13|Sampai dan setuju

101 15 7
                                    

Dua gadis itu telah sampai di bandara Haneda,Tokyo, Jepang.

Ini mimpi buruk bagi Senja,karena akan kembali bertemu dengan wanita brengsek yang sialnya memiliki hubungan darah dengannya.

"Ini seperti mimpi.Kakakkmu akan menjemput kita,kan?"tanya Lindy memastikan.Ini pertama kalinya mereka menginjakkan kaki di negeri sakura ini,kalau tidak dijemput bisa-bisa mereka jadi gelandangan.

Senja mengangguk,ia memastikan barang bawaan mereka sudah lengkap,kemudian mengirim pesan pada Amber.

Senja Zenarya:
Kami sudah sampai.

Amber Ainsley
Aku ada di luar.Cepat kemari.

Senja kembali memasukkan ponselnya ke dalam tas,"ayo,Lin.Pelacur itu sudah menunggu di luar"ujar Senja sambil menarik kopernya.

Lindy mengulum bibir tipisnya.Senja bahkan tak pernah lupa menyertakan kalimat hina untuk Amber.Ia tak bisa membayangkan bagaimana cara Amber melakukan hal memalukan itu.Benar-benar mencemari nama baiknya sebagai seorang wanita.

"Aku seperti menjadi seorang crazy rich.Pindah universitas bahkan pindah negara dengan sekali jentik jari.Luar biasa"oceh Lindy,sembari mengedarkan pandangannya ke segala arah.Lehernya mungkin akan patah jika dia tidak segera berhenti menoleh ke banyak arah.

Senja tertawa kecut,"Kau memang benar.Pelacur itu sangat hebat memilih target"ujar Senja membuat Lindy berhenti menoleh ke sana kemari.Gadia berponi itu menatap Senja dengan sendu,sebelum akhirnya ia mengubah kembali ekspresinya seperti biasa.Tampang konyol yang selalu berhasil menenangkan hati Senja.

"Jangan begitu terus.Kau membuatku merasa menjadi penikmat uang haram"

"Nyatanya begitu, Lin.Kita menggunakan uang yang harusnya menjadi hak istri dan anak pria itu.Sudah jelas ini uang haram"ujar Senja pelan.Ia jadi merasa bersalah telah menerima tawaran sang kakak.Harusnya saat itu dia menolak.Namun ego untuk segera bertemu dengan pujaan hatinya yang berada di negeri sakura ini membuatnya menerima uluran tangan Amber.

"Tapi kau menerimanya"

"Karena aku ingin segera bertemu dia..."Senja menjeda kalimatnya,"Aku egois sekali"sambungnya dengan nada parau.

Saat sampai di lobi,Senja mengedarkan pandangannya ke segala arah,mencari sosok Amber.

Wanita bersurai gelap yang berdiri agak jauh dari mereka mencuri perhatiannya.Ia mengajak Lindy mendekati wanita itu.Dan benar saja,itu Amber Ainsley.

Amber yang sadar ada yang berjalan mendekatinya langsung mengalihkan fokus dari ponselnya,beralih menatap  dua gadis yang berhenti di depannya.Mereka saling bertatapan sejenak,sebelum akhirnya Amber tersenyum tipis dan menarik Senja untuk dia peluk.

"Lama tidak bertemu denganmu,adik kecil.Aku tidak tahu kau sudah tumbuh secantik ini"ujar Amber sembari mengeratkan pelukannya dengan Senja,gadis kecil yang dulu selalu ia dekap saat menangis.

Senja sudah besar.Ia sama sekali tidak  sadar akan hal ini.Kebersamaan mereka merenggang saat Amber tiba-tiba pergi dari rumah dan malah menjadi kupu-kupu malam.Sejak saat itu,mereka tak lagi merasakan kebersamaan layaknya saudari kandung.Mereka terasa asing.

Senja menarik dirinya menjauh saat ia rasa Amber semakin mengeratkan pelukannya.Namun itu tak membuat Amber berkecil hati,ia melempar senyum pada Lindy,dan memeluk gadis itu singkat sebagai salam pertemuan.

Setelahnya suasana di antara mereka canggung.Senja memalingkan wajahnya ke samping karena enggan menatap wajah Amber,dan Lindy hanya berdiri mematung seperti orang dungu.

"Ayo,aku akan mengantar kalian ke apartemen"ajak Amber.Ia benci terjebak canggung.

Wanita cantik itu berjalan duluan,diekori oleh Senja dan Lindy sambil menarik koper mereka masing-masing.

MISS HORIZON [ON GOING]Where stories live. Discover now