Chapter 6

4.4K 315 28
                                    

Baca nya pelan pelan ya, biar awet 🤭

***********

Bagi dunia, kamu mungkin hanya satu orang di antara sejuta manusia.
Tapi bagi satu orang, mungkin kamulah dunianya

Kevlar Maxwell

********

Kevlar melihat kembali ke layar ponselnya, memeriksa ulang posisinya saat ini dan mengamati mini market di depannya. Kevlar mematikan mesin mobilnya dan keluar dari mobilnya, berdiri sambil bersandar di badan mobil. Sekilas Kevlar melirik ke arah arlojinya, kurang lima menit lagi jam 9

Dari kejauhan, Kevlar melihat sosok Denada berjalan dengan santai menyusuri jalanan kecil di samping mini market. Kevlar tersenyum samar saat melihat penampilan Denada yang sangat santai. Denada mengenakan kaos oblong, celana cargo, memanggul drybag dan menenteng santai tas tripod.

Kevlar melambaikan tangan ke arah Denada. Denada yang melihat Kevlar langsung berjalan cepat menuju ke arah Kevlar

"Wahh kau benar benar tomboi ya." Kevlar berdecak melihat penampilan Denada dengan rambut dikepang satu

"Hm.... Mana motormu? " Denada enggan menanggapi kalimat Kevlar, matanya memandang berkeliling

"Kita naik ini " Kevlar menepuk jeep wrangler miliknya

"Aku kemarin bilang motor loh...." Denada menatap kesal ke arah Kevlar

"Sama aja. Naik mobil juga lebih nyaman. Ayo, jangan membuang buang waktu." Kevlar membukakan pintu mobil untuk Denada

"Kau akan menyesal." Denada mengangkat bahunya acuh, mengulas seringai tipis dan segera naik ke dalam mobil.

"Tidak akan...." Kevlar masuk ke dalam mobil dan segera menyalakan mesin mobil "Tunjukkan saja arahnya."

" Okeeee...." Denada mengangguk santai

**************

"Kau yakin? Tidak salah arah?" Kevlar melirik ke arah Denada yang tampak santai. Kevlar mengerutkan keningnya saat melihat jalan aspal sudah menghilang dan digantikan dengan jalanan berbatu kecil

"Ikuti saja, pak tua." Denada bergumam

"Aku punya nama, Kei...." Kevlar menjawab dengan kesal dan mengeja namanya dengan penuh tekanan

"Kau yakin?" Kevlar mulai ragu saat jalan di depan mereka mulai menghilang dan menjadi jalan yang lebih kecil

"Okeee, kita sudah sampai, putar balik mobilmu agar gampang saat pulang nanti." Denada melirik ke arah jendela mobil

Perlahan Kevlar mulai memutar balik mobilnya dengan susah payah karena kondisi lokasi yang sempit.

"Kita turun di sini." Denada memberi kode dan segera membuka pintu mobil dan turun

"Di sini?" Kevlar menatap Denada dengan tatapan ragu

"Makanya, kemarin aku suruh bawa motor, pak tua. Jaraknya masih 3 km dari sini dan hanya bisa ditempuh dengan motor. Tapi karena dirimu membawa mobil, kita mesti berjalan kaki." Denada menyeringai lebar dan segera meraih drybag dan tas tripodnya

DESTINY (TAMAT) Where stories live. Discover now