Perfect Wife 11

23.9K 2.5K 714
                                    

SELAMAT MEMBACA



Sudah follow kan?

Absen sesuai warna fav kamu♥

Silahkan meramaikan part ini👇

        Kedua mata Kia yang tadinya terpejam perlahan mulai terbuka

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

        Kedua mata Kia yang tadinya terpejam perlahan mulai terbuka. Ia meraba ponselnya yang membunyikan alarm di nakas. Kia melihat jam dan membuatnya tersenyum sumringah. Hari ini adalah hari pertama triplets sekolah. Kia sangat bersemangat akan hal itu. Saat dirinya ingin duduk. tubuhnya tidak bisa bergerak. Kia baru sadar kalau Regha masih terlelap pulas di atas perutnya. Perlahan tangannya bergerak mengelus rambut Regha.

"Sayang bangun." Ucap Kia berusaha membangunkan suaminya. Sama sekali tidak ada respon, Regha masih lelap dalam tidur nyamannya.

"Regha banguun udah pagi." Kali ini Kia mulai mengguncang bahu suaminya.

"Ehmm..." Hanya itu balasan dari Regha lalu kembali terlelap. Apa Regha masih kelelahan? Kia tidak tahu kemarin Regha sampai pukul berapa menyelesaikan pekerjaannya. Dirinya bangun-bangun sudah ada di ranjang padahal sebelumnya ia tertidur di pelukan Regha. Kalau tidak salah, jadwal Regha hari ini masuk jam sembilan pagi. Mungkin tidak masalah jika Regha tidur lebih lama.

"Yaudah kalau masih ngantuk, kamu minggir kalau gitu. Aku mau siap-siap." Kata Kia dengan semangat.

Regha mengangkat sedikit wajahnya, diperhatikannya jam dinding seketika membuatnya mendengus.

"Ini masih jam 6 pagi." Keluhnya lalu kembali menenggelamkan wajahnya di perut Kia yang piyamanya setengah terbuka.

"Kamu tidurnya jangan diatas aku. Minggir, aku mau bangunin triplets dulu."

Kia yang kesal kemudian memencet hidung Regha. Biar sekalian tidak bisa napas. Ia akhirnya melepas tangannya saat Regha menepuk-nepuk tangannya.

"Tega sama suami sendiri?" kesal Regha dengan wajah bantalnya.

"Aku udah minta baik-baik buat kamu minggir." Kia menepuk kasur di sampingnya. "Disini masih banyak tempat buat kamu tidur."

"Nggak mau." Balas Regha kembali membaringkan wajahnya di perut istrinya.

Kia menggaruk pelipisnya. Ia memutar otaknya mencari cara bagaimana Regha menyingkir dari tubuhnya.

"Sayaaang." Panggil Kia lembut. Regha membalas dengan gelengan tanda menolak dan ingin kembali tidur. Suaminya jadi terlihat seperti anak kecil yang tidak ingin jauh-jauh dari ibunya.

Perfect WifeWhere stories live. Discover now