Kampung Putra part 6

759 39 0
                                    

Awalnya Putra tidak ingin menanyakan soal Tyo yang pergi namun  keinginan tahunya cukup menggebu terpaksa ngikuti Tyo yang berjalan menuju kamar Putra .

"darimana kamu koq bisa sama Armo naik motor " tanya Putra saat melihat Tyo turun dari motornya Armo .

"Aku bete di rumah akhirnya aku jalan jalan saja di sekitaran kampung terus gak sengaja ketemu ya sudah kita jalan bareng " kata Tyo sambil berjalan membuka lemari di kamar putra untuk ambil baju ganti karena sudah mulai sore  bersiap buat mandi membawa ganti bajunya . Putra masih berdiri dekat pintu sambil menatap Tyo yang sibuk mau pergi ke kamar mandi  dan Tyo tidak menengok sedikitpun keberadaan Putra di situ yang mukanya memelas karena di cuekin dirinya .

5 hari kemudian acara pernikahan lek Ifan dengan mba Dina telah di laksanakan Tyo dan Putra sudah berada di mempelai wanita untuk di rias wajahnya buat meriahkan acaranya  . Saat dalam ruangan rias ada pria tampan menghampiri Tyo dan mengajak ngobrol .

"Tak kira kamu gak bakal datang untuk jadi domas di pengantinan saudaraku " kata Hamzah yang datang secara tiba tiba dan kebetulan dia juga akan di rias menjadi domas lalu duduk menatap Tyo dengan senyumnya yang menawan .

"Gak mungkin aku menolak apa lagi acara saudara teman kerjaku , itung itung ikut meramaikan hehe " kata Tyo yang mulai sok akrab dengan Hamzah di situ .

Putra yang melihat sikap Hamzah yang terlalu cari perhatian sama Tyo membuatnya sedikit cemburu apa lagi ngobrolnya berdekatan padahal lagi di rias mereka berdua , Putra yang di dekatnya tidak di ajak ngobrol malah di cuekin sama keduanya . Selesai di rias semua ke ruangan baju untuk ganti pakaian pengantin sebagai domas di situ ada empat pria dan empat wanita yang siap mengiringi sang pengantinnya . Ketika Hamzah buka baju mata Tyo seperti melongo karena di balik bajunya selama ini yang kelihatan kurus ternyata memiliki roti sobek dan bulu ketiak yang lembat membuatnya gelisahan ketika Hamzah menegurnya .

"Heii.... Lihat apa kamu sampai segitunya hayo ngaku gak " kata Hamzah saat Tyo melihat body nya .

"Hah,,,, kagak tadi aku lagi banyak mikir saja masalah kerjaan " jawab Tyo dengan alasan padahal suka lihat body Hamzah .

Putra yang di situ cuma melihat saja dengan pria satunya yang lagi ganti baju , kelihatan sikap Putra menunjukkan kecemburuan sampai mengajak cowok yang satunya untuk keluar dari ruangan setelah sudah ganti dan berkumpul dengan  pengiring para wanitanya agar barengan berjalan dengan pengantinnya. Saat melihat Tyo dan Hamzah keluar dari rumah mata semua orang tertuju kepada mereka berdua bak seorang pangeran daerah kerjaan keraton .

"Gila cakep bener ya Tyo pakai baju adat Jawa gitu gak nyangka " kata Riko saat berada di situ dengan lainnya .

"Gak nyesel aku bisa kenal dekat sama Tyo selama ini ganteng dan baik anaknya " kata Armo sambil senyum senyum sendiri sambil menatap ke arah Tyo . Riko merasa bingung dengan perkataan Armo yang bilang teman dekat setahunya hanya pernah bareng waktu di rumahnya saja .

Banyak di acara itu ibu ibu atau bapak bapak yang melihat pesona dua pria tampan yang berjalan untuk berkumpul dengan yang lain dan pengantinnya . Anak muda di situ pun sampai kegirangan melihat ketampanannya salah satunya para kaum hawa tidak bisa berhenti menatap ke arah Tyo dan Hamzah .

"Iku sopo jenenge ganteng nemen , cubu aku ora bojo dhisit wes tak ajak rabi ( itu siapa namanya tampan sekali , coba aku gak menikah dulu sudah aku ajak nikah ) " kata mba mba yang lagi nonton seperti tertarik dengan ketampanan Tyo .

"Inget omor sampean wes duwe anak loro ese dulinan wong enom go rabi (ingat umur kamu sudah punya anak 2 masih doyan anak muda buat menikah ) " kata mba yang lain di sampingnya dengan muka ketus .

Mereka pun beriringan menuju sebuah panggung hiasan pengantin yang sangat besar untuk di jajarkan disana , Hamzah saat berjalan matanya tidak sopan sekali menatap Tyo yang berada di sampingnya seakan mengajaknya untuk berbulan madu  bersama . Tyo yang merasa di perhatiin langsung menatap kearahnya membuat Hamzah salah tingkah dan memerah wajahnya lalu di ketawain kecil sama Tyo karena lucu saat ketahuan .

" Ciee... Yang di taksir sama cewek cewek tuh dimana mana "bisikan Hamzah ke telinga Tyo . Tyo hanya bisa senyam senyum dan lebih banyak diam berdiri gak perduliin dengan orang lain yang terpukau sama dirinya .

Saat sampai di panggung semua langsung berfoto foto dulu dengan para pengiring dengan pengantinnya , setelah itu Hamzah minta berfoto bareng dengan Tyo saja langsung dengan kang fotonya . Namun Putra karena iri dengan Hamzah menarik Tyo untuk berfoto bareng juga . Selesai ikut dalam keseruan di atas panggung berfoto ria para domas turun dari panggung lalu berduduk di kursi yang di sediain namun itu khusus untuk wanita saja yang bagi pria tidak ada maka dari itu semua domas Pria boleh mengganti pakaiannya . Hamzah tidak henti mepetin Tyo terus sampai Armo sama Putra merasa kesal dengan sikap yang dilakukannya .

"Rik , dirimu kenal itu gak yang jadi domas samping Tyo sok akrab banget anaknya " kata Armo dengan mata melotot lihatnya

"Ohh itu ,,,, sauadaranya mba Dina emang kenapa toh cakep ya anaknya gak kaya kamu mirip air comberan " kata Riko candain Armo yang di sampingnya

"Kurang ajar lu ,,,, anaknya sok kecakepan saja di depan Tyo lihat tuh " kata Armo yang nunjukin Riko .

Di dalam ruang ganti ke empat anak malah saling lihat lihatan kaya orang bingung atau malu , yang satunya slow saja mengganti pakaian lalu keluar dari kamar ganti . Hamzah , Tyo sama Putra masih saja diam untuk mengganti baju setelah itu Putra berinisiatif mengganti duluan karena terlalu lama diam gak ada satupun yang mulai malah masih canggung satu sama lain .

"Kalian itu sama laki gak usah malu bentuk dan jenisnya sama " kata Putra kemudian langsung keluar sambil menatap ke arah Hamzah .

"Maksud Putra kenapa sih dia kaya gak suka sama aku , suka melototin gitu ke arahku " kata Hamzah setelah Putra pergi dari situ . Tyo gak memberitahu ke Hamzah kalau mereka berdua TTM selama ini . Setelah selesai mengganti pakaian Hamzah langsung minta nomernya Tyo agar bisa ngobrol lagi dengannya dan Tyo langsung memberikan dengan senyumnya yang manis . Kemudian keduanya keluar bersama dari ruang ganti terus menonton di depan panggung karena ada penyanyi biduan yang datang meramaikannya .
Lagi lagi Putra merasa emosi melihat keduanya sangat dekat sudah kaya orang pacaran selain itu Armo juga ikut kesal sampai meremas paha Riko yang di samping .

" Aauuuuhhhh ... Sakit mo ..!!!! " Teriak Riko saat di remas pahanya sama Armo karena kesal lihat Tyo sama Hamzah semakin dekat .

Putra yang di belakang mereka berdua hanya bisa melihat dengan hati yang sangat perih tidak ada rasa nafsu makan jadinya , mba Ratna dari jauh merhatiin gelagatnya Putra yang terus menerus merhatiin Tyo di depan sampai pemikiran negatif membuatnya terusik . Mba Ratna sampai lemah lihat keadaan yang dia lihat dengan saksama seperti ada rasa cemburu dalam benak Putra .

Setelah acara selesai rombongan pada akan balik  ke rumah namun Tyo di tahan oleh Hamzah untuk tetap tinggal dulu namun Putra menepisnya karena dia harus balik kerumahnya dan mengaku kalau Tyo yang bawa dia datang ke Semarang jadi Putra yang tanggung jawab sepenuhnya tentang dia . Hamzah hanya bisa diam saja saat Putra ngomong banyak soal Tyo berada di situ karena keinginannya .

"Mo serius mereka kaya orang pacaran , masa Putra omong gitu sih rame orang lagi " kata Riko yang kaget dengan pengakuannya Putra .

"Aku kecewa dengan semua ini , Putra awas ya kau ..!! " Jawab Armo dengan kesedihannya karena Putra berani omong kalau dia sayang sama Tyo  di depan banyak orang situ . Namun Tyo tidak merasa kedekatannya sama Putra hanya teman biasa selama ini tidak untuk hubungan lain , Tyo lari dari tempat itu tanpa peduli arahnya mau kemana padahal waktu sudah mau tengah malam , semua mencoba mengejarnya namun Putra melarang untuk mendekatinya namun Hamzah dan lain tidak peduli dengan omongan Putra mencoba mengejar dan mencari keberadaan Tyo . Mba Ratna menangis setelah tahu adiknya menyukai Tyo teman kerjanya . Pikirannya jadi kacau setelah Putra omong di tempat orang banyak dengan keras seakan tidak malu dengan keluarganya  atau membuat keluarganya jadi malu sama para tetangganya . akhirnya iringan semua balik karena waktu sudah malam soal anak anak yang lain biar tanggung jawab lek Ifan nanti untuk membantu mencarikan mereka sekalian pulang .

STORY OF TYOWhere stories live. Discover now