EHHH, kasih pendapat kalian soal MV 'Lest Plah Ball / NCT U'.. Pengen tau-
Rada2.. Gimana ya ehe.. 00L nya.. nya gitu-


/hhh. Stan chine line jg, harus sabarnya.

Heart Wall Where stories live. Discover now