SELAMAT MEMBACA
•
•
•FOLLOW SEBELUM MEMBACA
JAM BERAPA KAMU BACA?
SILAHKAN MERAMAIKAN PART INI👇
"Jangan dilepas." Rengek Regha menarik kembali tangan Kia agar mengelus kepalanya.
"Aku haus, jadi nggak boleh minum, nih?"
Regha membuka matanya setelah mendengar permintaan istrinya. Ia pun turun dan mengintari brankar lalu mengambil gelas yang berada di nakas di samping Kia. Kemudian membantu istrinya itu untuk minum.
"Kamu butuh sesuatu lagi?" tanya Regha mengelus pipi Kia.
Kia menggeleng pelan lalu merentangkan tangannya. Regha tersenyum dan langsung menyambut pelukan sang istri. Keduanya kembali merebahkan diri di kasur yang luas karena Kia dirawat di kamar VVIP. Fasilitas yang disediakan juga cukup lengkap membuat keduanya lebih leluasa berduaan. Sebenarnya itu yang Regha inginkan, apalagi tidak ada triplets yang menganggu.
Kia memandangi wajah suaminya yang tidur di pelukannya. Tangannya bergerak mengelus rambut suaminya, bibirnya tersenyum tipis.
"Sayang," panggil Regha dengan suara deep.
Jantung Kia berdegup cepat mendengar itu. "Iya?"
Regha mengangkat kepalanya menatap Kia yang begitu teduh memandanginya. Pandangan yang tidak pernah berubah bahkan ketika mereka sudah bertahun-tahun bersama. Ia mendekatkan wajahnya kemudian mencium bibir istrinya. Perlahan ciuman itu berubah menjadi lumatan kecil. Kia menikmati lumatan yang Regha berikan hingga tangannya kini melingkar pada leher suaminya. Satu kecupan Regha berikan sebelum akhirnya mengakhiri kegiatan mereka. Ia menenggelamkan kembali wajahnya di ceruk leher istrinya dan itu membuat Kia mengedip kebingungan.
YOU ARE READING
Perfect Wife
ChickLit"Terimakasih telah menjadi istriku..." "Kita akan bersama sampai selamanya." Kisah tentang bagaimana Regha, Kia dan pernikahan mereka. Sang istri pemilik hati lembut, penyabar, penuh kasih sayang dan tentu sangat cantik. Sangat berbanding balik deng...