Chapter 42

2.7K 91 2
                                    

Sorry gais. Gak up tepat waktu. Soalnya we sibuk sangat🤧



Dan dichapter ini gue perbanyak dikit buat kalian, moga gak ngebosenin. Kalau capek ... Bacanya bisa dilanjut besok wkwkwk. Mayan sob ... lebih dari tiga ribu kata soalnya.

Oke langsung saja wusshhhh!!!


Menuju tak terbatas dan melampauinya✈️










###

###

Oops! Questa immagine non segue le nostre linee guida sui contenuti. Per continuare la pubblicazione, provare a rimuoverlo o caricare un altro.

###



Vote komen! Itu membantu mood Saia!

🥀🥀🥀





"Gue berani taruhan, si cewek semburin air ke mukanya"

Oops! Questa immagine non segue le nostre linee guida sui contenuti. Per continuare la pubblicazione, provare a rimuoverlo o caricare un altro.

"Gue berani taruhan, si cewek semburin air ke mukanya"

"Hitung mundur"

"Oke mulai!"

"Tiga..."

"Dua..."

"Satu..."

Byurrr

"Kita putus!,"

"Dasar Pria mata keranjang, buaya darat!"

"Sayang ... maafin aku, salah dia jalan pakai rok pendek dekat aku"

Plakkk ...

"BERANINYA!,"

"PRIA GAK ADA OTAK!"

Kenzo dan Zio tertawa renyah setelah menyaksikan pertengkaran kecil, eh bukan kecil ding. Besar ... menyangkut sebuah hubungan soalnya.

Saking lucunya, Kenzo dan Zio tergelak habis-habisan, Zio sampai merosot ke dasar sofa sambil memegangi perutnya yang keram akibat tawa yang tak kunjung reda.

"Yo ... komuk cowoknya, anjing pisan!" Kenzo juga tertawa tak kalah terbahak dari Zio.

Sedang Nicki dan Karel hanya geleng kepala melihat tingkah dua sahabatnya, mereka sekarang lagi di caffe mewah salah satu gedung pencakar langit di Jakarta, berada diruang VVIP bikin mereka leluasa memandang suasana di sekitar caffe tersebut.

Maaf, Aku TerlambatDove le storie prendono vita. Scoprilo ora