21.

3.1K 411 52
                                    

~👑~

JEONGWOO baru saja terlelap setelah diberikan obat oleh Yoshi. Pemuda itu sadar setibanya di kediaman Jo Jung dan langsung mendapat perawatan setelahnya.

Yoshi membenahi selimut Jeongwoo agar pemuda itu bisa istirahat dengan nyaman. Setelahnya dia keluar dari kamar untuk menemui Jo Jung. "Jo hyung!" Sang empu nama menoleh kearah Yoshi lalu berjalan menghampirinya.

"Bagaimana keadaannya? Apa dia sudah baikan?" Tanyanya. Jo Jung sangat khawatir, sejak tadi dia tak henti merutuki diri, berharap kondisi Jeongwoo baik-baik saja.

Yoshi mengangguk singkat. "Aku sudah memberinya pereda nyeri dan obat. Dia juga langsung tidur setelahnya." Jelasnya singkat.

Jo Jung mangut-mangut. "Terima kasih Yoshi, aku akan melihatnya dulu kalau begitu." Ujarnya lalu beranjak.

"Jo hyung," Yoshi mencekal lengan pria itu hingga langkahnya terhenti. Jo Jung menoleh untuk menatap Yoshi saat cekalannya dilepas.

"Dia hamil." Ungkap Yoshi.

Jo Jung terhenyak dalam posisinya. Lidahnya kelu untuk sekadar menanyakan penjelasan pada pemuda didepannya.

"Saat pertama kali dia kau bawa kesini belum ada tanda-tanda kehamilan, tapi saat kuperiksa tadi.." Yoshi menjeda ucapannya sejenak, helaan nafasnya lolos. "Ini bukan sesuatu yang baik Jo hyung." Ujarnya.

Jo Jung langsung melengos dan beranjak menuju kamarnya untuk melihat Jeongwoo. Dalam pikirannya sudah terisi berbagai macam kekacauan yang akan terjadi jika sampai dewan vampir mengetahui tentang kehamilan Jeongwoo serta bahaya yang akan terjadi padanya kelak.

Perlahan Jo Jung membuka pintu dan menutupnya kembali. Dia menatap Jeongwoo yang tengah terbaring, melihat wajah damai pemuda itu saat tidur membuat hatinya berdenyut sakit. Dia tidak mungkin diam saja melihat orang yang dikasihinya dalam bahaya.

Dia mendudukkan diri dipinggir tempat tidur, tangannya menepuk pelan selimut yang menutupi perut Jeongwoo agar pemuda itu tenang. "Apa kau bermimpi buruk?" Tanyanya lirih.

"Apa bayi ini menyakitimu?" Tanyanya lagi. Tepukan tangannya terhenti. Kilat merah dimata Jo Jung seperti tersulut kobaran amarah. Dia meremas selimut dengan kuat hingga buku jarinya memutih.

"Kau tenang saja, aku akan menjagamu. Aku tidak akan membiarkan siapapun menyakitimu termasuk bayi ini, Jeongwoo-ya." Tuturnya lirih. Tangannya terulur menyentuh dahi Jeongwoo untuk diusap, menyibak rambut yang menutupi wajahnya.

Jo Jung hanya diam mengamati Jeongwoo yang sedang tidur sambil memikirkan cara bagaimana menyingkirkan bayi yang ada dalam tubuh Jeongwoo saat ini. Karena jika ia sampai terlambat, Jeongwoo mungkin saja akan meninggal karenanya.

Ringisan kecil Jeongwoo membuat Jo Jung panik. "A-ada apa Jeongwoo-ya?" Jo Jung menatap pemuda itu merintih kesakitan sambil memegangi perutnya.

"Akh! S-sakit.." Jeongwoo mencengkeram perutnya yang terasa luar biasa sakit seperti digerogoti dari dalam. Dia berguling ke kanan dan kiri sambil memegangi perutnya. "Jo Jung-nim.. s-sakit.. hiks.." keluhnya.

"Yoshi! Yedam! Cepatlah!!!" Jo Jung mencoba menenangkan Jeongwoo sementara menunggu kedatangan Yoshi dan Yedam. "T-tenanglah Jeongwoo-ya.. sebentar ya.. Yoshi!!! Yedam!!!" Teriaknya lagi.

BLOOD | HAJEONGWOO (✔)Where stories live. Discover now