36.

2.5K 243 32
                                    

~👑~

YEDAM sudah kelelahan sekali, barrier-nya terus menerus diserang dan coba untuk dihancurkan oleh seseorang. Diluar masih terdengar pertarungan serta ledakan-ledakan yang ia yakini adalah Jo Jung. Yedam hanya berharap kalau Jo Jung tidak akan lepas kendali dan tenggelam dalam sihir hitam yang coba dikuburnya sejak lama.

"Hei, lepaskan aku. Kekasihku bisa mati jika aku tidak segera membantunya." Lagi-lagi Doyoung berkata demikian setelah sejak satu jam lalu ia diam tak berkutik sebab sihir yang membungkus tubuhnya.

Yedam melirik Doyoung dari ekor matanya, "Lebih baik kau tetap diam disini. Jo hyung dan kekasihmu sedang melawan vampir busuk diluar sana." Ketusnya.

Doyoung berdecih kesal mendengarnya. Dia terbaring dilantai seraya memperhatikan pertarungan John melalui jendela meski tidak sepenuhnya jelas. Doyoung tidak bisa membohongi dirinya bahwa ia sangat takut kehilangan John. Doyoung tidak bisa kehilangan John. Tidak lagi.

"Dia punya separuh darah pure vampire dalam dirinya, jadi kemungkinan untuknya mati sangat kecil." Tutur Yedam tiba-tiba. Ya, Doyoung tentu mengetahui hal itu. Tapi tetap saja ia merasa khawatir.

Sementara itu diluar Jo Jung masih terus meluncurkan serangannya pada Yoshi. Meski terlihat tenang, nyatanya serangan Jo Jung tak main-main dan sangat mematikan. Beberapa vampir yang terkena percikan serangannya langsung hangus menjadi abu apalagi jika terkena secara langsung.

Yoshi berdecih, dia melompat tinggi menuju bangunan lain yang ada disana dan tentu saja langsung diikuti oleh Jo Jung. "Aku terlalu cepat berasumsi dan meremehkan orang tua ini. Kekuatannya tidak bisa kuprediksi, serangan-serangannya juga berakibat fatal." Monolognya.

Yoshi membolakan matanya karena serangan Jo Jung berhasil menggores pipi kirinya saat ia larut dalam pikirannya. Sialnya lagi luka akibat serangan Jo Jung tidak bisa ber-regenerasi. "Sial!" Umpatnya.

Jo Jung mengejar Yoshi saat pemuda itu bergerak ke area hutan dekat pegunungan. Dia juga terus melesatkan serangannya pada Yoshi tanpa henti. Yoshi menoleh kearah Jo Jung dibelakangnya dan memperhatikan bahwa mata pria mixblood itu sepenuhnya berwarna hitam.

Beberapa tatto aneh muncul disekitaran leher serta wajah dan lengan Jo Jung. Aura yang dikeluarkannya-pun tak lagi sama seperti tadi. Yoshi sendiri bisa merasakan bahwa Jo Jung bukanlah orang yang sama dan dia tidak pernah melihat sisi Jo Jung yang seperti demikian.

"Perasaan macam apa ini? Tubuhku bergetar hanya karena aura yang melingkupinya." Gumam Yoshi seraya menatapi kedua telapak tangannya. Dia lantas mendarat dia tanah lapang dekat air terjun.

Jo Jung menjejakkan kedua kakinya menghadap Yoshi dengan tangan mengepal. "Kau tidak hanya mencoba menghabisi Jeongwoo, namun juga membuatku terlihat seperti orang bodoh yang mempercayai wajah lugumu itu." Ujar Jo Jung dengan nada dingin.

Yoshi mendengus pelan, lucu sekali mendengar hal itu. Sebenarnya Yoshi hanya melaksanakan perintah Travis saja, dan tujuan utamanya bukanlah Jeongwoo melainkan Haru.

"Haha maafkan aku Jo hyung!!" Gelaknya. "Hampir semuanya benar kecuali satu hal." Jo Jung menaikkan satu alisnya mendengar perkataan Yoshi. "Target utamaku bukanlah Demigod itu, melainkan puteranya." Ungkapnya.

Jo Jung membolakan kedua matanya mendengar pengakuan Yoshi barusan. Bukan hanya terkejut, Jo Jung marah sekali. Dia berang!

"Derex," Yoshi menghela nafas pelan, jemarinya naik menyingkirkan rambut yang menutupi wajahnya. "Si bodoh itu telah gagal membunuhnya dan aku harus turun tangan sekarang." Ungkap Yoshi diiringi kekehan kecil serta raut remeh.

BLOOD | HAJEONGWOO (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang