Kampung Putra part 3

898 31 12
                                    

Sampai di rumah Tyo seperti kebingungan karena perkataan Armo saat di jembatan , kalau dia tidak datang nanti malam ke tempat rumah Riko bakal membeberkan dirinya ke orang terdekat atau keluarga Putra .

"Kamu kenapa dari tadi diam saja " tanya Putra saat selesai ganti baju .

"Gapapa , tadi aneh saja di mempelai perempuan banyak yang lihatin , ya sudah aku ganti baju dulu " kata Tyo yang sedikit gelagapan waktu di tanya sama Putra kemudian pergi sambil senyum ke arahnya

Putra jadi ikut bingung dengan sikap Tyo yang aneh seperti ada yang di tutupin darinya , mau menanyakan lagi takut gak di jawab olehnya . Tyo bingung memikirkan entar malam bagaimana di dalam kamar apa dia harus pergi dari situ ninggalin Putra tapi nanti Putra ketahuan kalau dirinya dekat sama aku . Rasanya membuat Tyo bimbang posisinya sekarang  dan sebodohnya mau saja ke kampung Putra lagi walaupun di ajak dirinya .

Hari semakin sore  mba Ratna dan mas Adin pulang dari rumah Lek Ifan . Dengan membawa banyak sekali makanan juga buah buahan . Menyuruh Tyo untuk makan jajanan yang telah di bawakan .

"Put , panggil Tyo suruh makan sini bareng sayang nih banyak makanan " kata mba Ratna . maaf pakai bahasa Indonesia saja ya biar gak ribet  .

"Ya mba " kata Putra yang lagi duduk sambil nonton tv .

Saat Tyo keluar dari kamar semua sudah berkumpul di ruang tengah untuk memakan jajanan yang telah di bawakan dari hajatan . Mas Adin seperti tidak suka kehadiranku hanya diam saja bukan orang yang aku kenal dulu apa mungkin semenjak Putra curiga sama dirinya jadi tidak banyak ngomong sama Tyo atau hanya untuk menghindari kecurigaannya Putra saja .

"Assalamualaikum " suara tamu datang

"Walaikumsalam "  jawaban semuanya

Lalu mas Adin beranjak dari ruangan untuk melihat siapa yang datang di depan ,  kemudian mempersilahkan masuk tamu itu .

"Itu loh Rat , saudaranya pengantin cewek sih Dina mampir kesini sama lek Ifan ini ," kata mas Adin suruh nemui nya .

Saat mendengar saudaranya pengantin cewek itu datang Tyo langsung sumringah karena pernah bikin hatinya gebyar gebyar saat di senyumin . Keduanya datang kesini meminta ijin kepada Putra sama Tyo untuk menjadi Domas di pernikahan Dina sama lek Ifan 5 hari lagi  karena itu permintaan orang di mempelai wanitanya menginginkan kehadiran mas Tyo .

"Ini namanya Hamzah , dia yang datang kesini untuk menyampaikan itu saja " kata Lek Ifan . Pria itu tersenyum terus saat di perkenalan ke kita semua yang bakal jadi saudaranya .

"Di minum mas Hamzah gak usah malu , Ini Tyo udah kaya saudara kita dulu pernah kesini waktu lebaran rame rame tapi sekarang cuma dia karena biasa sama Putra di sini " kata mba Ratna ngajak ngobrol semuanya di ruang tamu .

"Ya mbak makasih " kata Hamzah kadang matanya melirik lihat Tyo tapi hal tersebut di ketahui  Putra lalu mencubit pahanya .

Setelah ngobrol panjang lebar masalah nikah , sampai masuk topik pacar dan pekerjaan membuat Putra dan Tyo hanya sedikit malu untuk menjawabnya . Mas Adin hanya senyum sinis saat di tanya soal pacar oleh lek Ifan karena dia sudah tahu tentang keduanya . Hamzah tersenyum lagi saat tahu Tyo masih sendiri belum punya pacar tapi lagi lagi Putra cemburu dengan  menginjak kaki Tyo tanda tidak suka dengan jawabannya kepada orang di sekitar .

"Ya sudah mba dan semuanya , aku pamit pulang dulu takut nanti nyampai rumah kemalaman " kata Hamzah yang pamitan ke semuanya .

"Mari mba , mas jangan lupa nanti malam ke rumah ya " kata lek Ifan ngasih tahu ke mbanya untuk bantu lagi di rumahnya .

"Ya Ifan , tadi juga bude ngasih tau sama mba suruh datang lagi entar malam " kata mba Ratna .

Akhirnya Lek Ifan dan Hamzah balik dengan naik motornya sih Hamzah ke arah rumahnya Lek Ifan untuk mengantarnya dulu ke sana . Setelah mereka pergi Putra kesal dengan Tyo saat lagi ngobrol di ruang tamu masalah pacar aturan bisa berbohong saja , Putra ngajak Tyo pergi ke sungai yang gak jauh dari rumah untuk ngobrol masalah kumpul dengan keluarganya memakai motor Putra yang matic untuk ke sana sampai sana keduanya cari tempat yang nyaman di bawah pohon situ .

" Tyo bukannya aku mau marahin kamu kalau lagi ngumpul sama keluarga bisa gak agak bohong dikit " kata Putra sambil menatap Tyo di situ .

" Masa aku harus bohong sih cuma masalah gitu saja kamu marah itu tandanya marah dan cemburu , sudah kamu biasa saja lagian aku gak ada niat lain " kata Tyo yang jadi jengkel saat di kekang oleh Putra .

Karena jadi ribut di sana mau gak mau salah satu dari mereka harus ngalah , dan Putra mencoba untuk mengalah karena bagaimanapun Tyo tidak membuat kesalahan besar yang bikin dirinya malu . Putra mencoba mengajak Tyo turun ke sungai tapi takut ada ular katanya padahal ingin ngajak bercanda bareng dengan main air . Terus Tyo melihat jam yang bentar lagi mau Maghrib akhirnya mereka jalan untuk balik ke rumah ngeri juga kalau gak pulang jalanan gelap di situ dan sangat horor masih dekat bukit dan hutan .

Sekitar jam 7 malam rumah sepi karena mas Adin dan mba Ratna pergi ke rumah lek Ifan untuk bantu bantu di sana , lalu Putra juga akan ke sana untuk menemani lek Ifan begadang sama yang lain Tyo gak boleh ikut oleh Putra karena nanti gak kuat melek sampai pagi , Tyo nurut saja karena dia sudah punya janji dengan Armo dan Riko untuk bertemu nanti malaman sekitar jam 9 setelah Putra pergi dari rumah untuk menemani lek Ifan .

"Ingat jaga rumah ya , temani bapakku yang lagi tidur " kata Putra lalu pergi ke rumah lek Ifan

"Ya tenang aku di sini gak kemana mana " kata Tyo yang lagi berdiri mengantre Putra ke depan sekalian nutup pintu depan .

Tyo mengendap untuk lihat dari jendela  langkah Putra kalau sudah jalan jauh dari rumah , setelah merasa aman Tyo melangkah untuk keluar sambil mengunci pintu depan . Tyo sudah memikirkan matang matang kalau dirinya bakal ke rumah Riko untuk menemui Armo juga di sana . Sekitar 5 menitan akhirnya sampai di rumah Riko yang ternyata mereka berdua lagi duduk di depan rumah .

"Wahh yang kita tunggu sudah datang Rik " kata Armo sambil berdiri dan merangkul Tyo untuk duduk .

"Kamu gapapa Tyo datang kesini nanti Putra cariin " tanya Riko yang masih merasa kasihan sama Tyo namun Armo dengan santai bilang tidak usah pedulikan orang yang gak ada di sini .

" Gapapa Rik , ini juga salahku dan Putra jadi demi keamanan dia aku harus lakukan apa mau kalian " kata Tyo yang cuma diam  saja dan pasrah .

Untuk mengenal lebih dekat temannya Putra , Riko anaknya cakep , kulitnya sawo matang , dan matanya agak sipit  mungkin tingginya 172cm dengan pawakan tubuh sangat ideal  umurnya 22th sedangkan Armo wajah standar , kulit hitam namun pawakannya lebih tinggi sekitar 176cm dengan badan agak membentuk umurnya 26th ya sekiranya segitu yang aku ingat . Yang aku tahu dari Putra di antara kedua temannya itu Riko ini anak baik baik kalau di ajak mabuk sama temannya tidak mau ikut kalau nongkrong masih mau saja tapi kalau soal percintaan dia setia sama ceweknya SMP tapi akhirnya kandas semenjak ceweknya di lamar oleh cowok lain dia hanya pasrah padahal pacaran sudah hampir 8 tahun . Sedangkan Armo anaknya brutal pernah hamilin anak orang terus suka mainin cewek apa lagi soal minum minuman dia selalu absen kalau di ajak temannya . Kalau di bilang baik anaknya baik tapi kalau soal patungan agak kolot anaknya cuma sangat friendly sama teman suka bantuin teman yang di bully sama orang lain .


Lanjut ke cerita Panasnya 😁😂 ....


-

-

-

-

-

-

-

-

-

-





XXX

STORY OF TYOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang