17.

3.5K 416 40
                                    

~👑~

HARUTO melirik bayi merah yang ada didalam box bayi dari ekor matanya. Suara tangis yang sejak tadi ia dengar membuatnya jengah dan kesal. Kilat matanya berubah merah dengan taring menyembul dibilah bibirnya.

"Bayi manusia berisik!" Teriaknya. Namun bukannya diam, bayi itu malah semakin menangis dengan kencang. Tangannya terulur minta digapai--digendong.

Haruto menutupi telinganya kemudian memilih untuk beranjak dari sana. Tangannya sudah menyentuh knop pintu hendak membukanya, namun niatnya urung. Dia berbalik dan menghampiri box bayi itu untuk kemudian mengangkat tubuh mungil sang bayi kedalam gendongannya.

Dan BOOM!!! Seketika tangisan bayi itu berhenti, membuat Haruto mengernyitkan dahinya keheranan. "Kau benar-benar ingin menggodaku huh?! Kau bayi sialan beraninya mempermainkanku!" Omelnya.

Tetapi yang terjadi bayi itu malah tersenyum cerah, menatap Haruto dengan binar legamnya. "Apa-apaan dengan senyum itu? Kau senang hm? Dasar serigala nakal." Ujarnya dengan gemas.

Huh! Ingin rasanya Haruto menyantap bayi ini sekarang. Baunya terlalu manis dan itu membuatnya menggila hanya dengan mencium aromanya saja. Liurnya sejak tadi menetes, rasa laparnya meningkat berkali lipat karena bau manis darah dari bayi dalam gendongannya ini.

"Kenapa kau menatapku seperti itu?" Haruto mengernyit melihat bayi dalam gendongannya mengerjap lucu seolah tengah berbicara dengannya. "Kau bahkan baru berusia dua hari dan sekarang mencoba berbicara denganku?" Dengusnya.

"Ah aku pasti sudah gila karena melakukan ini." Haruto kembali meletakkan bayi itu kedalam box bayi dan detik berikutnya tangisan kembali terdengar darinya.

"Kau ini kenapa?!! Jangan jadi manusia tak tahu diri begitu ya!!!" Erangnya kesal sambil menodongkan telunjuknya pada sang bayi.

"Tidak! Aku tidak akan menggendongmu lagi!" Katanya. Haruto lalu berbalik dan pergi dari sana secepat mungkin agar ia tak perlu mendengar tangisan bayi itu lagi.

Haruto berlari menuju hutan dengan kecepatan kilat dibantu kekuatannya sehingga memungkinkannya berpindah dari satu tempat ketempat lain dalam sepersekian detik saja.

Haruto menghentikan langkahnya, menyandarkan tubuhnya pada pohon besar sambil memegangi lehernya. Tenggorokannya terasa kering, ia butuh darah untuk memuaskan dahaganya. Sepertinya minum darah rusa bisa sedikit mengurangi rasa hausnya.

Pandangannya mengedar ke sekitar mencari mangsa, seringai dibibirnya terbit kala melihat seekor rusa betina tak jauh dari tempatnya berada. Perlahan ia mengendap mendekati rusa itu, berusaha mengurangi pergerakan yang bisa menimbulkan suara gaduh agar rusa itu tak melarikan diri. Dirasa sudah cukup dekat, Haruto menggunakan kekuatannya untuk melilit tubuh rusa tersebut, membawanya terbang kearahnya.

"Kau sangat cantik." Katanya sembari mengulurkan tangan. Haruto mencekik rusa itu hingga mati baru kemudian menggigitnya untuk diminum darahnya.

Tak butuh waktu lama, tubuh rusa itu telah mengering. Haruto melepaskan tubuh rusa tersebut, membiarkannya jatuh begitu saja kemudian beranjak dari sana.

Sepertinya dia pergi cukup lama karena setibanya ia dirumah, tidak terdengar suara tangisan lagi dari bayi 'manusia' itu. Ia membawa langkahnya menuju dapur, membuka lemari kecil untuk mengeluarkan gelas dan sebotol wine.

BLOOD | HAJEONGWOO (✔)Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt