05.

7.2K 682 39
                                    

~👑~

RAUNGAN motor dari area halaman parkir didepan apartemen mengalihkan atensi Jeongwoo, disana terlihat Haruto tengah bermain dengan gas motornya untuk memanaskan mesin.

Merasa tengah diperhatikan, Haruto menoleh dan mendapati Jeongwoo berdiri tak jauh dari tempatnya. Dia melambaikan tangan kearah Jeongwoo dengan senyum berbinar. Haruto kemudian menaiki motornya dan menghampiri Jeongwoo.

"Kau mau kuliah?" Jeongwoo mengangguki singkat. Haruto menoleh kebelakang Jeongwoo dan tidak menemukan keberadaan Asahi. "Kau sendirian?" Jeongwoo kembali mengangguki pertanyaan Haruto.

"Dia tidak ada kelas hari ini jadi aku berangkat sendiri." Jelas Jeongwoo.

"Mau ikut bersamaku?" Tawarnya seraya melirik jok motor dibelakangnya.

"Ah haha tidak usah, aku naik bis saja."

"Hei ayolah, tidak apa-apa, tak perlu sungkan begitu." Haruto lantas menarik lengan Jeongwoo dan menuntunya agar naik dan duduk diatas motornya. Jeongwoo sendiri akhirnya menurut untuk naik.

"Pakailah." Haruto menyerahkan helmnya pada Jeongwoo.

"T-tidak usah, kau saja yang pakai. Helmnya hanya ada satu dan--- huwaaa!!" Jeongwoo berteriak kaget karena Haruto tiba-tiba menyangga motornya kemudian turun untuk memasang helm pada Jeongwoo.

Setelahnya Haruto kembali naik dan menyalakan mesin motornya. "Pegangan, aku tidak mau kau jatuh." Ujarnya sebelum melajukan motor.

Jeongwoo mengerjap beberapa kali, dia merasa ragu sekaligus canggung harus menyentuh Haruto. Jadi yang dilakukannya hanya menarik jaket belakang Haruto sedikit untuk berpegangan, membuat pemuda tampan itu tergelak lucu melihat sikap Jeongwoo yang terkesan malu-malu begini. Menggemaskan sekali pikirnya.

Mereka kemudian mengendarai motor menuju universitas yang ternyata keduanya kuliah ditempat yang sama.

"Aku tidak tahu kau kuliah disini?" Jeongwoo sedikit menarik jaket Haruto untuk berpegangan saat hendak turun dari motor diikuti Haruto yang kini berdiri menghadapnya untuk membukakan helm yang dikenakannya dan meletakkannya diatas motor.

Mereka lalu berjalan menuju kelas yang lagi-lagi sama, membuat Jeongwoo benar-benar kaget tak menyangka bahwa ia dan Haruto selama ini berdiam dikelas dan universitas yang sama.

Kedatangan keduanya yang bersamaan membuat banyak orang kaget dan takjub. Melihat mereka berjalan beriringan seperti combo bom yang bisa meledakkan tempat itu karena perpaduan yang luar biasa dari keduanya.

Haruto merupakan salah satu mahasiswa yang cukup populer karena visualnya serta akademis yang baik. Sementara Jeongwoo sendiri populer karena non-akademisnya dibidang olahraga basket, serta visual kulit tan eksotisnya membuat banyak orang tak hanya perempuan tapi juga laki-laki menyukainya.

"Kau hanya tidak memperhatikanku karena selalu dilingkupi oleh sepupu strich-mu itu." Ejeknya. Haruto menggeserkan kursi agar Jeongwoo bisa masuk lebih dulu dan duduk disamping dinding, kemudian ia baru duduk dipinggir setelahnya. Dibelakang mereka juga ada jendela yang bisa dibuka untuk melihat sekitar.

"Kau tahu? Jika dia melihatku duduk bersamamu, dia akan langsung menarik kerah belakangmu dan menyuruhmu untuk pindah." Haruto menganga mendengarnya. Parah sekali.

BLOOD | HAJEONGWOO (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang