07. Go Home

1.2K 176 37
                                    

~Read slowly and enjoy~
.
.
.
.
.

Sujin kira hari kemarin adalah mimpi, ia terbangun di jam yang sama karena memang sudah terbiasa. Ia mengerjap membiarkan pupil memandangi langit-langit plafon yang bermotif. Ia pikir semalam Jungkook menemuinya di dalam mimpi, memberi hari indah lalu pergi lagi. Tapi, setelah berhasil mengumpulkan kesadaran, barulah ia menyadari jika semalam, pertemuannya dengan Jungkook bukanlah mimpi. Ciuman Jungkook masih terasa menyelimuti permukaan bibir, sampai Sujin berkali-kali mengelap bibirnya karena merasa lancang membayangkan ciuman itu lagi.

Pagi-pagi sekali bahkan belum sempat Sujin membasuh wajah, pintu kamarnya dibuka oleh Saewon. Ibunya bilang, Taehyung sudah menunggu di depan ingin menjemputnya. Sujin berakhir mengambil napas gusar.

Benar, ia memang melalui hari ini indah semalam. Tapi, hari ini hal indah tak mendatanginya lagi. Karena Taehyung sudah menjemputnya.

Tidak ada pagi yang indah bagi Sujin, semua terasa sama semenjak dirinya menikahi Taehyung. Pagi bersama rintik hujan atau pagi cerah bersama rasa hangat mentari. Dari kedua suasana pagi itu, tak ada yang Sujin sukai. Seindah apa pun cuaca, itu tetap saja tak akan memberi Sujin hari yang indah.

Ini sekitar pukul setengah tujuh, Taehyung sudah datang. Ibunya bilang Taehyung menekan-nekan bel rumah selama lima menit tanpa jeda.

Jelas Sujin merasa muram kembali, tak bisakah Taehyung membiarkannya sendiri lebih lama? Atau setidaknya sampai ia merasakan hari-hari menyenangkan seperti kemarin lebih banyak. Biarkan Sujin makan, minum, tidur dan bernapas secara tenang dulu di rumah ibunya lebih lama. Ia ingin mengumpulkan kekuatan dulu, sampai ia siap untuk dipukuli lagi.

"Ji, temui dia." Perkataan ibunya sukses membuat Sujin menghentikan gerakan tangannya yang sedang mengikat rambut Aelly. Sujin sengaja mengulur waktu, dengan memandikan Aelly terlebih dahulu.

Sementara Aelly sibuk dengan anak kucing yang berusia satu bulan, itu milik ibunya. Cery melahirkan dua anak kucing, Aelly berencana membawa salah satunya pulang. Tapi Sujin menyarankan untuk meminta izin dulu pada Taehyung. Saewon suka memelihara hewan, di taman belakang juga banyak sekali ikan Koi dalam satu kolam yang kecil, dan sekali lagi Aelly juga berencana membawa satu ekornya pulang. Anak gadisnya ini, memang tak bisa melihat sesuatu yang menggemaskan.

"Bilang saja Sujin ingin menenangkan diri dulu," kata Sujin pada akhirnya. Sungguh ia tak sanggup dibawa pulang hari ini juga, setelah tahu ia memberontak dengan pergi ke rumah ibunya tanpa izin, bahkan sampai membawa koper. Taehyung pasti akan menguburnya hidup-hidup.

"Menenangkan diri seperti apa maksudmu sayang...." tutur kata lembut itu tentu bukan dari ibunya, suara bariton lembut itu berasal dari pemilik suara lain. Sujin menoleh ke arah ambang pintu, kini sosok suaminya Han Taehyung sudah berada di antara mereka. Sujin buru-buru membuang tatap karena baru melihat presensi itu saja ia sudah ketakutan.

"Ibu Sae.... Maaf ya pagi-pagi kami sudah mengganggumu. Aku akan bujuk Sujin, kami hanya salah paham." Taehyung sejemang menatap ibu mertuanya, seraya mematri senyum tak enak.

Saewon hanya mengangguk-angguk mengerti. "Ini masih pagi sekali, kau sudah sarapan Nak?" tanyanya pada Taehyung.

Taehyung menggeleng pelan. "Bagaimana kabar ibu? Maaf sekali kami jarang berkunjung, sekalinya berkunjung saat Sujin marah begini." Taehyung mengelus tengkuknya, saat pergi ke sini tentu ia menyempatkan diri untuk mandi. Tak sempat sarapan karena buru-buru ingin membawa Sujin pulang.

Sujin melirik sekilas ke arah Taehyung yang sedang memasang sisi lain di depan ibunya. Ia tidak peduli, selama ibunya masih di sini tentu Taehyung tak berani menyeretnya pulang.

HALCYON [√]Where stories live. Discover now