Perfect Wife 01

75K 4.9K 445
                                    

I'M BACK!

Sebelum itu apa yang membuatmu mampir ke cerita ini?

Yang mungkin kesasar atau belum tau, cerita Perfect Wife adalah sequel dari Possessive Badboy. Jadi bagi kamu yang mungkin ketemu cerita ini secara tidak segaja lebih baik membaca cerita PB terlebih dahulu. Disini akan membuatmu kebingungan dan mendapatkan banyak spoiler.

Tolong jangan membawa cerita lain disini apalagi sampai membanding-bandingkannya. Plis, penulis manapun tidak akan mau cerita lain dibawa ke dalam ceritanya sendiri. Jadi cukup saling menghargai saja😊

Yang paling penting adalah jangan pernah coba PLAGIAT cerita ini ataupun cerita saya yang lain. Cari ide susah bro jadi lo gak ada hak PLAGIAT cerita ini. Penulis yang baik adalah dia yang mau berusaha. Segera beritahu jika kalian melihat oknum-oknum yang berani plagiatin cerita saya. Entar saya kirim Serena😏

Terimakasih sama-sama.

Absen kamu dari alam mana?

Heh, typo😩

Dari asal mana?

S E L A M A T  M E M B A C A



           Seorang wanita cantik dengan tangan yang begitu lihai menyiapkan makanan untuk sarapan keluarganya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

           Seorang wanita cantik dengan tangan yang begitu lihai menyiapkan makanan untuk sarapan keluarganya. Bibirnya tersenyum manis saat memberi sentuhan terakhir setelah menata makanan itu dengan sangat rapi diatas piring cantik. Tiba-tiba ia merasakan tangan besar yang melingkari perutnya dari belakang dan kepala yang terbenam di bahu kirinya.

"Morning honey." lirih suara itu yang terdengar serak khas orang yang baru bangun tidur.

"Morning too." balasnya singkat.

Kia mengabaikan Regha yang mendusel-duselkan kepalanya pada lehernya. Ia kini beralih menyiapkan susu kedalam tiga gelas. Saat ingin beranjak menuju meja makan, Kia mendengus kasar karena Regha menahan pergerakannya membuat dirinya sama sekali tidak bisa beranjak.

"Lepas dulu, aku mau mengantarkan semua ini ke meja." Kia berusaha melepas tangan Regha tapi tenaganya tidak sekuat itu.

Regha berdecak. Ia mengangkat kepalanya lalu memutar tubuh istrinya itu sehingga membuat posisi mereka saling berhadapan. Regha menjadi lebih leluasa mamandangi wajah Kia. 

"Aku sudah melarang kamu untuk jangan menyentuh peralatan dapur apalagi sampai memasak." kata Regha kesal. "Buat apa aku memperkerjakan 10 pelayan kalau tetap kamu yang mengerjakan pekerjaan pembantu seperti ini?"

Kia menghembuskan napas pelan. Tangannya terulur mengelus rahang Regha yang mengeras. Perlahan membuat Regha membaik hingga emosinya tadi menghilang begitu saja.

Perfect WifeWhere stories live. Discover now