05|tragedi mie instan

105 21 1
                                    

"kebiasaan berubah karena perasaan"

🌹🌹🌹

Senja menatap nanar mie instan di depannya.makanan enak ini harusnya menjadi sarapannya pagi ini,namun dirusak oleh monyet menyebalkan yang tinggal satu atap dengannya.

Beberapa menit lalu...
Senja mengaduk-aduk mie yang ia taburi bumbu instan itu didalam panci.aroma sedap mulai menguar ke penjuru dapur.Senja bahkan merasa kenyang hanya dengan mencium bau masakannya.
"akan lebih enak jika ditambah saus pedas,bukan?"monolognya.ia meraih botol saus pedas di ujung meja,membuka tutupnya,lalu menuangkan saus tersebut secukupnya.

Selesai dengan saus pedasnya,senja ingin menambah beberapa sayuran sebagai pelengkap mienya,namun suara dering telfon mengalihkan perhatiannya.
Tanpa mematikan kompor terlebih dahulu,ia beranjak dari dapur dan bergegas mencari ponselnya.

Bertepatan dengan itu,Lindy yang baru saja keluar dari alam mimpinya.ia mencium bau sedap dari dapur.karena perutnya sudah kehabisan daya,ia segera menuju dapur untuk mencari tahu makanan apa yang mengundang rasa laparnya ini.

"hanya mie instan,kupikir apa"gumamnya saat melihat mie tersebut di atas kompor.ia menggosok-gosok matanya yang terasa gatal,lalu menguap lebar.
"astaga,aku lupa belum sikat gigi"ucapnya saat mencium aroma kurang sedap dari mulutnya.ia mengabaikannya,pandangannya tertuju pada sebotol saus pedas yang terletak tidak jauh dari jangkauannya.

"Apa dia sudah menambahkan ini di sini?"Lindy melirik mie instan tersebut,mengira-ngira jawaban dari pertanyaannya."kuahnya masih terlihat original,kurasa belum"dengan segera,ia membuka botol tersebut dan menuangkan saus pedas tanpa menggunakan hati.ia menghabiskan setengah botol.apa mereka sanggup memakan ini untuk sarapan?
"Sempurna"ucapnya,lalu menutup kembali botol tersebut.

"LINDY CLEVEN!APA YANG KAU LAKUKAN BARUSAN?!"

Lindy terperanjat mendengar suara nyaring tersebut.botol saus yang ada ditangannya tadi bahkan jatuh ke lantai.Lindy menelan ludahnya susah payah,lalu berbalik secara perlahan.di belakangnya kini ada Senja yang sedang berkacak pinggang sambil mengerutkan dahinya.

"H-hanya menambah sedikit..."belum selesai dia berbicara,senja mendorong bahunya perlahan,lalu melirik panci dengan kuah semerah darah tersebut.
"Astaga,Lindy.kau mau merusak lambungmu?"Senja memijat pangkal hidungnya,kamudian menatap Lindy dengan garang.

...
"Ayolah makan saja,ini tidak begitu buruk"ucap Lindy meyakinkan.ucapannya berhasil membuat Senja menatapnya horor.
"berapa kali harus kuperingatkan,jangan makan makanan yang terlalu pedas di pagi hari?dasar keras kepala"

Lindy memicingkan matanya"ini selera makanku dari dulu.mana bisa diubah"ucapnya membantah.makanan pedas adalah dirinya.makanan tanpa efek rasa yang membuatnya berkeringat dan lidahnya bergetar tidak pantas disebut sebagai pengisi perut baginya.

"Bisa!"

"Tidak!kebiasaan tetap kebiasaan"

Senja memicingkan mata,tak lama kemudian memberi seringai yang membuat Lindy bingung."berhenti tersenyum seperti itu!kau terlihat seperti psikopat"perintahnya sambil bergidik ngeri.ia jadi teringat film yang ia tonton semalam.

Bukannya berhenti,Senja malah tertawa keras.itu membuat Lindy semakin yakin bahwa temannya ini perlu dilarikan ke rumah sakit jiwa.

"Apa kau bilang tadi?kebiasaan?kau ini lupa atau bagaimana?"ucapnya tanpa berhenti tertawa.sebenarnya apa yang lucu?
"katakan apa yang mau kau katakan!jangan membuang-buang waktu.kita harus ke kampus lima belas menit lagi"ujar Lindy memperingati.
Senja menahan mulutnya sambil menyeka sudut matanya yang sedikit berair.

"Lindy Cleven,aku masih ingat saat kau bilang mencintai Jonathan adalah kebiasaanmu"

"Lalu...setelah semua hal yang berlalu,kau malah mengibarkan bendera benci padanya.hal ini membuktikan,kebiasaan dapat berubah karena perasaan.cinta yang begitu kau agungkan dulu berubah menjadi benci dalam sekejap karena rasa terluka"

Lindy enggan menatap mata Senja.ia merasa dijebak.mie instan ini sangat jauh dengan nama mantan kekasihnya,kenapa Senja malah membawa-bawa nama pria tersebut? memikirkannya membuat gadis ini sesak.entah mengapa ia kurang suka mendengar nama penghianat itu di telinganya.

"Ayo berangkat"

.

.

.

"Baiklah,Lindy Cleven

Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou télécharger une autre image.

"Baiklah,Lindy Cleven.nikmati kebiasaanmu"

MISS HORIZON [ON GOING]Où les histoires vivent. Découvrez maintenant