Chapter 4

1.8K 80 1
                                    

Hai...

Aku kembali lagi membawa cerita yang sama dengan alur yang berbeda😌

Langsung aja yuk!

Capcuhs!

GAK VOTE, KOMEN FOLLOW FIX KALIAN GAK ASIK!

Lenguhan dari bibir cerry Binar membuat seorang Pria yang lagi asik membaca itu pun mulai tertarik untuk sekedar beralih dari benda kesayangannya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Lenguhan dari bibir cerry Binar membuat seorang Pria yang lagi asik membaca itu pun mulai tertarik untuk sekedar beralih dari benda kesayangannya.

Perlahan mata cantik milik Binar membuka, gadis itu mengerjab sejenak menyesuaikan cahaya yang masuk ke matanya. Pandangannya langsung disambut oleh Postur tubuh tegap Pria berdarah Eropa itu.

Iyapp… Nicki masih di sana, duduk manis menunggu Binar sadar, dengan wajah kelewat biasa membuat Binar jadi tidak enak telah merepotkan Nicki.

“Maaf ngerepotin kamu” Cicit Binar kecil terdengar seperti gumaman oleh Nicki, namun ia cukup paham, Nicki pun mengangguk sekali lalu kembali membaca buku.

“Gimana keadaan lo?” Tanya Nicki dari balik bukunya.

Binar sesaat tertegun, Nicki tak seperti dugaannya, Pria ini perduli juga, ia jadi menyesal.

“Hm… Aku baik, sekali lagi terimakasih” Ujar Binar canggung bercampur malu.

“Sayang… Mau disuapi apa sendiri?”

“Suapi”

Itu suara Karel, Binar tampaknya sedikit tergugah untuk sekedar menoleh ke bilik sebelah yang tertutup gorden putih, ternyata Viona juga dibawa ke UKS, Batinnya.

Pandangan gadis itu kembali ke arah langit-langit, sakit di hatinya perlahan menjalar ke mata membuat dirinya serasa lemah ingin menangis namun niatnya itu diurungkan ketika suara Nicki mengusik rungunya.

“Gak usah nangis, air mata lo berharga” Buku yang sedari tadi menutup wajah berkharisma milik Nicki sekarang tidak ada lagi.

Binar memalingkan pandangan dan jatuh ke bola mata coklat terang milik Nicki, cukup lama gadis itu menyelami manik unik Nicki. Jika Nicki memilik bola mata coklat terang, Karel sebaliknya.

Bola mata Pria itu hitam pekat tapi jernih, kalau memandang lawannya dalam sekali hunus saja mata elang Pria itu langsung tertancap dalam dan membuat siapa saja langsung mencicit takut.

Tersadar dari itu semua, secepat kilat Binar memutuskan kontak mata mereka, Binar jadi gugup kalau begini.

“Perlu perkenalan lagi?” Kata Nicki melihat gelagat aneh dari Binar, cewek itu lantas tersenyum kecil menanggapi Nicki. Dengan posisi yang masih tiduran tangan Binar terulur ingin menjabat tangan Nicki.

“Perkenalan secara resmi, mau? Sejauh ini aku hanya tau nama kamu dari absen aja, aku ingin mendengar langsung dari kamu” Meski wajah Nicki tak mersepon yang semestinya namun Binar yakin hati manusiawi cowok ini tak sejalan dengan mimik wajahnya yang datar dan dingin.

Maaf, Aku TerlambatWhere stories live. Discover now