23 | Liburan

180K 20K 1.5K
                                    

[ Happy reading ]







Liburan tengah semester telah tiba, seperti rencana mereka tempo hari itu. Mereka akan berlibur ke vila milik Althan.

Mereka sedang asik berbincang seraya menikmati perjalanan. berbeda dengan Zea, perempuan itu tak berbicara apapun karna memang tak mengerti perbincangan Althan dan teman-temannya itu.

"Perasaan, tuh bocah udah gede aja?" ujar Zyan, laki-laki itu menjahili Elgara dengan mengedipkan satu matanya membuat balita itu semakin tertawa terbahak-bahak.

"Tau dari mana lo, bukanya ini pertama kalinya lo ketemu Elgara?" Althan bertanya.

Cowok itu menggeleng. "Udah kedua kalinya gue liat tuh bocah, iya kan. Yon?"

Dion mengangguk. "Waktu pernikahan lo berdua sebenernya kita dateng."

Althan mengangguk saja, ia sudah menduga pasti kedua sahabatnya itu sebenarnya di undang oleh Mama dan Papanya.

Zyan terus memperhatikan bocah itu. Lalu, dengan gemas ia mencubit pelan pipi Elgara.

"Tuh, bocah beneran udah gede aja!"

Althan memindahkan Elgara untuk duduk dipangkuannya, seraya mengelus pucuk kepala balita itu.

"Lo kira bakalan kecil terus, ya enggak lah!" balas Dion ngegas.

"Maksud gue itu, sekarang agak berisi gitu jadi gembul makin gemes." ujar Zyan memperjelas lagi.

Althan mengangguk paham. "Gue juga gak kalah gemesin kan?" tanya Althan menggoda Zyan

Zyan bergidik geli. "Mata lo gemesin!" balas Zyan membuat Althan langsung menatapnya tajam.

Zea mendekat kearah Althan dan Elgara, perempuan itu menyenderkan kepalanya dibahu Althan. "Al, pusing mual juga." ucapnya pelan.

"Kenapa bisa gitu?" panik Althan.

Zea hanya menggeleng pelan. "Lo belum sarapan?" tanya Althan lagi.

Zea mengangguk pelan. "Kan gue tadi udah bilang. Sarapan dulu, perut lo kosong itu." ucap Althan lagi.

Bukan karna Zea pusing Althan marah. bukan, tapi ia marah karna khawatir kepada perempuan itu.

"Zyan. Ini El bareng lo dulu, Zea lagi mual." ucap Althan kepada Zyan.

Bukannya langsung mengambil Elgara, Zyan malah menatap Althan dan Zea penuh selidik.

"Zea hamil, Al?" tanya Zyan curiga.

"Banyak omong lo, cepet Zyan!" kesal Althan. Laki-laki itu sedang panik Zyan malah berbicara ngaur, membuat Althan emosi saja.

Dengan cepat Zyan mengalihkan Elgara, balita itu sempat menolak berada dipangkuan Zyan.

"No, mau papa!"

"Sebentar ya El, mommy lagi sakit." balas Althan selembut mungkin, dengan cepat Elgara mengangguk. Benar-benar penurut.

Althan mengubah posisi Zea menjadi berbaring. Laki-laki itu menjadikan pahanya sebagai bantal. Itu semua memudahkan Zea untuk lebih beristirahat, karna memang posisi duduk mereka berada di jok tengah mobil.

ALTHAN: Best Papa ! [ TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang