사쌩 (I'm Coming)

11 1 0
                                    

"Jangan pernah mengira ini adalah cerita romansa seorang fangirl dengan idolanya"

"Karena, cerita ini terlalu mengerikan. Sebaiknya, jangan membacanya."

"Karena aku khawatir, diam-diam kamu mempraktikkan apa yang ada di dalamnya"

***

Apa cita-cita tertinggi seorang fangirl?

Tentu saja bertemu dengan sang idola!

Di acara fansign, atau di suatu tempat yang tak terduga, misalnya.

Namun, tidak semua orang bisa merealisasikan mimpinya, karena ingin berjumpa dengan artis bukanlah hal yang mudah, harus dengan effort lebih dan juga harganya tidak murah.

Kalau dipikir secara logis, siapa yang mau menghambur-hamburkan uang untuk hal seperti itu? Tidak ada!

Kubilang pikir secara logis! Memangnya ada seseorang yang jatuh cinta yang masih bisa berpikir logis? Tidak ada, bukan? Seperti itulah kira-kira kondisi yang menggambarkan seorang fangirl.

Tanpa terkecuali Kehlani, gadis yang terang-terangan mendeklarasikan dirinya sebagai penggemar nomor satu Kim Taehyung BTS. Alih-alih penggemar, gadis itu sepertinya berlebihan dalam menyukai sang idola hingga di tingkat mencintai—oh, lebih tepatnya terobsesi.

"Lani, kiriman paket apa lagi ini?!" seru seseorang yang sudah mengenal dirinya selama bertahun-tahun lamanya, Edo.

Pria itu tampak kesusahan mengangkat benda berukuran lebih tinggi dari dirinya itu. "Besar sekali!" keluhnya.

Sesampainya di depan kamar Lani, pria itu hendak membuka handle pintu, namun kesulitan karena benda yang ia pikul di depan menghalangi pandangannya.

Tak sengaja Edo meletakkan benda itu secara kasar hingga berbunyi lumayan nyaring. Membuat Lani yang baru saja keluar dari dapur seusai memasak memekik histeris.

"APA YANG KAU LAKUKAN, SIALAN!!!" bentak Lani penuh emosi.

Edo yang belum pernah melihat Lani semarah ini terkejut.

"Ada apa dengan mu?" Hanya kalimat itu yang mampu keluar dari bibir Edo saking kagetnya mendapat bentakan di pagi-pagi buta seperti ini.

Tanpa berniat menjawab pertanyaan Edo, Lani segera menghampiri benda yang tergeletak di lantai itu, mengeceknya penuh ketelitian memastikan tidak ada kerusakan yang terjadi akibat perbuatan Edo yang tidak ia sengaja.

Syukurlah tidak ada yang lecet sedikitpun. Namun Lani tetap saja melayangkan tatapan mematikannya ke arah Edo, membuat si empunya merasa bersalah.

"Maaf, aku tidak bermaksud untuk merusak–"

"Tidak bermaksud katamu? Bagaimana jika cardboard Taehyung Oppa-ku ini benar-benar rusak, hah?!" Lani semakin tersulut, padahal pria itu sudah meminta maaf padanya.

Antologi KACAU✅Where stories live. Discover now