chapter 28

373 33 13
                                    

Saat ini Hana sedang fokus pada musuh dihadapannya. Sebuah pedang dan perisai digenggamnya erat. Keringat tak berhentinya menyucur membasahi wajahnya. Tak lupa ia memakai sebuah baju zirah.

Ia semakin erat menggenggam pedang dan perisainya. Diangkatnya pedang tersebut mendekati musuhnya.



























"KYAAAA IKANNYA MELETOP!!! "jeritnya meloncat-loncat melihat musuh-ikan-dalam wajan yang sedang digorengnya memercikkan minyak kearah Hana.

Dengan segera,Hana melindungi diri dengan perisai-tutup panci-untuk menghindari percikan minyak tersebut. Percikannya juga mengenai tubuhnya yang untungnya dilapisi baju zirah-celemek-agar tidak menimbulkan noda pada bajunya nanti.

Pedang-sepatula-Hana gunakan untuk membalik ikan dalam wajan.


.
.
.
.
.

Setelah 10 menit harus bertarung dengan ikan di wajan, Hana bisa menghela nafas lega saat ikan yang digorengnya sudah matang. Mematikan api, Hana menyajikan ikan tersebut diatas piring lalu dihias seadanya gara-gara mager.

Saat ini Hana sedang berada di klub memasak. Hari ini menunya adalah ikan dan Hana memutuskan memasak ikan goreng saja karena mager bikin yang susah-susah.

Para anggota klub yang lain juga sudah siap dengan menu ikan mereka yang ingin sekali Hana lahap.

"oke semua sudah selesai memasaknya? Jika sudah silakan bawa makanan kalian keatas meja"

Suara itu menginterupsi semua orang didalam klub. Hana dan yang lain segera meletakkan makanan mereka ke meja tempat ketua klub berada.

Hana rada sebel melihat siapa ketua klub ini yang ia ketahui siapa orangnya.

"kak Baal, aku buat sandwich tuna buat kakak. Dicoba ya kak"ujar seorang gadis dengan senyum manis.

Dalam hati Hana mencibir. Cih modus si mbak nya, batin Hana.

Yup. setelah memasak, masakan para anggota akan dinilai oleh ketua klub yang tidak lain adalah Beelzebub atau lebih dikenal dengan nama Baal untuk dinilai dan dikomentari hasil dari masakan tersebut.

Baal mulai mencicipi masakan para anggotanya dan sesekali memberi komentar mengenai hal yang kurang atau berlebihan dari masakan tersebut. Ia juga memberi saran dan arahan bagaikan master chef.

Hingga tiba saatnya Baal mencicipi masakan Hana. Matanya melebar seperti ngeliat mantan punya pacar baru. Ia menatap Hana dengan serius.

"kamu masukin apa aja rempah-rempah dalam ikan ini? Apakah resep turun-temurun? "tanya Baal serius.

"hah? Ya kagaklah kak. Masa pake resep turun-temurun"kata Hana.

"ini enak sekali! Bagaikan ikan dari surga! "ujar Baal lagi seraya memakan terus-terusan ikan Hana sampai habis.

Aduh kak,alay amat sih. Itukan cuma kunyit, bawang putih, kemiri sama lada sedikit pake garem terus dihalusin dan dilumuri ke ikannya sebelum digoreng, ujar batin Hana. Sungguh salah seorang dari tujuh kampret bagi Hana ini sangat menyebalkan. Liat aja para gadis disana. Mereka menatap tajam dirinya.

"Oh iya, besok akan ada pertandingan pertama buat para anggota. Kalian boleh memasak apapun dan akan kakak beri nilai. Yang terbaik boleh kencan sama kakak"ujarnya membuat para gadis berteriak senang.

.
.
.
.

Setelah kegiatan klub selesai, hari sudah menjelang sore. Hana sudah akan keluar ruangan jika tidak dijegat oleh Baal.

My FantasiOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz