6. Rajendra Rama Hakmani

65 8 0
                                    

Flashback off (kembali ke kamar Raina, 17 Juli 2021)

Aku membuyarkan lamunan yang sudah terlalu jauh mengembara ke masa-masa kelam itu. Kembali kupusatkan fokus ke layar ponselku, membaca kata demi kata yang tertera dalam direct message yang kuterima dari akun samaran ini.

Aku langsung mengabari Angel dan Kirei, meminta pendapat tentang siapa orang di balik akun samaran yang berhasil membuatku teringat lagi akan Julian.

Kirei :
"I'm pretty sure bahwa itu benar-benar Julian, Na. Astaga, berselang tiga tahun dan dia baru berani muncul sekarang?"

Aku tersenyum kecil. Berselang tiga tahun? Ah, aku lupa bahwa antara Kirei maupun Angel memang tidak ada yang tau jika sebenarnya dua tahun yang lalu Julian sempat kembali dalam hidupku, bahkan kedatangannya yang kali itu menempatkan dirinya untuk mengisi porsi yang lebih besar di ruang hati. Tidak ada yang tau bahwa aku dan Julian pernah berpacaran. Tidak ada yang tau pula bahwa sampai saat ini masih ada sisa rasa yang tertinggal untuk lelaki itu.

Angel:
"Rei, coba baca kembali isi pesannya. 'Maaf jika selama ini aku selalu mengabaikan pesan-pesanmu' ? Maksudku, yang benar saja! Jadi selama ini Raina masih sering mengirim pesan ke Julian? Bagaimana bisa, Na? Bukankah katamu dia memblokir semua akun sosial media yang kau punya? Apa jangan-jangan kau menggunakan akun samaran untuk mengirimi dia pesan? Untuk apa, dasar bodoh?"

Raina Genna Eldirah:
"Aku hanya ingin memastikan bahwa dia tidak membenciku setelah apa yang terjadi tiga tahun yang lalu. Aku hanya ingin meminta maaf, tidak lebih."

Kirei:
"Sebenarnya itu tidak perlu, Na. Dengan mengirimi Julian pesan-pesan berisi pengungkitan masalah yang sudah lewat, kau justru terkesan belum bisa melupakan dia. Sebab jika benar kau sudah lupa, seharusnya kau membiarkan semuanya benar-benar selesai. Tak ada klarifikasi, tidak perlu ada maaf-maafan, karena itu semua hanya alasan supaya kalian bisa berinteraksi lagi."

Angel:
"Kali ini aku setuju dengan Kirei. Kau hanya mencari alasan untuk bisa kembali dekat dengan Julian, kan, Na?"

Raina Genna Eldirah:
"Tidak begitu. Sungguh. Aku hanya ingin berdamai dengan semua masalah yang sudah lalu. Aku hanya ingin berdamai dengan masa lalu, termasuk dengan Julian."

Angel:
"Hahaha. Kita berteman bukan baru sebulan atau dua bulan yang lalu, Raina. Kami tau persis bagaimana watakmu. Kau tidak akan pernah bisa membohongi aku dan Kirei."

Oh, sebenarnya aku bisa. Bahkan kalian hanya tidak tau jika sampai saat ini ada satu kebohonganku yang masih tersembunyi dengan rapi. Sampai saat aku mengetikkan cerita ini kalian tidak tau bahwa pernah ada kata kita yang tersemat antara aku dan Julian. 

Memikirkan itu membuatku merasa seperti pengkhianat besar. Pemikiran Angel tentang aku yang tidak bisa berbohong di depan mereka benar-benar keliru, membuat hatiku semakin terasa berat karena terbebani rasa bersalah.

Raina Genna Eldirah:
"Jadi sekarang aku harus bagaimana? Pesan sialan ini mengganggu pikiranku. Ada hal yang lebih penting dari masalah ini, aku harus merevisi dan menyetor sisa naskah novel kepada editorku tepat waktu. Aku tidak mau fokusku buyar hanya karena masalah seperti ini. Aku benar-benar ingin fokus dengan pekerjaanku, tapi sungguh. Kemungkinan bahwa orang di balik akun samaran itu adalah Julian benar-benar membuat pikiranku kacau."

Kirei:
"Menurutku kau tidak perlu memikirkan itu. Tapi aku mengerti bagaimana keadaanmu sekarang ini. Bingung, penasaran, gelisah. Kalau dengan memastikan apakah orang itu benar-benar Julian atau bukan bisa membuatmu kembali tenang, maka lakukanlah."

FWB: Friends With BittersweetWhere stories live. Discover now