Chapter 46

2.6K 135 7
                                    

Tiga bulan kemudian

Denada menatap Kevlar dengan tatapan penasaran, saat Kevlar menghentikan mobilnya di sebuah butik berukuran sedang.

"Butik?"

"Pernikahan Ken diadakan di akhir bulan ini dan kau sama sekali belum membeli gaun. Setidaknya my little girl harus tampil beda di acara pernikahan calon iparnya." Kevlar mengulas senyum, turun dari mobil, berjalan memutari mobil, membuka pintu bagi Denada.

"Kita bisa ke butik biasa di mall, Kei." Denada melangkah turun dari mobil, menerima uluran tangan Kevlar, menggenggamnya erat.

"Kita membutuhkan gaun yang berbeda." Kevlar mengulas senyum, berjalan memasuki butik tanpa melepas genggaman tangannya di jemari Denada.

"Selamat datang, Kevlar." Seorang wanita usia paruh baya tersenyum ramah menyambut Kevlar.

"Aku mencari gaun pesta untuk kekasihku, aunty." Kevlar melirik ke arah Denada.

"Untuk acara pernikahan Kendrick, bukan?" Wanita itu tersenyum ramah, memberi kode agar Kevlar dan Denada mengikutinya masuk ke dalam.

"Pertama kalinya kau membawa wanita ke sini, selain mamimu, tentu saja." Wanita itu tergelak "Kenalkan, namaku Laras." Laras mengulurkan tangannya pada Denada.

"Denada." Denada menyambut uluran tangan Laras, berjabat erat.

"Kau sangat cantik. Pantas kau bisa meluluhkan hati manusia es ini." Laras tergelak.

"Aunty...." Kevlar mengerang pelan, melirik Laras dengan jengah.

"Kemarilah, aku punya beberapa gaun yang cantik, tapi mungkin kita harus merubahnya sedikit dan menyesuaikan dengan tinggi badanmu yang mungil." Laras menarik tangan Denada, menuju ke arah sebuah lemari display berisi gaun panjang.

Denada menatap deretan gaun yang tampak cantik dan mewah. Perlahan Denada menyapukan jemarinya, menyentuh gaun tersebut, bergeser ke gaun lainnya. Jemarinya berhenti pada sebuah gaun berwarna putih dengan gradasi warna biru langit yang tampak sederhana.

"Seleramu sangat bagus." Laras dengan sigap menarik gaun tersebut keluar dari dalam lemari display "Cobalah, dear."

Denada mengangguk dan membawa gaun tersebut menuju ke arah ruang ganti. Seorang pegawai wanita ikut masuk ke dalam ruang ganti, membantu Denada mencoba gaun tersebut.

"Kei...." Suara lembut Denada memecah keheningan ruangan. Denada melangkah keluar dari dalam ruang ganti dengan mengenakan gaun yang dipilihnya.

"Cantik...." Kevlar bergumam serak, terpana melihat Denada. Gaun itu membalut tubuh mungil Denada dengan sangat pas.

"Cantik, sangat cantik. Tapi sepertinya aku harus memendekkan sedikit di bagian roknya." Laras tersenyum lebar, berjalan mengelilingi Denada, memegang bagian rok, menelitinya dengan seksama.

"Apakah bisa selesai sebelum pesta pernikahan, aunty?" Kevlar mengulas senyum, mengusap bahu Denada yang terbuka, menyentuh kulit Denada yang terasa halus dan hangat.

"Seminggu paling lama. Gaun kekasihmu akan jadi prioritasku. Keluarga Maxwell adalah langganan terbaik kami." Laras mengangguk tegas.

"Kau suka, girl?" Kevlar berbisik serak.

"Cantik. Aku suka." Denada mengangguk, sedikit meremang dengan sentuhan Kevlar yang terasa sensual dan panas di bahu dan lehernya.

"Kami ambil yang ini." Kevlar mengangguk pada Laras.

"Oke dear, sebelum kau berganti pakaian, aku akan mengukur ulang bagian rokmu. Kemari, dear." Laras menuntun Denada menuju ke arah ruang ganti.

Kevlar mendengkus pelan, menahan gairahnya yang tiba tiba muncul. Sejak kecelakaan Denada, Kevlar memang berusaha menahan dirinya dan sama sekali tidak menyentuh Denada di ranjang.

DESTINY (TAMAT) Where stories live. Discover now