Chapter 28

1.3K 59 0
                                    

GAK VOTE, KOMEN, FOLLOW. FIX KALIAN GAK ASIK!


















BINTITAN ENTAR....






EWOKAWOKKK...
















🌧️
🌧️
🌧️






Dua minggu berlalu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Dua minggu berlalu...

"Lo gak makan?" Kenzo mengambil duduk disebelahnya, baru kembali dari memesan makanan mereka. Kecuali Karel pastinya, cowok itu terlihat asik mengotak atik ponsel, mata Karel tak sepenuhnya fokus ke ponsel melainkan seperti memikirkan sesuatu.

Tingg...

Bel pintu berbunyi.

Atensi Karel dan Kenzo pun beralih pada dua Pria yang baru saja memasuki caffe, Nicki dan Zio berjalan kearahnya. Mereka janjian buat makan bareng, tapi si bos besar tidak nafsu makan, malah ngerem kayak ayam jantan minta dikelonin.

"Wesss... whatsupp bro" Kenzo berdiri menyambut keduanya, salaman ala-ala cowok keren gitu.

"Si bos kenapa, Ken?" Tanya Zio melihat Karel menoleh cuek kemudian sibuk ke ponsel lagi.

Nicki duduk disebelah Karel diikuti Zio dan Kenzo, ketiga Pria tampan itu memandang Karel keheranan.

Ada apa gerangan?

Begitu yang mereka pikirkan, jujur... Karel begini bukan sekali dua kali. Sering malah... Karel berubah cuek nan dingin begini semenjak kejadian menonjok Arjuan dua minggu lalu.

"Lo kenapa?" Bersandar sembari mengeluarkan handphone dari kantung celana, meletak gawainya di atas meja. Nicki menatap Karel tenang.

"Ada sesuatu yang gak kita tau?" Zio menimpali.

"Jawab, gue gak bisa lihat lo begini" Ujar Kenzo agak dibikin tegas.

Semuanya terdengar serius, Karel mengangkat pandangan. Menatap satu-satu ketiga wajah Pria didepannya, mereka duduk melingkar.

Tak ada gerak apapun dari bibir Karel, Zio mendengus membuang pandangan, lebih milih memandang orang-orang yang keluar dan masuk dari arah pintu.

"Cerita, lo punya teman" Lirih Zio bernada agak sebal, sepertinya cowok imut ini mulai kesal. Lihat saja, Zio tak mau menatap teman-temannya.

"Lo begini, kita gak..."

"Arah jam tiga" Potong Nicki pada Zio, mendadak getar suara cowok itu memberat.

Seperti menahan diri untuk tidak terpancing, lantas Kenzo dan Zio mengikuti arahan Nicki. Mata keduanya melebar seiring objek yang mereka pandangi terpampang jelas di ujung caffe dengan posisi sedikit tersembunyi, mata Nicki memang sangat jeli.

Maaf, Aku TerlambatWhere stories live. Discover now