ch23

340 36 1
                                    

Blaze berjalan lesu menuju apartemen, blaze sempat melihat apartemen thorn dan solar. Ia langsung menghela nafas.

'Lelah..'

Begitu sampai blaze langsung memilih diam di balkon, ia melihat jalanan kota yang ramai. Fikiran nya jauh melayang kemana mana, ia bahkan dapat melihat rumah keluarganya dari gedung itu.

Drttt..

Drttt...

Lamunannya langsung terpecahkan ketika suara dering ponselnya terdengar.

"Kak gempa"

"Halo kak"

"Kau dimana?"

"Dirumah"

"Ah baguslah, kau mau aku belikan sesuatu?"

"Tidak kak terimakasih"

"Terlambat, aku sudah membeli banyak makanan dan juga beberapa pakaian"

Blaze tercengang mendengarnya, lalu untuk apa tadi ia ditawari?
"Kak kau boros ya? Harusnya uangnya tabung saja"

"Tak apa blaze, aku masih punya uang yang cukup. Kalau kau butuh sesuatu, di laci ada kartu ATM pakai saja"

Blaze yang tengah di balkon langsung masuk ke ruang tengah dan memeriksa laci yang Gempa maksud. Rasanya blaze tak percaya dengan apa yang ia lihat, apa selama ini gempa sudah menjadi Sultan?

"Kak, aku jadi yakin kau masuk kuliah jurusan perdukunan"

"Memangnya kenapa?"

"Masa baru 5 tahun kakak sudah jadi milyader?!! Jangan bilang semua kartu ini ada isinya?"

"Ada sih, tapi tidak banyak.. Mungkin sekitar 50jt"

"HAHH?!! Kak, ini uang dapat dari mana?"

"Erkk, hehe sudahlah tak perlu dibahas.. Tolong buka pintunya, tanganku penuh"

Blaze menggeleng pelan, ia langsung membuka pintu untuk kakaknya. Begitu pintu terbuka, blaze langsung dibuat tercengang dengan pemandangan yang diluar nalar.

Kakaknya seperti habis membeli barang di seluruh toko, rasanya masih heran dengan gender kakaknya ini. Biasanya laki laki tidak suka belanja

"Hai blaze"

"Kak, kau boros sekali.. Kau membeli apa?"

Gempa langsung membongkar ke 15 paparbag yang ia bawa, makanan, pakaian, sepatu, bahan masakan semuanya ada. Blaze tak mengerti dengan kakaknya

"Kak gempa, apa selama di Jepang kau selalu seperti ini?" tanya blaze

"Santai saja blaze, ini semuanya diskon. Mana mungkin aku mau menghabiskan uang untuk hal hal yang mahal"

.

.

.

.

.

.

Makan malam, suasana nya masih terasa berbeda. Duduk bersama dan menikmati makanan yang lezat sungguh hal yang tak pernah blaze fikirkan, biasanya ketika ia bersama reverse, ia hanya akan diberikan jatah setelah semua makanan lezatnya habis.

"Ayo makan, kau suka ayam kan? Nah, ayo makan yang banyak" titah gempa menyodorkan sepiring ayam goreng

Blaze malah terlihat murung "Kak, aku masih tidak terbiasa.. Mau bagaimanapun mereka adalah orang tua kita, dan reverse juga adik kak gempa" ujar blaze sendu

What I Wrong?  ||BoBoiBoy Blaze🔥||Where stories live. Discover now