Chapter 29

2.5K 177 18
                                    


"Nada, ada kiriman buatmu." Jack meletakkan amplop coklat besar di atas meja Denada.

"Thanks ya." Denada mengangguk, mengulas senyum, menerima amplop itu dan melihat nama pengirim di amplopnya, Gita.

Dengan perasaan gugup dan jantung berdebar, Denada segera merobek amplop coklat besar itu dan menemukan amplop coklat lainnya yang berukuran lebih kecil namun bertuliskan Denada Parmadita dalam kondisi tersegel rapat.

Denada mengamati amplop coklat itu, tampak sedikit tebal di beberapa bagian. Denada menghela nafas panjang sebelum memutuskan memasukkan amplop itu ke dalam ranselnya, tanpa membukanya.

Denada melirik ke arah ponselnya yang menunjukkan notifikasi pesan masuk.

My future husband
Jangan lupa acara kita, mau pulang lebih awal?

Me
Siap bos. Pulang lebih awal untuk apa?

My future husband
Mungkin butuh waktu untuk dandan kali 😋 biar tambah cantik

Me
Gak bisa dandan, lagian gak dandan juga udah ditaksir ama Kei 😝

My future husband
Hahahaha... Aku tunggu di basement seperti biasa, kita pulang bareng

Me
Siap bos

Denada tersenyum tipis sambil melanjutkan pekerjaannya.

****************

Denada menjepit rambut di atas telinganya, membiarkan rambut di sisi lain terurai bebas, mengoleskan tipis tipis lipstik soft pink di bibirnya, dan akhirnya menambahkan sedikit eye shadow di kelopak matanya.

Denada berdiri dari kursi di depan meja riasnya, memutar tubuhnya di depan cermin, tampak puas dengan penampilannya.

Denada meraih tasnya, segera keluar dari kamar dan memutuskan menunggu Kevlar di ruang tamu apartementnya.

Ting tong

Denada bangkit saat mendengar bel pintu apartementnya berbunyi. Ia melangkah menuju pintu dan segera membukanya.

Kevlar berdiri di depan pintu dengan kemeja yang tidak dikancing sempurna tapi sialnya tetap membuat Kevlar tampak tampan.

"Cantik...." Kevlar memandangi penampilan Denada yang memakai mini dress berbahan brokat

"Dress pilihanmu." Denada tersenyum lebar, memutar tubuhnya di hadapan Kevlar.

"Kau cantik, apapun yang kau kenakan." Kevlar bergumam kecil, menatap kagum ke arah Denada.

Apalagi saat tidak mengenakan apapun.

Kevlar menyeringai tipis.

DESTINY (TAMAT) Where stories live. Discover now