Chapter 18

1.4K 73 6
                                    

YANG GAK POT, POLLOW, KEMON, FIKS KALIAN GAK ASIK!!!
































🌧️

“Aw…”

Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou télécharger une autre image.

“Aw…”

“Pak, pelan-pelan. Sakit nih…”
Bibir Karel mencucu meringis ringan, duduk tak santai disofa panjang. Lelehan keringat tak henti bercucuran turun ke leher jenjangnya.

“Dikit lagi, tahan dong” Sahut si Pria yang tengah fokus mengobati dirinya.

Semua orang di sana hanya diam memandangi aktifitas sang Kapten dan Pelatih mereka itu, menatap geli beberapa bentuk air muka Karel. Begitupun muka serius Pak Jack, terlihat pucat pasi setelah kepanikan yang beliau rasakan tadi.

“Anj...Awsshh!” Tangan Karel ditepis halus oleh Kenzo saat Pria itu berniat mencegat tangan Pak Jack untuk menghentikan aksi gilanya yang tengah membalut kakinya yang keseleo.

Karel beralih pada Kenzo dan menatap cowok disampingnya itu dengan raut kesal, “Demi kebaekan elo, diem napa” Ujar Kenzo tenang,
kembali bersandar ke sandaran sofa.

Pertandingan telah selesai dan tentu dimenangkan SMA TUNAS JAYA, siapa dulu otak dari semua ini? Pak jack gitu loh. Tanpa beliau mereka takkan sampai ditempat ini. 

Dibantu serbuk emas dadakan dari Andre Dewantara, kerenkan… si Pria jamet mendadak ngartis. Ciwi-ciwi gempar atas aksi spontannya yang tanpa batas melambungkan bola ke gawang lawan dan berhasil jebol begitu saja.

Semua mata menatap takjub kekuatan kaki Andre yang dalam sekali tendangan seperti mencakup tiga kaki supaya berhasil menyentuh gawang lawan.

Sumpah, teriakan cinta dari Sophia bagai mantra sihir bagi Andre. Kekuatan dalam dirinya seakan terpacu, membara seperti kobaran api. Ia seperti disuruh untuk memperlihatkan bahwa… ini loh dia… Pria yang selama ini tak di anggap oleh Sophia, Pria yang digantung seperti jemuran ditiang bambu. Ternyata punya kelebihan tanpa disangka-sangka, boleh dong Andre merasa sombong? Boleh-lah. Bikin Sophia merasa tak enak telah mengabaikannya lebih dari seminggu, cewek itu bikin anak orang sad aja seakan nafas aja rasanya ia tak berguna.

Andre tersenyum lebar mengingat kejadian tadi yang masih hangat-hangatnya buat disematkan bingkai dalam ingatan.

Mantan-mantannya yang dulu tak semanis ini bikin ia terkesan, hanya Sophia dan selalu Sophia diantara cewek yang ia kenal. Bucin sob… ngertilah…

“Anjir, woi! Si Andre gila!” Teriak Gibran berlari heboh didalam ruangan, mereka yang masih asik mengelilingi Karel otomatis menoleh pada Gibran yang sekarang duduk disebelah Restu dengan muka babinya. Meledek sekali.

Andre yang mojok sendiri sambil ongkang-ongkang kaki tak tinggal diam, botol air minum yang katanya ada manis-manisnya itu terlempar dan mengenai belakang kepala Restu. Padahal Gibran tujuan awalnya.

Maaf, Aku TerlambatOù les histoires vivent. Découvrez maintenant