06|akun aksa

112 23 0
                                    

Aksa kembali ke kelasnya,usai menolak ajakan makan siang Reina.dia dan enam temannya itu memiliki rencana untuk makan besar setelah mata kuliah selesai.

Ia mendudukkan dirinya di kursi dan langsung menopangkan kepalanya pada meja.kedatangannya begitu tiba-tiba,sehingga membuat farel yang berada di sampingnya sedikit terperanjat."dasar bocah ini.biasakan ucapkan salam saat datang"tegurnya sambil sedikit bercanda.

Aksa mengangkat kepalanya untuk menatap farel sejenak."gila.seperti biasa"ujarnya kecil lalu kembali pada posisi awal.

Farel mengelus dada,mencoba sabar menghadapi ucapan pedas bocah ingusan yang sialnya merupakan sahabatnya.
"Jika kau bukan temanku,aku tidak akan berpikir dua kali untuk menendangmu kembali ke perut ibumu"ucapnya yang diabaikan oleh Aksa.

Jonathan sedikit terkekeh.setidaknya kedua temannya ini berhasil sedikit mengenakkan hatinya.karena dari tadi pagi, entah kenapa ada sesuatu yang mengganjal di hatinya.seperti sesuatu akan terjadi dalam waktu dekat ini.akan tetapi dirinya bahkan tidak tahu apa hal yang telah membuahkan tanya di benaknya.

"Kau baik-baik saja?kurasa kau terus melamun daritadi"tegur james.ia menyadari perbedaan sikap Jonathan hari ini.jika biasanya dia selalu bertingkah konyol dan berisik,hari ini dia tak lagi bertingkah demikian.dia lebih banyak diam,seperti merenungi sesuatu.

"Kalau kau ada masalah,silahkan berbagi dengan kami.biasanya juga kau begitu,kan?"ucapnya disambut anggukan oleh Jonathan.

Ia ingin bercerita mengenai rasa tidak enak di hatinya,namun ini masalahnya.dia tidak akan bisa berbagi cerita jika dia sendiri bahkan tidak tahu apa yang sebenarnya dia rasakan.

"Hei,kalian!lihat siapa yang mencoba menguntit akun Aksa"seruan dari Steven sontak membuat kelima pria itu noleh.mereka mendekati Steven dan memperhatikan apa yang Steven coba tunjukkan pada mereka.sementara Aksa,ia sama sekali tidak tertarik.seseorang yang mencoba menguntit akunnya bukan lagi hal asing untuknya.kenapa Steven tiba-tiba bersemangat seperti ini?

"Siapa?Reina lagi?atau gadis kampus ini?"tanya Langit yang mulai bosan dengan tingkah para gadis di kampus mereka.rasanya ingin sekali dia memindahkan mereka semua dari sini.bahkan menjalani kuliah secara daring kalau bisa.

"Reina atau para gadis di kampus ini sudah biasa, bro.gadis ini berada jauh dari sini.coba tebak!"

Langit menoyor kepala steven.ia tidak suka bertele-tele,apalagi saat rasa penasarannya makin menjadi-jadi.
"Cepat katakan saja!sebelum aku menendangmu ke laut mati lebih baik katakan pada kami sekarang"perintahnya dengan nada tidak santai.

Steven menatap Langit garang.akhirnya ia membuka kembali ponselnya dan menunjukkan nama akun seseorang yang akan menjadi topik hangat mereka hari ini dan mungkin kedepannya.

Mata mereka sukses membola saat melihat nama orang tersebut.
Mereka saling bertatap sejenak lalu kembali memfokuskan pandangan mereka ke ponsel di tangan Steven.

"Senja Zenarya?"James reflek menyebut nama pemilik akun tersebut dengan suara lantang.hal itu sukses membuat Aksa mengangkat kepalanya dari meja.matanya ikut membola sama seperti keenam temannya yang juga memandangnya dengan mata membesar karena terkejut

"Kurasa ini mimpi buruk baginya"ujar farel lalu tertawa keras.tawanya disusul oleh keenam orang hutan tersebut.

"Hey,takdir yang indah.selamat bertemu lagi dengan gadismu"goda Samuel lalu kembali tertawa keras.

"Kupikir,setelah ini Lindy yang akan beraksi untuk Jonathan"ucap Langit disambut gelak tawa dari mereka kembali.

Jonathan sontak menoleh saat nama gadis yang ia gantung perasaannya tersebut disebutkan.kenapa sekarang?

MISS HORIZON [ON GOING]Where stories live. Discover now