20| Resmi

60 19 6
                                    

Sesampainya di rumah, Aksa tak langsung bisa bernafas dengan tenang

Rất tiếc! Hình ảnh này không tuân theo hướng dẫn nội dung. Để tiếp tục đăng tải, vui lòng xóa hoặc tải lên một hình ảnh khác.

Sesampainya di rumah, Aksa tak langsung bisa bernafas dengan tenang. Baru saja ia membuka pintu kamar, Farel dan Jonathan dengan sigap dan secara tiba-tiba menarik tubuhnya untuk duduk di sofa di ruang tengah. "Jangan lari dari tantanganmu. Aku yakin kau belum pikun" ujar Farel dengan kekehan pelan. Aksa mengusap rambutnya dengan kasar karena frustasi. "Siapa bilang aku lupa? Besok aku akan melakukannya, sabarlah sedikit!" Sergahnya.

"Wah, kau akan mengatakannya secara langsung? Face to face?" Tanya James agak tak percaya. Pertanyaan itu Aksa jawab dengan menaikkan kedua alisnya, "Kalian pikir aku akan mengajaknya berkencan lewat pesan? Konyol, itu cara yang dilakukan anak SD" ucapnya jengkel. "Hah, aku tidak sabar menunggu hari esok. Ingatkan aku merekam mereka. Hal langka seperti ini harus diabadikan." Goda Samuel sambil menoyor kepala Aksa dengan agak keras.

Keenam pria itu tak sabar dengan sesuatu yang akan terjadi besok. Aksa akan mengajak Senja untuk berkencan dan mempertahankan hubungan mereka sampai wisuda. Perayaan wisuda itu masih agak lama. Dengan begitu, mereka dapat menyaksikan drama menyenangkan untuk hari-hari ke depannya. Dan dalam waktu yang agak lama itu, mereka tidak akan percaya bahwa tak ada rasa yang akan terbit di hati Aksa. Cepat atau lambat, hati keras yang selalu menolak Senja itu pasti luluh. Pasti. Kata untuk menyatakan ketetapan sesuatu. Namun pasal luluhnya hati Aksa itu belum dapat disertai kata pasti. Masih abu-abu, atau mungkin sudah jelas. Aksa tak akan membiarkannya.

. . .

"Ini jus mangga mu. Aku menepati janji, kan?" Ujar Lindy yang meletakkan sebotol jus mangga yang telah ia janjikan pada Senja di atas meja makan. "Terimakasih" ucapnya riang sambil membuka tutup botol itu dan langsung meneguk isinya. Ahh, jus mangga yang manis. Bagi Senja, jus mangga ini memberi banyak dampak positif untuk dirinya. Seperti menjaga kesehatan matanya, meningkatkan sistem kekebalan tubuhnya, nutrisi yang banyak, dan mampu mengingatkannya pada seseorang yang sama manisnya dengan minuman kental ini.

Saat jus mangga itu melewati kerongkongannya, Senja tiba-tiba teringat dengan sesuatu dan seseorang. "Lin, apa yang orang tadi katakan? Apa tentang aku?" Tanyanya penasaran. Lindy merespon pertanyaan itu dengan tidak serius, dia tidak ingin mengacaukan suasana hati sahabatnya. "Dia bilang kau cantik. Hanya itu" jawabnya sambil terus melanjutkan aktivitasnya yang menyusun barang belanjaannya ke dalam lemari es. "Benarkah? Sulit dipercaya." Senja cengo. Baru kali ini dia mendengar ada orang selain Lindy yang mengatakan hal semacam itu padanya. "Kau harus percaya!" Seru Lindy meyakinkan. "Kenapa aku harus percaya?" Tanyanya sambil melihat Lindy yang belum juga selesai dengan urusannya di lemari es. "Karena, kau itu memang cantik" jawab Lindy sebelum akhirnya menutup pintu lemari es dan menghampiri Senja di meja makan dengan membawa sekotak biskuit.

Senja tertawa kecil mendengarnya. Sejauh ini memang hanya Lindy yang selalu melontarkan kata-kata pujian seperti itu untuknya. Hanya Lindy yang selalu meyakinkannya betapa cantiknya dirinya jika disertai dengan rasa percaya diri. Hanya Lindy. Sebab itu dia merasa aneh. Memang aneh, karena Lindy berbohong.

MISS HORIZON [ON GOING]Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ