Chapter 66

1K 31 11
                                    

Hai, sesuai janji. Gue update.

Vote guys! Tolongggg!!!

Semoga kalian sehat selalu dimanapun kalian berada😘

Gassss.
Kita lanjut.
Btw, ini part Ter gemoy menurut gue, senyum2 sendiri pas bagian tengahnnya wkwkwk

















"With you,
you make me strong"

🥀🥀🥀

🥀🥀🥀

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


18.25, Villa Samudra milik keluarga Karel.

Kalian masi ingat tidak? Villa milik keluarga Karel tempat acara perpisahan sekolah mereka?

Ingat dong pastinya, Kalian tidak mungkin skip bagian pentingnya.

Yappp ... sekarang, Karel dan Binar telah sampai di Villa tersebut, Yang kata Kenzo mirip sekolah Harry Potter itu.

Deruman motor Karel mengisi setiap halaman luas yang sekarang tengah mereka lewati, di sana ... tepatnya di teras megah-nya sudah ada semua maid serta Bodyguard yang stay di Villa ini.

"Selamat datang tuan muda dan nona Binar" Sapa Hasni, salah satu Maid terpercaya di Villa Samudra ... dengan sangat hormat, semua-nya pun mengikuti gerakan sang kepala pelayan.

Karel mematikan mesin motornya dan meraih pinggang Binar dengan sebelah tangan posesifnya, menggiring Binar untuk sekedar masuk ke pelukannya, seakan ia tengah menegaskan jikalau gadis yang sedang bersamanya ini adalah kekasih hatinya.

Yappp ... sebab kejadian terakhir kali, yang membuat seluruh tamu undangan serta orang-orang penting terkejut. Apa itu? Kejadian yang mana? Kalian masih ingat? Pastinya masih dong iya.

Kejadian dimana puncak emosi seorang Binar tengah dipertaruhkan, ia jadi gelap mata, apa yang disuguhkan waktu itu membuatnya memusuhi Karel, mengingat itu ia malu, sungkan dan merasa tidak pantas berada disisi Karel.

Apalagi ... pandangan salah satu maid dibarisan paling belakang, dengan seringaian tipis ditambah tatapan sinis-nya berhasil Binar tangkap.

Binar pun langsung tertunduk sungkan dirangkulan Karel.

"Hey," Karel langsung peka, ia pun langsung memegang dagu Binar, mengangkat secara perlahan wajah tertunduk berbalut sedih Binar.

Karel menatapnya dengan lembut, menelisik setiap gerakan diantara kedua pupil mata sedikit kecoklatan milik Binar, ia tahu Binar sedang tidak baik-baik saja, membawa Binar ke Villa ini tentu membuatnya mengingat kejadian mereka.

"It's oke, hmm ..." Karel langsung memeluknya, menenangkannya dari pikiran itu, Karel mengelus surai Binar dan memberinya sebuah kecupan kecil di puncak kepalanya.

Maaf, Aku TerlambatWhere stories live. Discover now