14 | Status Baru

226K 22.5K 1.5K
                                    

[ Happy reading ]



Samar-samar Zea terbangun. Melihat kearah jam kecil yang berada di atas nakas ternyata sudah jam lima pagi, sekilas melihat ke arah Althan dan Elgara, keduanya masih tertidur pulas tanpa mau mengganggu Zea buru-buru pergi kedapur untuk membuat menu sarapan hari ini.

Ayam kecap, itulah lauk sarapan untuk hari ini. Setelah beberapa menit memasak akhirnya masakannya sudah siap untuk dihidang.

 Setelah beberapa menit memasak akhirnya masakannya sudah siap untuk dihidang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Pas!" ucapnya ketika mencicipi masakannya sendiri.

Baru saja Zea berniat untuk pergi. Namun, tiba-tiba seseorang memeluknya dari belakang.

Dengan cepat Zea menoleh. "Althan! Ngagetin aja lo!" pekik wanita itu terkejut.

"Ngapain sih lo, gue lagi masak gini. Lepasin Al!" Zea mencoba melepaskan  tangan Althan yang melingkar di pinggangnya.

Bukannya melepaskan, Althan malah semakin mengeratkan pelukannya pada Zea. "Gak mau!"

Cewek itu menghembuskan nafasnya kasar, membiarkan Althan memeluknya.

Althan tersenyum memperhatikan wajah Zea yang terlihat menggemaskan, dari jarak dekat. "Cantik."

Sesekali Althan juga mendusel-dusel pipi milik perempuan itu. "Gemesin banget!"

Zea tersenyum merasa sangat malu. Namun, sedetik kemudian ia kembali mengubah ekpresinya menjadi datar. "Elgara belum bangun?"

Althan menggeleng. "Belum."

Cowok itu kembali memainkan pipi Zea, ia mencubitnya pelan. Hingga membuat pipi Zea memerah. "Jangan di cubit-cubit gitu, sakit tau!" adunya.

Althan cengengesan, kemudian dengan berani ia mencium pipi Zea berkali-kali. "Biar sakitnya ilang."

Zea terkejut mendapatkan perlakuan Althan barusan. "Ngapain sih lo?!"

Althan menggeleng pelan sembari terus memperhatikan wajah Zea yang tampak kesal. "Lo lucu kalo lagi kesel."

"Althan, udah ih!" kesal Zea.

Cowok itu tertawa ringan menanggapinya. "Masak apa, hm?"

"Ayam kecap, lo suka kan?"

Althan mengangguk cepat. "Suka, apalagi kalo di masakin istri." jawabnya.

Zea terkekeh mendengarnya, sial. Althan memang sangat suka mengusilinya.

"Lepas Al, pengep tau!"

"Mandi sana lo!" lanjut Zea kembali.

Karna Althan tak kunjung melepaskan pelukannya, dengan kesal Zea menginjak sebelah kaki Althan.

ALTHAN: Best Papa ! [ TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang