10. We talk

1.2K 182 24
                                    


~Read slowly and enjoy~
.
.
.
.
.
.


Warning 17+ ! Di scane awa ada sedikit percakapan yang rada nganu, buat yang annoying bisa skip aja ya ^_^



"Selamat pagi...." suara serak itu mampu membuat Sujin mengerjap beberapa kali, terdengar seksi sampai Sujin tersipu.

Sujin memastikan jika sapaan pagi itu bukanlah halusinasi yang dirangkai kepalanya. Sujin masih waras untuk membedakan mana nyata dan tidak, pelukan Taehyung yang erat pada perutnya ini nyata, ciuman sensual yang pria itu bubuhkan pada sekujur punggung telanjangnya ini nyata. Bayangkan pagi ini ia terbangun karena dikecup-kecupi, digelitiki oleh lidah dan bibir. Sujin berakhir membalik tubuh ke arah Taehyung, sampai sorot matahari membuat matanya menyipit karena tepat menghadap jendela dan Taehyung membelakangi sorot matahari yang redup.

Pagi ini memang matahari tidak seterang biasanya. Sujin bisa melihat tanda-tanda awan kelabu yang sedang berdiskusi di langit untuk menurunkan hujan. Udaranya dingin, tapi Taehyung mendekapnya hingga menciptakan hangat untuk sekujur tubuh.

"Taehyung-ah...." Sujin bertutur seraya mengeratkan selimutnya. Tubuhnya polos dibalik selimut ini, karena semalam mereka menghabiskan beberapa ronde.

Taehyung menyentuh pinggang istrinya dan bertengger di sana. Lengkungan pinggang Sujin ini indah, belum lagi bongkohan sintal aset milik Sujin. Taehyung suka sekali melihat Sujin, apalagi tadi malam menggeliat telanjang di atasnya hingga lengkungan pinggangnya terlihat sangat sensual.

"Yes honey?" Pria itu memejamkan mata alih-alih menjawab rendah.

"Semalam banyak sekali," rupa-rupanya Sujin mengeluh. Mendengar itu Taehyung hanya tertawa singkat.

"Lebih banyak dari biasanya ya?" ledek Taehyung mencari-cari bibir Sujin dengan mata memejam.

"Sampai ganti pengaman berkali-kali. Ngilu...." keluh Sujin lagi.

Ini pagi pertama mereka, seusai Taehyung menjanjikan beberapa hal semalam. Jika Taehyung benar-benar akan berubah demi menyelamatkan pernikahan ini, Sujin jelas akan mencobanya. Entah pagi ini mereka memulainya dari mana, tapi yang jelas bercintalah cara mereka saling menunjukan keseriusan. Semalam itu memang indah dalam benak Sujin, meski pun caranya sama yaitu bercinta saling memuaskan. Tapi berbeda, jelas percintaan mereka yang semalam itu berbeda. Jika biasanya selalu bermain berantakan, serampangan dan liar, sampai Sujin menangis minta berhenti. Tapi semalam tidak, Taehyung menghentaknya dengan penuh perhitungan seolah takut menyakiti. Itu pertama kalinya Sujin merasakan vanilla sex setelah sekian lama. Manis, lembut, seksi secara bersamaan.

Sujin merasa wajahnya diangkat, gerakkannya amat pelan. Taehyung berakhir meletakan kepala Sujin di atas lengannya. "Semalam apa aku terlalu kasar?"

Sujin menggeleng pelan. "Tapi jangan pakai mainan itu lagi.... sakit," cicit Sujin malu-malu.

"Aaah..... alat itu? Itu sudah lama aku beli. Belum pernah aku coba juga, tapi begitu aku menggunakanya padamu tak kusangka--" Taehyung cepat membungkam mulutnya, setelah melihat Sujin yang wajahnya merah sepenuhnya. Semalam memang untuk pertama kalinya ia mencoba 'alat-alat' pada Sujin.

"Akan aku buang jika kau tak suka."

Sujin mengangguk pelan, alat itu memang menyiksanya. Bergetar dalam tubuh, sampai membuatnya tak bisa menahan lenguhan. Cara Taehyung membuatnya mendesah memang sangat berengsek sekali. Saat foreplay dengan jari mungkin Sujin masih bisa menahan desahan. Tapi tidak dengan alat itu, terlebih jari-jari malah ikut campur. Bayangkan diserang secara bersamaan, dengan alat lalu dengan jari. Rasanya Sujin hampir pingsan.

HALCYON [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang