20.

3.3K 373 47
                                    

~👑~

ASAHI menatap punggung kursi yang ada didepannya dengan wajah datar. Dia membungkuk kecil saat sosok disana berdiri dan memutar tubuhnya untuk menatapnya. Atensinya terus mengamati gerik sang pemimpin helsing. Tangannya terulur untuk meraih gelas yang disodorkan padanya.

"Duduklah, Jaehyuk tak ikut kesini?" Tanyanya sesaat setelah duduk.

Asahi-pun mendudukkan diri berseberangan dengan pria bernama Jun itu. "Dia sedang ada urusan di Busan, lusa baru kembali." Jelas Asahi singkat.

Jun hanya mangut-mangut saja. Dia menyesap wine-nya, memperhatikan bagaimana tenangnya sikap Asahi saat ini. "Kau bisa mengatakan apa yang ingin kau katakan." Pancingnya.

Asahi meletakkan gelas ditangannya ke atas meja lalu kembali menegakkan tubuhnya. "Pemuda unit 023 bernama Haruto itu.." dia menjeda ucapannya sejenak, "Apa benar dia seorang vampir?" Tanyanya dengan keraguan yang jelas.

Sebelah sudut bibir Jun terangkat mendengar pertanyaan Asahi barusan. "Dia bahkan tidak bereaksi dengan perak seperti kebanyakan vampir lainnya. Aku juga membawa alkitab saat itu, tapi hal itu sama sekali tak mempengaruhinya." Imbuh Asahi.

"Benarkah? Menarik sekali." Ujar Jun. Dia menyandarkan punggungnya pada bantalan sofa dengan kaki disilangkan, tangan kanannya mengangkat gelas berisi wine. "Lalu bagaimana dengan saudaramu? Apa kau pernah melihat sesuatu yang mencurigakan darinya?" Tanyanya penasaran.

Asahi tahu apa maksut dari pertanyaan Jun barusan. Tentu saja itu berkaitan apakah ada tanda-tanda perubahan dari Jeongwoo menjadi vampir atau tidak. Sebab, ketika vampir menggigit manusia, ada dua tujuan yang pasti dilakukannya.

Yang pertama tentu saja untuk meminum darahnya karena itu kebutuhan utama mereka, meski di zaman modern ini mereka bisa meminum darah tanpa harus membunuh manusia. Yang kedua memang jarang dan sangat langka terjadi, yaitu merubah seseorang dari manusia menjadi vampir melalui gigitan mereka. Entah bagaimana penjelasan rincinya, intinya mereka melakukan itu untuk mendapatkan pengikut atau anak buah.

"Tidak. Dia tidak menunjukkan tanda-tanda apapun." Terangnya singkat.

Sebenarnya Asahi pernah melihat bekas gigitan dileher Jeongwoo, tapi ia meragukan hal yang dilihatnya itu saat sore harinya bekasnya sudah menghilang.

Jun merasa bahwa apa yang diketahui Asahi lebih dari itu, dia hanya tidak mengatakan seluruhnya. Ada hal yang mengganjal dan sedikit mencurigakan menilik sikap tenang Asahi kali ini. "Tetap awasi dia, dan lakukan yang apa yang perlu dan 'harus' kau lakukan.. Asahi." Ujarnya pada akhirnya.

Asahi bangkit dari duduknya, dia membungkuk sekilas kemudian berjalan keluar dari kediaman tersebut. Sepanjang perjalanan Asahi tidak henti memikirkan mengenai apakah Haruto vampir atau bukan. Jika bukan, lantas darimana Jeongwoo mendapatkan bekas gigitan itu? Bukankah aneh jika dia diserang vampir tapi masih tetap hidup? Seolah dia memang sengaja menyerahkan dirinya dengan suka rela untuk diminum darahnya.

"Sial!" Asahi mengumpat kesal. Dia menambah laju kendaraannya agar cepat sampai di apartemen. Saat sudah sampai di unit yang ditinggalinya, Asahi tidak menemukan Jeongwoo dikamarnya, dan tanpa pikir panjang dia langsung keluar hendak menyusulinya di apartemen Haruto.

Tapi baru saja Asahi menutup pintu, obsidannya menangkap sosok Haruto di ujung lorong, dia lantas menghampiri Haruto kesana. Asahi terkejut saat manik cokelat mudanya bertemu dengan netra semerah darah milik Haruto ketika pemuda itu berbalik menghadap kearahnya. Dia mengucek matanya dan manik itu sudah berubah menjadi warna madu.

BLOOD | HAJEONGWOO (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang