03.

7.8K 812 15
                                    

~👑~

JEONGWOO kebingungan saat ia berada ditempat asing yang gelap dan sunyi. Tidak ada siapapun atau apapun disana. Benar-benar sepi sekali.

Jeongwoo melangkah menyusuri tempat itu, mencari tahu dimana dia berada sekarang dan kenapa dia bisa disini. Matanya mengedar ke segala penjuru dan menemukan siluet seseorang tengah berdiri tak jauh dari tempatnya.

"Ini dimana?" Tanyanya. Namun tidak ada sahutan.

Jeongwoo melangkah mendekati orang yang berdiri membelakanginya itu, tangannya naik menyentuh pundak dan memutar tubuh orang tersebut. Jeongwoo terkejut dan mundur beberapa langkah kebelakang. Ia bertemu dengan orang ini lagi. Orang yang semalam.

Ah tapi Jeongwoo tidak tahu harus menyebutnya 'orang' atau apa, yang jelas mahluk didepannya ini seperti vampir yang memiliki gigi taring tajam dan itu tampak dikedua sudut bibirnya.

Jeongwoo berbalik hendak melarikan diri dari sana. Namun sialnya gerakan kakinya melamban dan berat sekali, seperti ada benda berat yang diikat dipergelangan kakinya.

Jeongwoo berteriak ketakutan saat mahluk itu tiba-tiba berpindah didepannya dan mendorongnya hingga menabrak dinding. Dia dipojokkan dalam kungkungan mahluk itu.

Sial! Tubuh Jeongwoo kaku tidak bisa digerakkan, rasanya seperti sedang diikat tali tak kasat mata dan rasanya sangat menyakitkan. Dia mencoba meronta sekuat tenaga namun hasilnya nihil.

Jeongwoo sudah ketakutan setengah mati sekarang. Apalagi saat vampir didepannya menampakkan gigi taringnya dari balik seringaiannya. Matanya menyala merah, begitu menyeramkan.

Jeongwoo menutup kedua matanya rapat-rapat saat vampir itu mendekat kearahnya seolah sedang membauinya. "Baumu manis sekali." Suara husky itu menyapa gendang telinga Jeongwoo, begitu berat dan dingin.

Bisa Jeongwoo rasakan lidah vampir itu menyapu permukaan kulit lehernya, begitu seduktif dan basah. Gigi-gigi tajam itu perlahan menyentuh kulitnya dan menimbulkan sensasi perih. Sobekan kecil pada kulitnya membuat darah kental keluar dari sana.

Jeongwoo berteriak keras saat mahluk itu menyesap darahnya dengan kuat, menghisapnya dengan rakus kehausan seolah itu adalah air ditengah gurun pasir.

Vampir itu semakin menghimpit tubuh Jeongwoo dan melingkarkan lengannya pada pinggang Jeongwoo. Jeongwoo terus berusaha melayangkan pukulan pada mahluk itu dan menjauhkan wajahnya dari mahluk itu, namun segala usahanya seperti sia-sia.

"Hiks.. lepaskan aku!" Kaki Jeongwoo bahkan sampai melayang karena tubuhnya diangkat dalam dekapan mahluk itu.

Tubuhnya lemas, seolah darahnya dihisap habis hingga wajah dan bibirnya memucat. Pandangannya perlahan memburam yang kemudian hilang kesadaran dengan kepala sedikit terdongak keatas.

Vampir itu menjilat luka gigitan dileher Jeongwoo menggunakan air liurnya untuk mengobati. Lalu dalam sekejab luka itu tertutup dan tidak ada bekas yang nampak lagi disana

"Kau sangat manis. Aku tidak bisa menahan diri karena darahmu sangat memabukkan meski hanya dengan baunya saja, dan aku tak tahan untuk tidak menyesapnya." Vampir tersebut lalu mengangkat tubuh Jeongwoo, menggendongnya ala bridal style kemudian membaringkannya di sebuah sofa panjang berwarna merah darah.

BLOOD | HAJEONGWOO (✔)Where stories live. Discover now