chapter 15

632 60 3
                                    

"kita ngapain kesini? "ujar Sloth saat melihat sebuah kedai makanan yang cukup ramai didepannya.

"ada sebuah pepatah mengatakan yaitu 'sebelum pergi berperang, isi perut dulu supaya tidak kelaparan' yuk masuk"jawab Gluttony dengan santainya berjalan memasuki kedai.

"pepatah macam apa itu? "gumam Sloth berjalan mengikuti Gluttony.

Entah bagaimana dari sebuah misi mencari power sphera malah menjadi ajang kuliner bagi Gluttony dan Sloth yang malas membahas apapun, hanya mengikuti Gluttony saja.

Setelah mencari tempat duduk yang nyaman, mereka memesan makanan-lebih tepatnya Gluttony yang makan, Sloth cuma pesen air minum doang. Entah apa yang akan dikatakan Pride jika tau si'pemalas' dan si'rakus' ini malah asik santai-santai.



Meanwhile Pride, Greed dan Lust

"kearah mana lagi ini? "seru Pride pada Greed yang memegang alat pelacak.

"sabar atuh, ini juga lagi nyari"jawab Greed

"kak Greed, kok mereka ngeliatin kita terus sih? "ujar Lust polos sambil menunjuk segerombolan pemuda-alien-yang memeperhatikan mereka dengan tatapan nafsu-lebih tepatnya ke si'polos' Lust.

"biarin aja, jangan dipeduliin"kata Greed sibuk menatap layar pelacak mencari keberadaan targetbot.

"tunggu, kenapa kamu manggil Greed dengan sebutan kakak sih? "tanya Pride bingung. Hei, mereka sama umur.

"kak Greed yang nyuruh. Katanya 'Lust kamu imut deh, jadi adik aku ya! Mulai sekarang panggil aku kakak' begitu katanya UwU"jawab Lust.

Pride yang mendengarnya melongo lalu menatap kearah Greed yang tersenyum bangga. "lu gila? "kata Pride.

"enak aja! Lust kan imut, jadi gue jadiin dia adik aja"ujar Greed.

"kita sama umur bege! Ngapain lu suruh tuh bocah polos manggil kakak sih! Kan aneh-aneh aja luh"kesal Pride.

"gak pa'pa kali. Lust mau kan jadi adiknya Greed?"kata Greed sambil memeluk Lust.

"mau kok (⌒o⌒)"balas Lust dengan wajah polos. Orang-orang(baca:alien)disekitar mereka gemas dengan tingkah Lust yang imut yang sedang dipeluk oleh Greed itu. Hei, apa itu love-love disekitar mereka dengan blink-blink berwarna pink.

Pride yang melihatnya hanya memandang datar dengan bergumam 'gue gak kenal mereka.'

Ditempat Wrath dan Envy berada,

Dua anak gadis ini sedang mengobrol-lebih tepatnya membicarakan mengenai husbando mereka 😑 sembari sesekali mengecek apakah mereka sudah dekat dengan titik power sphera atau belum.

Sedang asiknya bercerita, mereka melihat sebuah keluarga alien-yang berwujud manusia-sedang bersenda gurau bersama. Terlihat si anak yang digandeng tangannya oleh kedua orangtuanya. Bagi para anak broken home pasti merasakan sesuatu yang tidak enak dihati mereka. Seperti yang terjadi oleh kedua sins ini.

"aku iri dengan mereka"ujar Envy sang iri hati itu sendiri.

Wrath yang mendengarnya terdiam tidak menyetujui atau membantah karena dia tau bagaimana rasanya saat melihat kebahagiaan yang tidak kau dapatkan.

Uang? Mereka anak pengusaha terkenal, harta? Di bisa saja punya segudang perhiasan dan barang mewah lainnya jika dia mau. Teknologi canggih? Rumahnya memiliki keamanan sistem canggih otomatis gabungan dari Jepang dan Amerika dengan robot sebagai pelayan dan pengasuhnya. Sebelum ada pencuri yang masuk kerumahnya, pasti pencuri itu sudah terbaring dirumah sakit atau pun penjara. Apa yang kurang? Kebahagiaan dan kasih sayang. Berapa uang yang harus ia keluarkan jika itu bisa membeli kebahagiaan keluarganya pasti akan ia keluarkan. Sayangnya tidak mungkin. Ah, mereka rindu papa dan mama mereka.

My FantasiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang