Kampung Putra Part 1

1.2K 36 2
                                    

Masih ingat dengan cerita Tyo di kampungnya putra waktu lebaran , nah ini bukan kelanjutannya ya melainkan sebuah acara pengantin saudaranya Putra dari adik ibunya . Putra di suruh balik untuk menemani pengantinnya nanti tapi dia tidak sendirian untuk pulang kampung dia mengajak Tyo untuk menemaninya . Abi dan Angga tidak ikut untuk acara ini karena hanya semingguan keduanya berada di Semarang . Dan Abi lebih memilih tidak ikut karena dia pulang kampung pada saat tahun baru nanti . Di cerita ini lebih ke dramatisnya  yang mana semua akan menjadi sebuah bencana bagi Tyo di sana .

Pada hari itu hari Kamis Tyo dan Putra akan pergi ke Semarang dengan naik bus dengan menaiki taksi online dari tempat kerja ke arah Lebak bulus . Di situ ada Abi dan Angga yang sudah menunggu ke pergiannya .

"Jagain tuh Tyo disana Put jangan sampai pergi sendirian nanti nyasar " kata Angga yang ngajak bercanda dengan Putra .

"Siaplah , dia bakal aku jagain sampai ke ujung gunung " kata Putra sembari godain Tyo yang sudah siap untuk jalan dengan ngedipin mata .

"Hati hati kalian , kalau sudah sampai jangan lupa kabarin ya " kata Abi

Keduanya masuk ke dalam mobil taksi itu lalu melaju dengan cepat ke arah Lebak bulus untuk naik bus tujuan Semarang . Tyo dan Putra saling berpelukan di dalam taksi itu tanda senang karena bisa jalan lagi ke Semarang , terlihat bapak supir taksi kaget karena penumpangnya yang saling memeluk seperti orang pacaran .

"Maaf kalian pacaran ya " tanya supir taksi itu saat menyetir .

"Kita gak pacaran pak cuma teman dekat saja seperti TTM " kata Tyo sembari tertawain bapaknya yang bingung dengan tingkah kita seperti pacaran . Namun Putra merasa sedih setelah dengar pernyataan Tyo yang menganggap dirinya hanya TTM .

"Oh begitu maaf ya sudah lancang nanyanya " kata pak supirnya lagi .

"Gapapa pak , kita sudah biasa begini terus di anggap pacaran " kata Tyo lagi , Putra hanya diam melihat lihat sekitaran jalan .

Hanya sekitar 15 menitan akhirnya sampai juga di terminal Lebak bulus  yang lumayan rame sekali padahal bukan hari weekend .

" Makasih pak " kata Putra kepada supir taksi .

Mereka berdua berjalan ke agen bus yang sudah pesan tiketnya dimana tempat untuk menunggu bus yang akan membawanya ke Semarang . Hampir setengah jam menunggu akhirnya bus yang akan membawa mereka datang . Semua orang berlarian padahal sudah ada angka tempat duduknya masing masing . Karena kita hanya bawa ransel besar satu dan kardus akhirnya ransel kita masuk bagasi karena cukup besar . Setelah selesai naruh ransel kita masuk ke dalam bus dimana tempat duduk kita berada di tengah .

"Put , koe wes mangkat hurung ?( Put , kamu sudah berangkat belum ?) Tanya mba Ratna kakaknya Putra yang mengirim pesan  .

"Uwes mba , Iki aku Karo Tyo sing lebaran mareng umah ( sudah mba , ini aku sama Tyo yang lebaran ke rumah ) kata Putra menjawab chat kakaknya .

"Yowes koe ati ati Yo Nang dalan ( ya sudah kamu hati hati ya di jalan ) kata kakaknya lagi .

" Yo mba  ( ya mba)" jawab Putra .

Bus akhirnya akan jalan dengan waktu yang tepat dengan jam yang di tentukan , setelah bus memasuki tol rasanya lebih nyaman jalannya tidak seperti waktu belum masuk tol dikit dikit berhenti kadang jalan . Putra mengeluarkan makanan untuk mengganjal perut membawa lontong dan gorengan yang dia beli di  dekat kerjaan sebelum berangkat . Dengan sangat manja Tyo di suapin sama Putra makan lonteng bareng di dalam bus tidak lupa membeli air mineral tadi di terminal .

" Kamu beli lontong yang bisa di tempat langganan kita ya " tanya Tyo saat di suapin .

"Ya tadi pagi sebelum berangkat aku kesana dulu beli  untuk kita makan di bus " kata Putra .

Sekitar jam 2 siang bus sudah sampai di terminal Semarang  lalu katanya yang menjemput Tyo dan Putra adalah kakak ipar Putra mas Adin dan satunya teman Putra namanya Riko . Bus berhenti lalu Tyo dan Putra turun dari bus sekalian mengambil ransel di bagasi .

"Put , sampai juga akhirnya " kata teman Putra yang mengagetkan dari belakang

"Wiihh sama siapa kamu kesini , terus ngapain di terminal " kata Putra yang kaget juga ada temannya di sana .

"Lah aku kesini sama mas Adin katanya mau jemput dirimu sama temannya " kata Riko lagi . Dan mas Adin di belakang tersenyum sambil menghampiri kita dengan megang rokok . Tatapannya mas Adin selalu ke arah Tyo sangat melekat sekali . Putra sudah curiga dengan kakak iparnya itu kalau suka sama Tyo selama ketemu saat lebaran .

" Ya sudah kamu Yo sama temanku ya Riko bonceng dia " kata Putra karena tahu sikap kakak iparnya itu . Terlihat agak sedikit kecewa setelah Putra bilang begitu di hadapannya mungkin keinginan mas Adin Tyo di boncengin dirinya . Dalam perjalanan mas Adin tidak banyak omong saat boncengin Putra apa lagi saat sampai rumah hanya diam saja .

"Apa kabarnya  mba " tanya Tyo kepada mab Ratna yang sudah menunggu di depan rumah .

"Baik Tyo , kamu istirahat dulu sana pasti kecapean " kata mba Ratna menyuruh Tyo untuk istirahat dulu .

" Ya mba , makasih banyak mba " kata Tyo lalu masuk ke kamar Putra yang dulu pernah dia tidur di sana . Putra langsung mengikutinya untuk masuk ke dalam kamar .

Di dalam kamar Tyo bercerita kalau dirinya banyak ngobrol sama Riko soal di kampung yang lagi musim maling , dan Putra hanya jadi pendengar biasa saja karena hal seperti itu sudah sering terjadi di kampung . Putra menyuruh Tyo tidur tapi tidak bisa karena belum mandi dan gak bisa tidur sore  . Setelah itu keduanya keluar untuk bergabung sama kakaknya Putra sama kakak iparnya  yang lagi nonton TV .

"Bapak Nang ndi mba ? ( bapak dimana mba? )" Tanya Putra yang gak lihat bapaknya .

"Bapak lagi dolan Nang umahe Abi Karo bapakne (bapak lagi main di rumah Abi  sama bapaknya ) " kata mbanya yang lagi asyik nonton .

Lagi asyik nonton mbanya ngasih tahu kalau besok pagi harus di rumah saudara untuk mempersiapkan acaranya dan Putra siap besok dan mengajak Tyo ke sana . Awalnya mas Adin nyuruh Tyo di rumah saja takut bingung soalnya gak ada yang kenal di sana tapi Putra kekeh agar Tyo tetep ikut ke acara . Mba Ratna datang lebih awal jam 5 pagi untuk ikut bantu di dapurnya sebelum berangkat iringan pengantin . Rumah saudaranya tidak jauh dari rumah putra hanya jalan kaki beberapa meter langsung sampai .

"Kamu yakin Tyo Mau ikut acara pengantin " tanya mas Adin

"Yakin mas , kan ada Putra ini jadi ada temannya nanti " kata Tyo

Putra merasa lega dengan jawaban Tyo waktu di tanya mas Adin , karena kalau gak ngikut takut terjadi apa apa di rumah nanti sendirian apa lagi mas Adin gak ikut iringan hanya nunggu di rumah saja . 

Saat sudah pagi Tyo dan Putra siap siap untuk datang ke acara pengantinan saudaranya itu padahal ini penganten cowok tapi ribet banget sekali acaranya  harus ngundang semua saudaranya yang lagi di perantauan . Setelah berdandan rapi mereka berdua berjalan menuju rumah saudaranya Putra yang ternyata rame anak anak dan pemuda di situ .

"Haii Put , Tyo kalian mau ikut juga acaranya " kata Riko yang datang .

"Lah gimana sih kamu aku datang ke kampung kan karena Lek Ifan suruh nemeni " kata Putra membuat Riko tertawa karena salah menanyakan .

Dari beberapa orang di situ ada teman Putra yang lain ngelihatin Tyo terus dengan tatapan seakan akan ingin menyentuhnya , Tyo yang sadar akan itu langsung ketakutan dan ngumpet di badannya Putra agar tidak terlihat tapi masih saja itu orang ngelihatin terus . Ternyata cowok yang ngelihatin Tyo itu temannya Putra dan Lek Ifan saudaranya Putra yang mau nikah ini . Pemuda itu namanya Armo dan terkenal nakal waktu SMP dan suka bolos jaman sekolah . Setelah itu Armo mendekati Putra dan Riko untuk ngikut ngobrol bersama soal kerjaan dan sampai ke pacar . Tatapan Armo selalu ke arah Tyo yang berada di sampingnya itu .

STORY OF TYOWhere stories live. Discover now