12|Mereka belum sah bercerai

123 18 11
                                    

"kau darimana?bertemu dan menawarkan uang itu pada putramu lagi?"

Baru saja Garrick memasuki rumah,wanita cantik yang tengah duduk bersandar di sofa itu membuatnya sedikit terkejut.

Garrick menjawab dengan anggukan sebelum akhirnya ia memilih duduk di sofa yang bersebrangan dengan si wanita.

"Kalau anak tengik itu tidak mau menerimanya,hentikan saja penawaranmu padanya.Kau bisa memberikan itu pada anak kita nanti,kan?itu jauh lebih menguntungkan ketimbang kau harus memberikan salah satu perusahaan besar milikmu pada bocah muda yang hanya ingin bersenang-senang itu"ucap si wanita.

Garrick tampak membuang nafas kasar,pria itu tampak tertekan.Padahal dia sendiri juga telah memberi tekanan pada dua orang di hidupnya.

Ah,dia jadi teringat pada seseorang.

Sanara Gabrielle,ibu Aksa,wanita yang dia tinggalkan tanpa meninggalkan sepeser harta bertahun-tahun lalu.

Dalam waktu dekat ini Garrick akan menikah lagi.Sebenarnya tidak akan jadi masalah seandainya dia telah memutuskan hubungan suami istri dengan Sanara.Mereka belum sah bercerai. Astaga,bertambah lagi beban pikirannya.Bagaimanapun,dia harus segera menemui Sanara dan mengurus perceraian mereka.Tapi itu masalahnya,dia tidak tahu di mana Sanara berada sekarang.

Wanita cantik di depannya mengernyitkan dahi,memantau Garrick yang tampak gelisah."Apa yang kau pikirkan?kau terlihat gelisah"tanya wanita itu,namun hanya dijawab gelengan oleh Garrick.

"Bagaimana dengan adikmu,Amber?kau sudah mengurus semuanya?"tanya Garrick mengalihkan pembicaraan mereka.

Amber mengangguk"Sudah.Dia akan ke sini bersama temannya.Aku sudah membelikan mereka apartemen dan mengurus kebutuhan mereka lainnya selama di sini"

Sebetulnya, Garrick sendiri tak mengerti apa alasan Amber begitu mendesak adik perempuannya pindah ke Jepang,hingga wanita itu bersedia melakukan apapun agar adiknya setuju pindah ke sini.Apapun itu,Garrick tak ingin terlalu mempermasalahkannya.

"Bagaimana dengan istrimu?Kau harus mengurus perceraian kalian secepatnya.Kita tidak mungkin menikah jika kau masih terikat hubungan pernikahan dengannya"

"Kau tenang saja.Jika aku sudah tahu di mana wanita itu tinggal sekarang,aku akan segera mengurus perceraian kami.Tapi jika aku tidak kunjung mendapat informasi tentangnya,kita bisa tetap menikah tanpa aku bercerai darinya.Dia tidak akan kembali lagi,percaya padaku"

Amber membuang nafas kasar.Selanjutnya,wanita itu bangkit dari sofa dan berjalan menuju kamar sambil memberi pesan terakhir pada Garrick sebelum dia tidur.

"Cepat selesaikan urusan perusahaan itu dengan anakmu.Setelah itu,aku tidak perlu ambil pusing karena urusanmu dan keluarga lamamu sudah selesai"ucap Amber,lalu menutup pintu kamarnya agak keras.

. . .

Bukan hanya Farel yang terkejut dengan pintu kamar yang ditutup keras,seisi rumah juga sama terkejutnya.Mereka keluar dari kamar masing-masing,dan menyerbu Farel dengan berbagai pertanyaan.

Sebenarnya, penghuni rumah ini belum ada yang terlelap.Mereka masih terjaga dan melakukan aktifitas mereka masing-masing.Seperti membaca buku,bermain game,dan ada yang menonton film dewasa.Ah,lupakan yang satu itu.

"Ada apa dengannya?"tanya Steven penasaran.

"Lagi-lagi masalah dengan si tua bangka pengganggu itu?"tanya Langit menebak-nebak.Farel mengangguk membenarkan tebakan Langit dan membuat mereka semua menghela nafas bersamaan.

Jonathan menggeram kesal.Pria itu menggeram kesal untuk Aksa,bukan untuk Garrick.Dirinya dibuat geram dengan Aksa yang terus-terusan menolak tawaran menggiurkan dari Garrick.Padahal yang Garrick tawarkan itu gudang uang."Astaga,apa pak tua itu tidak mau memberinya padaku saja?aku tidak akan pernah menolaknya"

Menghiraukan ucapan tidak jelas Jonathan, Samuel memilih untuk mengetuk pintu kamar Aksa,yang mana pria itu tengah mengurung diri seperti anak kecil yang tengah merajuk.

"Hey, brother.Buka dulu pintunya.Kurasa kita perlu bicara"ucap Samuel sambil mengetuk pintu itu berkali-kali.

James menendang pelan bokong Samuel dengan kakinya"Idiot.Kau lupa kalau kamar di rumah kita kuncinya rusak semua?buka saja"
Samuel menepuk dahinya sendiri.Bisa-bisanya dia terserang pikun di usia muda.

Ia membuka pintu kamar,dan menemukan Aksa yang tengah menatap keluar jendela kamarnya.

"Dia sedang apa?menunggu bintang jatuh?"bisik James pada Langit.Yang dibisik malah menjauhkan wajah James pada wajahnya.

Mereka semua masuk ke kamar Aksa,lalu duduk di kasur pria itu.Tidak ada yang memulai obrolan.Seketika mereka lupa apa tujuan mereka masuk ke sini.

Hingga akhirnya Steven membuka suara,dan membuat Aksa berbalik menghadap mereka.
"Bukankah lebih baik kau terima saja tawaran ayahmu?Kalau kau menerimanya,kau mendapat keuntungan dan pria itu tidak akan datang lagi mengganggumu.Kau juga bisa menyejahterakan hidup kami"ucap Steven sambil terkekeh di akhir kalimatnya.

"Benar.Kurasa kau harus menyingkirkan gengsi itu sebentar"sahut Samuel.

Aksa menghela,mereka semua mengira dengan menerima tawaran Garrick akan membuat pria itu berhenti mengganggunya.

Namun Aksa anak dari pria itu.Ia mengenal Garrick lebih dari siapapun.Pria itu orang picik.Jika dia berkata demikian di hari ini,maka akan ada pengingkaran di hari selanjutnya.Begitu menurutnya.

. . .

"Lin,jangan lupa masukkan ini ke dalam kopermu.Kau bisa celaka jika tidak membawanya!"seru Senja sambil melempar box berisi dalaman milik Lindy.Gadis itu sangat ceroboh.Bisa-bisa ia melupakan aset penting miliknya.

Mereka sibuk berkemas.Setelah Amber memberi tahu bahwa jadwal keberangkatan mereka besok siang,kedua gadis itu mampu mengusik tetangga karena suara gaduh mereka saat mengemasi barang.

"Kau serius kita pindah ke Jepang besok?astaga,pindah negara itu tidak seperti traveling.Kenapa rasanya semudah ini?"

Senja hanya tersenyum tipis"Jika kakakku mengurus sesuatu yang melibatkan uang,kupastikan calon suaminya juga ikut terlibat dalam urusan itu.Kau tahu?tidak ada yang tidak mungkin saat pria itu sudah mengeluarkan uangnya"

"Calon suami kakakmu? Sepertinya dia orang penting"

Senja tertawa sarkas menanggapi ucapan Lindy.Hidup kakaknya jadi semudah itu setelah melakukan hal memalukan.

"Ya,calon suami.Hasil merebut suami orang"

"Sudahlah,aku jadi malu membicarakannya"sambung Senja lalu menutup kopernya.

. . .

Bonus pict

Sanara Gabrielle

"Astaga,menikahlah!Aku tidak akan pernah mengganggu wanita mudamu

Йой! Нажаль, це зображення не відповідає нашим правилам. Щоб продовжити публікацію, будь ласка, видаліть його або завантажте інше.

"Astaga,menikahlah!Aku tidak akan pernah mengganggu wanita mudamu.Asal kau tidak mengganggu ketenangan putraku"

💮💮💮

Kapan ya,
Senja,Aksa,dan Reina ketemu🙃

Kapan juga ya,
Lindy dan Jonathan clbk

MISS HORIZON [ON GOING]Where stories live. Discover now