36 | Tak percaya

123K 14K 1.1K
                                    

[ Happy reading ]




"Althan, ijinin ya?" Zea merengek.

Althan kembali menggeleng, istrinya itu merengek karna tak diberi ijin pergi keluar bersama Adara. Bukan karna apa-apa Althan hanya takut terjadi sesuatu yang tak diinginkan.

"Jalan-jalannya sama aku aja ya?"

Zea menggeleng keras. "Sekali ini aja. Nanti nggak lagi, janji." ucap Zea memohon.

Althan menghela nafas panjang. "Liat ini udah sore, nanti pasti pulangnya kemaleman."

"Satu jam doang, nanti langsung pulang!"

"Aku buang black card, kalo kamu beneran keluar rumah satu jam!" sepertinya tidak akan mungkin kalau perempuan keluar rumah hanya satu jam.

Kalau sedang mengantar mamahnya belanja saja, Althan harus menunggunya hampir lima jam. Bayangkan saja selama itu.

"Ih Althan!"

"Kalo gitu aku ikut, gimana?"

Zea kembali menggeleng keras. "Nanti gak asik kalo ada kamu!"

"Kamu gak kasian sama aku? Aku udah dandan lama-lama tapi keluarnya gak jadi karna gak di ijinin!"

"Adara juga pasti udah siap-siap!" kesal Zea.

Zea menjauhkan tubuhnya dari Althan. "Yaudah gak jadi!"

Althan jadi serba salah, laki-laki itu jadi merasa iba. Tapi Althan juga takut terjadi sesuatu, apalagi istrinya itu sedang hamil muda.

"Yaudah, jangan lama-lama ya?"

Zea menatap Althan tak percaya. "Beneran boleh?"

Althan mengangguk pelan. "Iya, tapi jangan nakal ya?"

Zea mengangguk semangat, wanita hamil itu menciumi wajah suaminya bertubi-tubi. "Makasih Althan!" girangnya.

Althan tersenyum sendiri melihat tingkah kegemesan istrinya itu. "Mau aku anter kerumah Adaranya?"

"Katanya nanti Dara yang mau jemput."

Ting!

Adara
Online.

Masih ngapain Ze?
Gue udah diluar nih.

Zea langsung tersenyum ketika melihat pesan yang baru saja masuk. "Dara udah nunggu diluar, aku berangkat dulu ya?"

Althan mengangguk, seraya mengusap-ngusap kepala istrinya. "Hati-hati, inget jangan nakal ya?"

Tak lupa Althan juga mengusap perut istrinya itu. "Jangan nakal sama mommy, ya sayang?"

Zea tersenyum, lalu mengangguk dan langsung menciumi telapak tangan suaminya.

☆☆☆☆

Dion menatap Zyan aneh, laki-laki itu seperti sedang mencari sesuatu. "Nyari apaan lo?" tanya Dion.

"Gue mau keluar, tapi takut ketauan!"

Dion melihat keluar kelasnya, sepertinya tak ada siapa-siapa. Koridor sekolah juga cukup sepi.

ALTHAN: Best Papa ! [ TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang