Chapter 3

5.5K 251 6
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


***************

Perlahan namun pasti, Denada melihat cahaya lampu dari kejauhan. Denada meneguk salivanya dengan gugup, menyadari bahwa ia diseret ke arah salah satu Villa berukuran besar di area resort milik Maxwell corp.

Sekali lagi, Denada mencoba keberuntungannya, ia mencoba memberontak melepaskan diri dari pria yang menyeretnya, tapi tampaknya dewi fortuna tidak berpihak kepadanya. Kekuatan pria bertubuh besar yang menyeretnya bukan lawan seimbang bagi dirinya yang bertubuh mungil

Pria besar itu terus menyeret Denada masuk ke dalam villa, melewati beberapa ruangan, menuju ke ruang utama villa

"Aku sudah membawanya." Gerald melepaskan bekapan dan kuncian di tubuh Denada.

Membawa? Membawa apa? aku?

Denada mengejapkan matanya, memaksa otaknya untuk menganalisa kondisi yang sedang terjadi. Denada menarik nafas panjang, menenangkan dirinya, dan mencoba berdiri dengan tegap walau masih sedikit gugup.

"Mana kameranya?" Kevlar menatap Gerald dengan tajam

"Tunggu dulu, ada apa ini?" Denada menatap Gerald, pria yang menyeretnya paksa dan Kevlar,  pria shirtless yang berdiri di depannya.

"Kamera...." Kevlar mendesis dingin sambil berjalan mendekati Denada

What? Kamera?

Denada mundur perlahan menjauhi Kevlar. Instingnya memberi kode alarm bahwa pria di hadapannya ini sangat berbahaya.

Aura dingin penuh intimidasi menguar dari Kevlar. Denada bergidik melihat tatapan mata Kevlar, dingin dan mematikan. Aura mengerikan semakin menguat ketika mata Denada melihat tubuh besar Kevlar yang shirtless dipenuhi tatto

Denada mengejapkan matanya, menatap sosok raksasa milik Kevlar yang menghalangi cahaya lampu

Sial, kenapa aku bisa berurusan dengan pria pria raksasa

"Ada apa ini? Heiiiii brengsek!" Denada berusaha mempertahankan tas ransel yang ditarik paksa oleh Kevlar

Kevlar menarik paksa ransel Denada dengan sekali sentakan, nyaris membuat tubuh kecil Denada terjatuh. Kevlar dengan cepat membuka tas, meraih kamera di dalamnya, menyalakannya dan memeriksa foto melalui layar display

"Kau tidak berhak menyentuh barang milikku ! Brengsek!!" Denada berteriak marah dan mencoba merebut kembali kamera yang dipegang Kevlar

Kevlar memicingkan matanya, menyeringai licik, mengangkat tangannya tinggi tinggi sambil terus memeriksa layar display kamera.

DESTINY (TAMAT) Where stories live. Discover now