24| Rindu

75 16 1
                                    

  Senja memasuki apartemen dengan senyum sumringah

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

 
Senja memasuki apartemen dengan senyum sumringah. Ia tak menemukan kehadiran Lindy saat datang. Wajar saja, ini sudah tengah malam, si poni itu pasti sudah tidur. Setelah meletakkan sepasang alas kaki yang ia kenakan tadi di rak sepatu, Senja berjalan memasuki kamarnya. Senyumnya tak juga luntur dari tadi. Hari ini, dua mimpinya terealisasikan. Mengunjungi Disneyland dan menghabiskan waktu bersama teman lamanya. Ah, ralat. Mereka bukan teman lama, melainkan sepasang kekasih.

Benar, kekasih.

Mengingat kenyataan itu membuat senyum Senja semakin mengembang. Ia kembali teringat saat di mana Aksa memasangkan cincin berlian indah itu ke jari manisnya, dan saat di mana ia mengecup pipi Mickeypan-nya. Seketika ia menjerit kencang. Gadis berkepang itu melompat dan membanting tubuhnya ke kasur dengan keras, lalu berguling-guling di atasnya.

"Astaga, ini seperti mimpi!" Serunya girang. Ia berhenti berguling-guling, lalu berbaring telentang dengan menatap langit-langit kamarnya. Lagi dan lagi, ia tersenyum lebar. Senja kembali menjerit sambil menutup wajah dengan kedua tangannya.

Puas menjerit-jerit salah tingkah, ia bangun dari pembaringannya lalu mengambil ponsel di tas selempang coklat miliknya. Ia menyalakan benda pipih tersebut, lalu bergumam-gumam saat membuka kontak sang kekasih. "Apa aku perlu mengirim pesan?" Tanyanya pada dirinya sendiri. Beberapa saat kemudian, ia menggeleng. Senja kembali mematikan ponselnya dan memutuskan untuk berganti pakaian. Dia tidak perlu mengirim pesan pada Aksa. Si tampan itu pasti sangat lelah. Lagipula, mereka akan bertemu lagi besok.

  Senja memilih menyibukkan diri dengan mengganti pakaian dan membersihkan riasannya. Harusnya sekarang ada Lindy, dia benar-benar ingin menceritakan semua tentang kencannya malam ini.

  Senja membuka laci meja riasnya kemudian menatap beberapa bungkus sheet masks yang Lindy berikan padanya kemarin. Si penggila alat kecantikan itu mendapat banyak barang bonus dari pembeliannya di salah satu toko. Sheet masks ini hanya beberapa, Lindy memberinya pada Senja sebagai awal penghasutan agar gadis berambut panjang itu bergabung dengannya untuk menggilai barang-barang itu.

  Kalau dilihat-lihat, wajahnya tampak kering dan agak kusam. Ini mungkin efek dari kegiatan yang ia lakukan belakangan ini. Gadis berambut panjang itu melakukan diet berlebihan karena merasa pinggang dan betisnya sedikit berubah karena terlalu sering memakan makanan berlemak. Ia membatasi jumlah makanannya saat pagi hari, hanya memakan makanan ringan untuk siang hari, dan tidak memakan apa pun saat malam hari. Sedangkan menurut informasi yang ia baca dari internet, diet berlebihan merupakan salah satu faktor yang menyebabkan wajah seseorang menjadi kering dan kusam.

   Sepertinya, dietnya sudah cukup. Ia akan mengakhirinya dan mulai merawat wajahnya yang terkena efek samping dari perbuatannya tersebut. Semua pria menyukai gadis cantik. Ia tidak ingin membuat Aksa memutuskannya karena hal ini. Ia harus menjadi kekasih sempurna untuk sang pujaan hati.

Senja memulainya dengan mencuci wajahnya dengan sabun cuci muka, mengaplikasikan toner, lalu membuka bungkus sheet masks pemberian Lindy. Perlahan-lahan ia meletakkan sheet masks tersebut di wajahnya.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jun 19, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

MISS HORIZON [ON GOING]Where stories live. Discover now