24 | Rusuh

181K 19K 871
                                    

[ Happy reading ]






"Kok, lo gak ngajakin gue sih?!" omel seseorang dari sebrang sana.

Perempuan itu mengoceh perihal Zea yang tak mengajak Adara, berlibur bersama Althan dan teman-temannya.

"Lo, kan setiap liburan semesteran selalu liburan bareng keluarga lo. Jadi gue kira lo udah liburan duluan sama keluarga lo."

"Seharusnya lo itu nanya dulu sama gue Zea. Pokoknya besok gue mau kesana. Bosen tau dirumah mulu!"

"Beneran mau kesini. Ra?"

"Iya. Nanti pasti bakalan seru deh kalo ada gue, duh gue jadi gak—"

Belum sempat Adara berbicara. Zea langsung mematikan telponya. Karna mendengar suara langkah kaki, ia pastikan itu adalah Althan, kalau ketauan bergadang bisa-bisa Althan memarahinya juga.

"Kenapa belum tidur Zea?" tanya Althan laki-laki itu sekarang sudah duduk ditepi ranjang. Sedangkan Zea masih asik dengan kegiatannya. Pura-pura memejamkan matanya.

"SETAN!" Teriak Zea. Ketika membuka matanya, perempuan itu langsung disuguhkan dengan wajah Althan yang berjarak sangat dekat.

Althan terkekeh pelan mendengarnya. "Mana ada setan seganteng gue. Aneh lo!"

Zea mendorong bahu Althan. "Hobi lo ngagentin orang terus, lama-lama gue jantungan!"

"Kenapa belum tidur? Lo liat ini udah jam berapa?" tanya Althan seraya menunjuk jam dinding yang sudah menunjukan pukul sepuluh malam.

Zea memutarkan bola mata malasnya. "Lo juga baru balik jam segini, sekalian aja gak usah balik lagi!" balas Zea, perempuan itu langsung menarik selimut untuk menutupi seluruh tubuhnya.

Pasalnya Althan juga baru kembali kekamarnya. Setelah berbincang dengan teman-temannya itu. Seharusnya impas bukan? Zea juga bergadang hanya karna berbincang dengan Adara.

Althan tersenyum jahil. "Emang lo berani tidur tanpa gue?"

"Y—ya, berani lah!" jawab cewek itu.

"Yaudah kalo gitu, mendingan gue tidur bareng mereka aja!"

Zea membuka selimutnya, seraya menatap Althan tajam. "Okey kalau gitu, sana pergi!"

"Bercanda sayang, gue bisa mati kalo gak tidur sama lo." ujar Althan.

Perempuan itu terkekeh geli mendengarnya. "Ngawur lo, tidur sana!"

"Tidur sama lo itu bikin gue nyaman." goda Althan lagi.

Zea tersenyum malu, perempuan itu memukul-mukul lengan Althan. "Basi." balas Zea.

Althan tersenyum tipis, laki-laki itu mendekat kearah Zea seraya mencium kening gadis itu sangat lama. "Sekarang tidur ya?"

Althan sialan.

☆☆☆☆

Zea tersenyum tipis ketika melihat balita itu dengan telaten memasukan kembali mainannya kedalam box. Walaupun masih kesulitan berlari tapi bocah itu tetap berusaha untuk membersihkannya.

"Udah, biar mommy aja." ucap Zea seraya memasukan mainan-mainan anaknya kedalam box.

Elgara mengangguk kecil, bocah itu berjalan kembali kearah nakas, untuk mengambil botol minumnya.

Setelah selesai membereskan mainan Elgara, Zea mendekati balita itu. "Pinter banget sih." ucap Zea seraya mengusap keringat didahi Elgara.

Elgara tersenyum lebar menampilkan giginya yang ompong. "El kan udah besal!"

ALTHAN: Best Papa ! [ TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang