06. Day Kiss

1.2K 193 56
                                    


Jadi, biarkan dichapter ini Sujin berbunga-bunga dulu. Author kasian dia disiksa mulu😭👌

.
.
.
.
.
.
.

Mereka sudah menarik diri dari keramaian, pertemuan yang mendadak membuat Sujin tak bisa menahan diri untuk sekedar membalas pelukan. Sujin kini menatapi sepatu ketsnya yang sibuk menjejaki pasir lembab karena ombak yang berkali-kali mencumbu.

Setelah tadi saling membalas rengkuh, mereka jadi agak canggung. Rasa rindu refleks mencuat, apalagi Jungkook, pria itu baru melepas rengkuhannya setelah Sujin berdeham penuh arti. Kini berakhir dengan Jungkook yang mengajaknya berjalan-jalan di sekitar pantai, ini lebih baik menurut Sujin, daripada harus bergabung di kerumunan reuni.

Jungkook berjalan mendahuluinya berjarak sekitar dua meter mungkin. Pria itu belum memulai topik memilih meniti langkah di bibir pantai, membelakanginya dengan kedua tangan tenggelam dalam saku celana.

"Aku yang salah lihat, atau memang sekarang kau yang bertambah tinggi ya Ji?" kata Jungkook, menoleh sekilas ke arah Sujin.

Sujin menatapnya, punggung lebar itu ada di depannya. Masih melangkah santai bersama balutan jaket jins. Mirip seperti anak remaja yang baru lulus sekolah. Pria itu kenapa terlihat awet muda, Sujin jadi pangling sendiri melihatnya. "Memangnya aku dulu pendek apa?" Sujin pura-pura mencerut, sejemang tertawa karena sekarang hatinya merasa dalam suasana bagus.

Sujin masih melangkah, matanya merunduk tak melihat punggung Jungkook lagi. Karena asik senyam-senyum sendiri ia tak melihat arah jalan, Tahu-tahu saja kini kepalanya merasa menubruk sesuatu.

"Ops...." Sujin memegangi keningnya, lalu mendongak. Ternyata ia menubruk punggung Jungkook, karena pria itu menghentikan langkah.

"Ini anakmu ya?" Jungkook malah mengalihkan pembicaraan alih-alih menanggapi.

Sujin baru ingat, ponselnya masih ada pada Jungkook. Sekilas ia melirik ke arah pandang yang Jungkook tuju, layar lockscreen itu di isi oleh foto Aelly yang waktu itu baru saja memotong poni. Jungkook hanya tertuju pada gambar itu, bahkan sama sekali tak meliriknya.

"Anakku." Sujin mengangguk-angguk pelan.

"Kau pasti punya keluarga bahagia sekarang," nada bicara Jungkook terdengar lirih. Pria itu menyerahkan ponsel dan Sujin menyambutnya.

Sujin tak kunjung menanggapi. Karena jawaban itu dirasanya tak begitu penting. "Kau belum menikah?" kini Sujin malah bertanya.

"Belum," jawab Jungkook cepat.

"Kenapa?"

"Kenapa?" Jungkook langsung menghadiahi Sujin dengan tatapan lain. Dalam sorot mata bulat itu, Sujin bisa membaca, tersemat rasa sakit, kecewa, dan heran. Pria itu menungkikkan alisnya dalam, terus-terusan menatapi Sujin.

"Harusnya aku bertanya begitu. Kenapa Ji? Kau lupa?" Jungkook menyugar surainya ke belakang.

"Itu sudah lama Jung, aku pikir kau yang memang meninggalkanku! Banyangkan. Ini sudah hampir sepuluh tahun lamanya. Kau baru kembali, kukira hubungan kita memang benar-benar berakhir." Sujin mengalihkan pandangan, bersama raut kacau yang mulai mendera. Menatapi ombak pantai yang tenang, sementara angin terus-terusan menjaili surainya.

"Aku tak pernah bilang hubungan kita selesai, bahkan sampai detik ini," ucap Jungkook pada akhirnya, bersama helaan napas dalam.

Sujin tertawa hambar. Tanpa ingin menatapi Jungkook yang mulai mengungkit masa lalu mereka, kaki Sujin mulai melangkah meninggalkan presensi Jungkook. Sujin pikir semua pria sama saja, jika tidak menyakiti hati, pasti mengumbar janji palsu.

HALCYON [√]Where stories live. Discover now