19. Singkat

1.9K 223 4
                                    

👁👁📖.
P.s chap kali ini cuman percakapan singkat. Belum dapat ide sepenuhnya... Gitu aja-

Hah, selamat membaca 📖

.

Malam kali ini berbeda. Haehan sedikit cuek namun tetap perhatian pada Haechan.
Haechan yang tidak tau mengapa hanya bisa diam saja.

"Hyung.." Haechan merengek. Sudah ke 28 kalinya Haechan berusaha membujuk abangnya itu untuk tidur.

"Hmm?" Bahkan dia tetap membalas dengan hanya berdehem saja.

"Tidurr..

"Duluan."

Haechan langsung bangun.

"Mau kemana?" Haehan langsung menoleh.

"Kalau hyung belum mau tidur Haechan juga tidak mau tidur." Haechan langsung berlalu ke lantai 3.

Sementara Haehan hanya menghembuskan nafasnya kasar. Ia juga ingin tidur, memeluk adiknya. Tetapi ada pekerjaan yang tidak bisa ia tinggalkan.

Mengambil ponsel miliknya. Mencari dan kemudian menekan nomor seseorang.

"Selamat malam."

"Selamat malam juga tuan Haehan, apa ada masalah?."

"Aku ingin bertanya, Haechan..

"Bulan.. Bulan yang cantiknya. Aku jadi merindukan Taeil-hyung, apa kabar nya di Indonesia?

Sejenak Haechan diam.

Angin malam sangat sejuk, bulan bersinar terang. Membuat mansion Haechan semakin indah. Bahkan Haechan melihat penjaga malam didepan gerbang seperti sedang bernyanyi. Terlihat dari mulut penjaga malam itu.

Bahkan sepertinya tidak perlu lampu, mansion Haechan akan sangat terang malam ini. Ditambah lagi dengan bintang-bintang yang berkelap-kelip.

Haechan memejamkan matanya.

Ya Tuhan, apa aku bisa bertahan setidaknya 2 atau 3 bulan saja?

Aku ingin menebarkan masih ingin menebarkan senyuman untuk semua orang..

Drttt.. Drttt...

Panggilan masuk..
[Hyung 🌙]

01.00

<<📞🔴   |   🟢📞>>•

"Taeil-hyung!"

"Hahaha, Haechan-ah. Maaf menelpon mu malam begini.."

"Tidak apa-apa, lagi pula aku sedang bosen."

"Jadi Hyung tidak mengganggu waktumu kan?"

"Tentu tidak tidak! Justru aku senang Hyung menelpon."

"Hahaha.. Hmmm, bagaimana keadaan di Korea sana?"

"Semua baik.. Dan Hyung dan yang lain disana?"

"Baik.. Suasana malam disini cukup indah."

"Kapan Hyung pulang?"

"Jika kau bertanya soal itu, hyung tidak tau. Mungkin seminggu atau setelah kalian atau kau selesai dengan lagu solomu."

"Begitu.."

"Soal lagu solo mu itu, apa sudah kau pikirkan?"

Haechan langsung bungkam.

"Itu.. Aku baru mempersiapkan 2 lagu. Tinggal 1 lagu lagi.."

"Baiklah, jangan sering begadang hanya untuk lagu. Jaga kesehatan mu."

"Baiklah Hyung.. Gomawoo.."

"Ya..
(Hyung. Ayo makan.)
(Sebentar Jae-ah)

"Hah?"

"Baiklah aku dan yang lain harus makan dulu. Sampai jumpa."

"Y-ya."

Tit.

Otak Haechan sedang mencerna. Jae? Jaemin? Bukannya Jaemin tidak ikutnya?

Dia langsung mengutak-atik kembali ponselnya. Mencari nomor Jae'.

"Jaemin!?"

"Woe! Jangan berteriak!
Aku tidak tuli!"

"Ya-ya, terserah. Sekarang kau dimana?"

"Di Neptunus."

"Hah?"

"Hah hih huh, ya drom lah.. Dimana lagi? Di bulan, begitu?"

"Owh.. Baiklah, sampai jumpa."

"Hey-

Tit.

Jae..
Jae..
Jae...

Ahh! Yang tadi itu Jae..
Ku kira Jae..

Bersambung..

-mau up ada emak disamping podo. Ya, podo main wp diam2💃.
Jadi keknya besok pagi aja kalinya.
_21 Desember 19.58_INI NGETIKNYA CEPAT2-

Heart Wall Where stories live. Discover now