ch1

964 70 9
                                    

Malam hari yang hujan, membuat sebuah keluarga memilih untuk tetap dirumah dan menghabiskan waktu bersama. Mereka menonton TV bersama.

"Haccummm--!!"

"Blaze, apa kau sakit lagi? Uh yaampun sebentar ya nak ibu ambilkan selimut dan jaket untukmu" ucap sang ibu pada anaknya yang sepertinya masih berusia 7 tahun

Manik jingga nya hanya menatap sayu sang ibu hingga ia pun sedikit terkejut karena merasa dipeluk.

"Eh kak gempa?"

"Biarkan blaze, sebelum ibu kembali aku akan memelukmu agar kau tidak kedinginan. Tubuhmu itu sensitif dan lemah jadi biarkan saja aku memelukmu" ucap gempa, kakak dari blaze yang usianya 15 tahunan.

Tak lama sang ibu pun kembali dengan selimut dan juga jaket ditangannya. Ibu langsung memakaikannya pada blaze dan gempa langsung melepas pelukannya. Setelah gempa melepas pelukan, tiba tiba tangan kanannya ada yang meluk sehingga membuat gempa menolehkan kepalanya.

Dan ternyata itu adalah reverse, adik kembaran dari blaze yang fisik nya jauh lebih kuat daripada blaze.

"Kenapa rev?" tanya gempa

"Kenapa semua selalu peduli kepada blaze? Kenapa semuanya tak mau bermain denganku? Apa aku tidak di anggap disini? Apa aku perlu menjadi anak yang lemah agar kalian mau peduli?" lirih reverse yang nyaris tak terdengar

"Apa rev? Bisakah kau ulangi?"

"Ahahah tidak kak, ehmm rev hanya ingin memeluk kakak itu saja kok" ucap rev. Mencoba menyangkal semua

"Oh baiklah kau boleh memelukku"

Wajah pucat blaze perlahan mulai kembali normal setelah ia memakai selimut dan jaket. Blaze memang memiliki fisik yang tidak tahan cauca ekstrem sebaliknya dengan reverse yang cukup kebal dengan serangan virus dan penyakit.

Mereka kembali menonton TV bersama hingga waktu pun sudah menunjukan pukul 21.00

"Eh anak anak ayo kalian tidur yah! Ini sudah malam besok kita akan pergi jalan jalan loh!" ucap sang ayah

"Ehm rev belum ngantuk ayah"

"Yaudah kak gem temenin yah, sekalian jagain blaze takut dia panas nanti tengah malam" ucap gempa sambil mengelus surai putih reverse

'Blaze lagi blaze lagi! Kapan kalian mau peduli dan memberikan semua kasih sayang kalian padaku?'batin rev

"Ayo blaze! Rev!" ajak gempa

Reverse dan blaze hanya ikut saja dengan gempa. Ayah dan ibu mereka nampak senang melihat ke 3 anak mereka akur.

"Mereka akur banget yah"

"Iya dong, kan siapa dulu ayahnya! Ali gitu lohh" ucap sang ayah bangga

"Ih apaan sih ayah, ayah kok sok ganteng gitu" ledek ibu

"Nyeh, aku ini emang ganteng Tiara! Buktinya kamu mau jadi istri aku" goda ali kepada istrinya yang malah tersipu malu

"Udah ah jangan becanda malem malem! Udah ayo tidur aja"

Skipp..

Pukul 01.34
Kamar gempa.

Gempa sudah tertidur pulas sejak tadi ia kini sedang berada di alam mimpinya yang berasal dari serpihan memori nya.

Alam mimpi gempa...

"Kak jangan tinggalin gem gem! "-gempa

"Hahahah... Ayo sini gem kamu lambat sih! Sini cepat naik ayunan bersamaku"

"Huaaa!! Gemgem capek!! "-gempa

"Eheh jangan nangis dong iya iya kakak minta maaf yah! Sstt jangan nangis nanti kak pikachu marah!"

"Fffttt.. Kak pikachu? Hahahaha linlin kak pikachu"-gempa

" ohhh! Pikachu ya? Siapa tadi yang kalian panggil pikachu!!"

"Eheheh Hai kak! Nggak kok, tadi ada badut pikachu lewat, iyakan gem"

"Eh nggak kok tadi kata kak fanfan, kak linlin itu kak pikachu!"-gempa

"Ckh! Adik sialan kau taufan! Kau mengajarkan adikmu sendiri untuk mengejek aku hah!"

"Larii!!! Kak pikachu dah marah!! "

"Ahahaha gemgem mau ikut kak linlin dan kak fanfan lari larian!!"-gempa

Gempa pov

Aku terus ikut berlari mengejar mereka, namun tiba tiba semuanya menjadi hitam.

Dimana ini?

Kenapa aku bisa disini?

Tapi siapa sebenarnya linlin dan fanfan?

Kenapa aku memanggil mereka kakak?

"Hey gempa!"

Siapa yang memanggilku?

"Gempa ini ibu nak!"

Ibu? Tapi ibu harusnya tidur, tapi kenapa ibu bisa ada disini?

"Gempa, lindungi adikmu blaze yah! Kumohon berilah dia semangat! Sebentar lagi semuanya dimulai, bantulah blaze bertahan,dan ingatlah aku marra ibumu! "

"Siapa sebenarnya kau? Kenapa kau berkata seperti itu? Bisakah kau tunjukan wajahmu? Disini gelap!" teriakku

Namun suara itu malah menghilang dan tiba tiba aku melihat setitik cahaya, aku terus bergegas menuju cahaya itu hingga akhirnya aku berada di tempat lain. Di Taman yang terdapat 3 orang anak kecil.

"Kalian janji yah ama gem, kalian harus pulang dan main lagi ama gem"

"Iya adik, kami akan pulang setelah kami lulus SMA! Kami akan bermain bersama mu lagi gempa"

"Kak hali dan kak taufan akan pergi ke Jepang untuk sekolah di sana, tenang tidak lama kon hanya 6 tahun saja sampai kami lulus SMA saja"

"Hmph, 6 tahun itu lama"

Aku mematung melihat interaksi ke 3 anak di depanku. Apakah anak yang paling kecil dengan mata emas itu aku? Tapi siapa 2 orang anak yang lebih dewasa itu? Lalu kenapa mereka menyebut diri mereka sebagai kakakku??

Aaaarghhh!!! Sakkiittt!! Ini sangat menyakitkan!

Gempa pov end..
Real life..

"Aaarrghhh!!"

Gempa langsung terduduk sambil memegangi kepalanya yang terasa sakit. Entah kenapa mimpi barusan terasa sangat menyakitkan

"Ugh! Apa ini? Kenapa mimpi itu muncul lagi!"

"Uhhh, sudah kali ke4 aku bermimpi hal yang sama, sebenarnya siapa kak hali dan kak taufan?"

Gempa terus memijit kepalanya yang masih terasa sakit. Ia mencoba memahami isi mimpinya namun justru malah membuat kepalanya semakin sakit.

"Uhh, sudahlah lupakan ini hanyalah sebuah mimpi... Lagian ibuku juga disini, kalau ibu berpesan seperti itu apa maksudnya ya? Dan nama ibu kan tiara bukan marra! Ah biarlah tidur lagi saja!!"

Gempa pun kembali terlelap ke alam mimpi...




Bersambung....
Jadi gimana? Maap yah klo gajelas ini cerita pertama aku kalau boleh kasih vote yah

What I Wrong?  ||BoBoiBoy Blaze🔥||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang