fifth page; Hari yang buruk

1.9K 158 12
                                    

-𝐅𝐈𝐍𝐃𝐈𝐍𝐆 𝐌𝐎𝐌𝐌𝐘-© mgicboba, 2022

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

-𝐅𝐈𝐍𝐃𝐈𝐍𝐆 𝐌𝐎𝐌𝐌𝐘-
© mgicboba, 2022

**
Suara sepatu milik Nana beradu dengan lantai dingin rumah sakit ketika digunakan untuk berlari oleh si pemilik.

Nana berkali kali merutuki dirinya. Saat menyadari kakaknya sudah tidak ada di kampus bahkan melewatkan perfomance pentingnya di penghujung acara-Nana mengira cowok itu lebih dulu pulang ke rumah, ditambah dengan informasi dari Mahen yang mengatakan kalau Jaedan sudah pulang ke rumah beberapa jam yang lalu.

Namun nyatanya-Jaedan tidak berada di rumah ketika Nana sampai. Hp nya juga tidak aktif sehingga berulang kali Nana gagal menghubunginya.

"Kemana sih tu anak?!" Nana menggerutu sambil mengacak acak rambutnya frustasi.

Ketika pemuda itu hendak meminta Thalia dan Sam mencarinya, telepon dari Jeff tiba tiba masuk.

Ternyata Jaedan kecelakaan parah dan harus di operasi karena pendarahan di otak dan mengalami kerusakan pada tulang rusuknya. Operasinya berhasil dan berjalan lancar satu jam yang lalu, kini saudaranya sudah dipindahkan ke ruang rawat VIP. Nana batal menyuruh kedua asisten nya untuk mencari Jaedan, ia berlari keluar detik itu juga.

"Eh mau kemana??!" Thalia bertanya setengah memekik karena Nana sudah berlari menjauh.

"Rumah sakit, Jeje di sana..!"

Dan saat ini Nana sedang berlari tunggang langgang mencari ruangan itu.

Kakinya berhenti berlari dengan mendadak tepat di depan pintu ruangan hingga menciptakan bunyi decitan sepatu yang Nana pakai. Remaja itu menetralkan napasnya yang memburu sambil memandangi dua orang di depan pintu kaca besar ruang VIP itu secara bergantian. Itu orang orang ayahnya.

"Tuan muda Narendra?" Tanya yang berdiri di sebelah kanan memastikan. Nana mengangguk dan dua pria bertubuh tinggi itu langsung membungkukkan sedikit badannya kemudian mempersilahkan Nana masuk.

Belum cukup sampai disana. Tepat di depan pintu ruang rawatnya-Jeff masih meletakkan satu pria lagi. Nana merotasikan bola matanya, Jaedan bukan orang yang penting penting amat sampai dijaga lebih dari dua orang begini. Namun ternyata persepsi nya barusan salah.

"Selamat siang Tuan muda. Maaf membuat Anda kurang nyaman, berita ini baru saja masuk artikel dan membuat banyak jurnalis serta report-"

"Ya, ya, ya, aku tahu. Aku mau masuk." Nana mengibaskan tangannya, menyuruh pria itu berhenti bicara sebab ia sedang malas mendengarkannya.

Setelah memasuki ruangan, ia melihat sang ayah yang duduk di samping ranjang Jaedan, membelakangi dirinya.

Nana berjalan mendekat, semakin jelas terlihat raut wajah Jeff tampak murung dan lelah secara bersamaan membuatnya kelihatan sangat memprihatinkan, tidak ada yang pria itu lakukan selain melamun menatap wajah putra sulungnya.

FINDING MOMMYWhere stories live. Discover now