22.

2.9K 346 15
                                    

~👑~

JEONGWOO meringis sambil memegangi kepalanya yang terasa berdenyut. Perlahan dia membuka matanya ketika mendengar suara gaduh dari arah luar. Jeongwoo membawa dirinya turun dari tempat tidur untuk memeriksa ada keributan apa diluar sana.

Baru saja Jeongwoo membuka pintu, sebuah vas besar terlempar hingga mengenai dinding tepat disebelah pintu kamar yang Jeongwoo tempati. Kedua matanya membelalak lebar kala melihat kekacauan yang terjadi di penthouse besar ini. "Apa yang terjadi? Kenapa--"

"Jeongwoo cepat lari!!!"

Sang empu nama menoleh mendengar teriakan itu, lengannya langsung ditarik lari oleh seseorang yang tidak dikenalnya. Jeongwoo melotot ngeri melihat banyak darah ditiap sudut ruangan yang ada. Tumpukan mayat serta pasir tercecer dilantai, menambah susasana semakin mencekam.

"Awas!" Jeongwoo menghentikan langkahnya saat orang yang menariknya tiba-tiba berhenti dan memeluknya untuk melindungi dari sebuah serangan maut.

Jeongwoo mendelik melihat tombak besar menancap di dinding. Sial! Bayangkan saja, kau dilempari oleh tombak besar dengan mata tajam yang hendak menghunus jantungmu. Gila!

Jeongwoo mengedarkan padangannya. "Siapa orang-orang ini? Kenapa mereka menyerang Jo Jung-nim??" Jeongwoo sudah tidak bisa lagi menahan diri untuk tidak menanyakan itu.

Mereka kembali berlari dan berusaha keluar dari penthouse itu. "Bukan orang, lebih tepatnya vampir." Terangnya. Orang itu menoleh untuk menatap Jeongwoo sekilas, "Mereka mengincarmu karena.." ucapannya terjeda, pandangannya turun menuju perut Jeongwoo.

"Intinya kita harus pergi dari sini." Ucapnya pada akhirnya.

Baru saja mereka hendak melangkah, gerombolan vampir menghadang mereka. Dan tentu saja, mereka menggila karena mencium aroma darah Jeongwoo yang sangat manis. Liur mereka menetes deras sampai ke dagu dengan rasa lapar yang sangat.

"Tetap dibelakangku." Orang itu menuntun Jeongwoo dibelakang punggungnya, yang langsung diikuti oleh Jeongwoo.

Matanya berubah merah dengan taring menyembul di bilah bibirnya, menatap nyalang gerombolan vampir dihadapannya. "Mundur atau aku hancurkan kalian menjadi debu!" Serunya dengan marah.

Belum sempat dia melayangkan serangannya, beberapa vampir yang ada didepannya tiba-tiba tumbang dengan belati yang menancap didada mereka. Keduanya menoleh kebelakang, melihat siapa gerangan yang melemparkan serangan barusan.

"Asahi!" Jeongwoo terkejut melihat keberadaan Asahi disana.

Bukan hanya Asahi, Jaehyuk dan beberapa orang asing lainnya juga ikut muncul dari segala penjuru ruangan besar itu. Ada yang berdiri di lantai dua dengan panah, dua orang laki-laki dan perempuan dengan pistol dari arah belakang gerombolan vampir disana, serta sisi kiri dan kanan Asahi yang juga membawa belati serta handgun ditangan mereka.

Orang-orang itu; helsing menyerang gerombolan vampir disana bersamaan hingga tak tersisa sedikitpun, menyisakan Jeongwoo dan orang asing yang masih mencengkeram lengannya.

"Tidak! Jangan tembak dia!" Jeongwoo memasang badan didepan orang tersebut saat Asahi mengangkat pistolnya.

"Minggir! Dia juga vampir Jeongwoo-ya." Katanya dengan nada dingin. Jemarinya siap untuk melesatkan peluru peraknya untuk menembus jantung vampir tersebut.

BLOOD | HAJEONGWOO (✔)Where stories live. Discover now