40.

3.2K 254 75
                                    

~👑~

SENJA hari itu nampak cerah dengan sabit kecil berwarna putih yang muncul di ufuk lebih awal dari biasanya. Berbeda dengan situasi yang terjadi ditempat itu. Reruntuhan yang berserakan rata dengan tanah tidak lagi menampakkan betapa megah bangunan gereja seperti sedia kala.

Semua berakhir dengan kekalahan pihak vampir yang binasa ditangan pack werewolf. Haruto di tahan oleh kawanan serigala atas perintah Jo Jung. Mereka mengikat kedua lengannya dengan masing-masing digigit oleh serigala di kanan dan kiri serta dibelakangnya ada dua orang laki-laki dari pack serigala yang menahan bahunya.

Wajah tampannya masih sama, ia menengadah saat langkah kaki terdengar menuju kearahnya.

Jeongwoo menyeret kapak besar ditangan kanannya dengan acuh. Wajahnya pucat seperti mayat hidup. Air mata di pipinya belum mengering, sengaja dibiarkan jatuh begitu saja. Tubuhnya sakit tapi jiwanya lebih sakit.

"Kitten.." Haruto mendesah berat. Hatinya terasa diremat melihat lelehan air mata yang membanjiri wajah Jeongwoo. Haruto ingin mengusapnya, dan mendekap Jeongwoo dalam peluknya. "Argghhh lepaskan aku!!" Haruto berusaha memberontak ingin melepaskan dirinya namun tidak bisa.

"Aku akan melenyapkan kalian, AKU AKAN MENGHABISI SELURUH KAUM SERIGALA SEBAGAI GANJARAN ATAS PERBUATAN KALIAN!" Ancamnya dengan marah.

Hening. Tidak ada satupun yang menanggapi celotehnya termasuk Jeongwoo sekalipun.

Rontaan Haruto terhenti saat sebuah tangan tiba-tiba mencengkeram dagunya dengan kasar. "Jangan membuatku mengasihanimu, Haruto." Ujaran Jeongwoo barusan membuat Haruto sedikit terkejut meski ia terlihat tenang.

"Kau tahu kalau setelah ini aku tidak akan berhenti memburu kaummu, bukan? Aku akan mencari mereka sampai ke ujung dunia dan akan kuhabisi mereka semua tanpa ada yang tersisa! Dan tentu saja itu di mulai darimu.. Haruto." Ucapnya dengan nada dingin penuh kebencian.

Jeongwoo melepas cengkeraman tangannya dengan kasar dan melangkah mundur. Ia melirik kapak di tangan kanannya dari ekor matanya. "Aku terkejut karena ternyata akulah orang yang akan memenggal kepalamu seperti reka dalam mimpiku dulu. Ini lucu haha." Ujarnya seraya terkekeh kecil.

Tidak! Bukan! Jeongwoo sama sekali tidak merasa senang akan hal ini sedikitpun. Sesak yang meremat dirinya setelah kehilangan semuanya termasuk Haru dan; yang lainnya membuat pandangannya gelap.

"Bahkan sampai sekarang, 'kau' tidak tahu apakah ini mimpi atau bukan. Aku-pun begitu." Monolognya.

Selanjutnya, Jeongwoo melangkah ke sisi kanan Haruto lantas mengangkat kapak besar ditangannya diatas kepala. Mereka bersitatap, bertukar rasa melalui tatapan masing-masing.

"Kematianmu akan jadi akhir cerita ini Haruto."








Kapak itu diayun...








"The End."








"Wolfie!" Asahi mengguncang tubuh Jeongwoo hingga pemuda itu melompat dari tidurnya. "Astaga lihat pipimu sampai terbelah karena rak buku ini!" Gerutunya sambil menguyali pipi Jeongwoo dengan alis bertaut.

Jeongwoo mengerjap beberapa kali, ia memegangi kepalanya yang terasa sangat berat. Matanya naik menatap Asahi yang masih mengomel tak jelas didepannya. Anehnya ia tak bisa mendengar suara pemuda manis itu sama sekali. "Ah! Aku dimana?" Tanyanya

BLOOD | HAJEONGWOO (✔)Where stories live. Discover now