Perfect Wife 29

7K 728 738
                                    

SELAMAT MEMBACA

.

.

.

APAKAH KAMU SUDAH FOLLOW?


JAM BERAPA BACA?👉


WAJIB MENINGGALKAN JEJAK

          Kia mematikan ponselnya setelah menerima pesan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

          Kia mematikan ponselnya setelah menerima pesan. Dirinya tampak gelisah sembari memikirkan bagaimana cara agar mendapatkan izin dari Regha. Ia melihat ke arah Regha yang baru saja keluar dari walk in closet dengan setelan yang rapi. Suaminya itu mengecup keningnya singkat lalu menghadap cermin besar di yang ada di belakangnya. Kia yang berdiri di hadapan Regha merapikan sedikit dasi.

"Hmm, aku boleh keluar nggak?" tanya Kia.

Regha menatap langsung Kia. "Kemana?"

Kia meneguk ludah saat mendapat tatapan begitu mengintimidasi dari Regha. "Jalan-jalan, aku bosan di rumah terus."

"Kamu lagi hamil, gak boleh."

Pundak Kia meluruh mendengar itu. "Sekali aja plis, aku gak akan ngelakuin hal yang berat kok."

"Di rumah aku bisa pantau kamu lewat cctv tapi kalau di luar nggak bisa, sayang." Kata Regha penuh pengertian.

Kia menggenggam tangan Regha. "Izinin aku—"

Regha melepas tangannya lalu mengangkat panggilan telpon. Setelah berbicara singkat, Regha tampak terburu-buru. Ia meraih jasnya dan segera memakainya. 

"Ada apa?"

"Bukan apa-apa cuma sedikit masalah di kantor." Jawab Regha. 

Kia memeluk erat suaminya itu. "Aku boleh ya keluar? Pliss..." mohonnya dengan sangat.

"Oke, iya boleh tapi sama jeff."

Kia menggeleng. "Jeff jagain triplets di sekolah."

Ia menatap Regha yang melihat jam di tangannya. Terlihat bahwa ia sedang mengejar waktu saat ini. Ia harus bisa memanfaatkan waktu sebaik mungkin.

"Kamu harus ada yang jaga, sayang." Kata Regha mencoba meladeni istrinya.

"aku sama Tini aja gimana?"

Regha tampak berpikir sebentar lalu mengangguk. Kia tersenyum mendapat persetujuan dari Regha. Kia langsung mengecup bibir Regha singkat. Regha tersenyum tipis.

"Selalu kasih kabar aku, ya." Katanya mendapatkan anggukan semangat dari Kia. Regha kemudian pergi dengan langkah terburu-buru. 

Setelah kepergian Regha, Kia langsung meraih tasnya. Jantungnya berdegup sangat kencang. Ia langsung pergi dengan tergesa menuruni tangga. Tini yang baru keluar dari dapur  sangat begitu panik melihat Kia berlari. Bukannya apa, kondisi Kia lagi mengandung. Bisa-bisa mereka semua dipecat karena tidak bisa menjaga istri majikannya mereka.

Perfect WifeWhere stories live. Discover now