chapter 32

133 21 1
                                    

Hana tidak tau harus bereaksi seperti apa kepada makhluk playboy nan alay yang ada dihadapannya. Setelah mengintip(?) calon mertua nya di lorong, Hana segera kembali ke asrama karena tidak berani bertegur sapa pada papa mertua, ekhem.

Baru saja membersihkan diri dan rebahan, Hana harus menahan diri memaki orang yang dengan seenaknya menggedor kamar asrama nya beserta teriakan heboh yang memekak telinga. Dan disinilah ia sekarang. Mendengarkan curhatan sang pelaku yang masih terisak dengan sekotak tisu ditangannya.

"Hiks hiks, sial banget Han. Padahal gue cinta mati sama dia. Bisa-bisanya dia pelukan sama cowok lain. Crootttt" Ucap sang pelaku curhat sembari mengelap ingus yang baru saja ia keluarkan.

Hana menatap datar. "Terus urusannya sama gue apa? " Tanya Hana datar.

Jlebb!

Bagaikan ditusuk jarum, Kata-kata Hana menusuk sanubari nya. Padahal ia telah capek berkoar-koar mengeluarkan uneg-unegnya. Namun gadis ini tidak peduli? Oh sungguh kejam sekali, pikirnya.

Dengan muka memelas yang membuat orang mules, ia berkata "elu mah gitu... Care dikit kek ke gue. Kita kan temen" Katanya mengelap ingus dan membuang tisunya lagi. Oh kamar Hana sekarang seperti lautan tisu.

Hana menatap jijik pada tisu yang berserakan dilantai kamarnya. Ii uuhh.

"Han, minta tisu lagi dong. Tisu gue abis" Kata sang pencurhat menunjuk kotak tisu yang telah kosong.

Hana menepuk jidat. Gak tau malu, pikirnya.

"Denger ya Asmo modus. Elu udah ganggu waktu gue. Padahal tadi gue udah hepi gara-gara ketemu camer--ekhem! Maksudnya tadi gue udah bahagia mau istirahat setelah rutinitas sekolah gue dan tiba-tiba elu ganggu waktu gue tau gak?! " Jelas Hana dengan suara agak keras di akhir.

Asmodeus sang pelaku curhat hanya cengengesan. "Tapi kan masalah gue penting Han" Belanya.

"Elu kan playboy. Yaudah elu bales aja cewek elu goblok! " Kata Hana ngegas. Sungguh makhluk ini sangat alay. Walau playboy tapi dia tidak suka cewek yang sudah jadi incarannya diambil orang kecuali kalo dia udah bosan baru boleh ambil. Definisi cowok br*ng**k.

Dengan malas Hana bangkit dari duduknya membuat Asmodeus harus berdiri juga. Padahal dia lagi enak lengsehan dilantai.

"Sekarang elu bersihin ini tisu semua terus keluar dari kamar gue! " Titah Hana geram. Ayolah ini sudah larut dan ia sudah mengantuk.

Dengan tidak terima, Asmodeus membersihkan semua tisu bekas dirinya dan keluar kamar setelah mengucapkan selamat malam.

Hana menggeleng kan kepalanya karena mendengar suara langkah kaki yang dihentak-hentakkan meninggalkan kamarnya. Dasar kekanakan.

Ia menghampiri meja belajarnya dan membereskan buku untuk pelajaran besok. Menyadari jika buku matematika nya masih berada pada Reverse, dengan malas Hana keluar kamar berjalan kearah asrama si putih idiot itu.

.
.
.
.
.

Tok tok tok!

"Woi Reverse! Balikin buku mtk gue! " Teriak Hana dari luar pintu.

Dari dalam terdengar bunyi langkah kaki yang terburu-buru lalu pintu terbuka menampakkan seorang pemuda tampan nan menawan yang hanya memakai celana pendek dan kaos hitam polos.

"Apaan sih ganggu bat dah. Hoam... " Katanya sembari menguap. Ayolah dia lagi enak terbuai mimpi harus terpaksa bangun karena ketukan- gedoran -pintu.

Hana memutar mata malas. Dia juga sudah mengantuk. "Balikin buku mtk gue"

"Hah?! Buat apaan? " Kata Reverse masih loading otaknya.

"Buku mtk gue ogeb! Besok mau dipake" Kata Hana sebal dengan makhluk ini.

Reverse ber'oh ria lalu mengambilkan buku milik Hana dimejanya lalu memberikan nya kepada sang pemilik.

"Ok thank you. Dah gue mau balik" Kata Hana seraya memutar badan.

"Eit! Gue anterin. Gak tega gue elu pulang sendirian ini udah malem. Lagian elu kan takut gelap" Ujar Reverse.

Hana berfikir sebentar. Memang benar ia takut gelap. Tadi saja ia merinding sendiri saat menuju ke asrama Reverse yang lumayan jauh dari asramanya.

"Yaudah"kata Hana menyetujui tawaran Reverse. Reverse tersenyum puas.

"Yaudah tunggu bentar" Ucap Reverse lalu masuk kedalam kamar memakai celana panjang dan mengambil jaket berlengan panjang miliknya. Ia mengunci pintu lalu memberikan Hana jaket miliknya.

"Nih pake " Ujarnya menyerahkan jaket berwarna oranye dengan warna hitam yang mendominasi jaketnya.

"Buat apaan? " Tanya Hana bingung.

"Ck, pake aja sih. Ini udah malem udaranya dingin. Gak liat baju elu tipis kaya gitu? Ntar sakit! " Ujar Reverse geram dengan sikap Hana.

"Elu gimana? " Tanya Hana balik.

"Gue tahan dingin. Udah elu aja yang pakek" Jawab Reverse seraya menyelimuti tubuh Hana dengan jaketnya. Ia merasa puas melihat gadis itu memakai jaketnya walau agak kebesaran.

Mereka berjalan bersama dan benar udara malam ini sangat dingin. Tadinya Hana tidak merasa dingin karena terlalu fokus meredam ketakutannya pada gelapnya malam dengan banyak pohon yang bergoyang. Fikiran nya terlalu melalang buana untuk menyadari dinginnya udara pada malam ini.

.
.
.
.
.

BoBoiBoy sangat senang karena sang ayah yang terkenal sebagai bang Toyib mengunjungi nya hari ini. Ia menghabiskan malam bersama dengan ayahnya itu dengan berjalan-jalan disekitar asrama menikmati waktu ayah dan anak yang sudah lama tidak mereka lakukan.

Sekarang ia mulai merasa lapar dan ingin menuju sekolah untuk mengganjal perutnya.

"Ayah, BoBoiBoy lapar" Ujar BoBoiBoy menonggakkan kepalanya kepada Amato yang lebih tinggi daripada dirinya.

"Kalau macam tu, jom pergi kantin" Kata Amato. BoBoiBoy menganggukkan kepala. Ia bahagia bisa makan bersama lagi dengan bang To-maksudnya Amato.

Sesampainya dikantin, BoBoiBoy melihat dua orang yang sangat ia kenal sedang membeli makanan. Sebenarnya kantin di RI buka selama 24 jam penuh hingga jika ada siswa yang lapar tengah malam bisa membelinya dikantin.

"Hana! Reverse! " Teriak BoBoiBoy menghampiri keduanya dengan Amato mengikuti dibelakang.

Hana menoleh mendengar suara pujaan hati nya. Ia melambaikan tangan pada BoBoiBoy dan-eh?

Calon mertua?!


Bersambung..

My FantasiWhere stories live. Discover now